Home Edukasi Banyak Menorehkan Prestasi, Sanggar Seni Panghegar Luput Perhatian Pemerintah

Banyak Menorehkan Prestasi, Sanggar Seni Panghegar Luput Perhatian Pemerintah

Nanggung l Jurnal Inspirasi

Sanggar Seni Panghegar yang awalnya bernama Warga Bakti dibentuk pada 1984 di Kampung Kebon Awi, Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Sanggar ini kini luput dari perhatian pemerintah. Pendiri sanggar seni, Sahyana Mochtar (60) mengaku selama dibentuknya sanggar seni tersebut kurangnya perhatian pemerintah maupun dinas terkait.

“Belum ada perhatian dari pihak mana pun, padahal  sanggar ini jelas untuk mengangkat derajat  Kabupaten Bogor di bidang seni dan budaya,” ujar Sahyana kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Dijelaskannya seiring berjalannya waktu sanggar seni yang sudah lama dibinanya, pada tahun 2020 sanggar tersebut berganti nama menjadi Sanggar Seni Panghegar.

Kini sanggar Seni Panghegar berada di Kampung Pakapuran Jalan Ace Tabrani, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung dan masih mempertahankan eksistensinya dengan melibatkan peserta pelajar, baik SD, SMP, maupun  SMA yang tengah mengikuti pelatihan dari berbagai kesenian tradisional.

Perjalanan panjang sanggar seni panghegar telah banyak menorehkan banyak prestasi di tingkat Kecamatan Nanggung maupun Kabupaten Bogor bahkan tingkat Provinsi Jawa Barat. “Seperti seni tari jaipong, peserta sanggar seni ini pernah meraih juara,” terangnya.

Disela kesibukannya, Sahyana yang merupakan purnabakti tenaga pendidik mengaku terus berkiprah mengembangkan kesenian dan  kebudayaan ditengah himpitan modernisasi. Dia khawatir kesenian yang menjadi pewaris dari para pendahulu jadi kurangnya minat generasi yang akan datang.

“Secara kebetulan, kedua anaknya memiliki bakat  dan berkeinginan untuk meneruskan sanggar seni milik sang ayah. Tentu, anak perlu diajarkan sejak dini, agar adanya keseimbangan antara kesenian dan norma budaya,” imbuhnya.

Sanggar seni ini dibuat, kata dia, tujuannnya adalah hanya ingin berbakti kepada Indonesia melalui seni budaya. Bukannya di bidang tari saja yang dikembangkan termasuk berkreasi di bidang film, musik dan teater video.

Namun yang menjadi kendala saat ini, minimnya fasilitas untuk memaksimalkan kegiatan kesenian tersebut. “Sesuai amanat baik dari pemerintah bahkan melalui undang-undang bahwa kita harus melestarikan dan menjaga nilai nilai kebudayaan. Kami harap pemerintahan setempat maupun Kabupaten Bogor  bisa ikut andil guna mengembangkan kegiatan kesenian itu,” pungkasnya.

**aripekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version