Nanggung l Jurnal Inspirasi
Warga yang tinggal di lingkungan dua RW di Kampung Telukwaru, Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor terpaksa harus keluar wilayah itu untuk mencari sinyal telekomunikasi seluler.
Kepala Dusun 5, Dayat mengatakan, untuk mencari sinyal handphone ratusan warga yang berada di dua RW yakni RW 12 dan RW 13 itu terpaksa harus keluar Kampung Telukwaru. “Tidak ada sinyal karena terhalang Gunung Singa, ada juga satu tower di Kampung Cibeureum itu pun hanya tower Indosat,” ungkap Dayat kepada wartawan, kemarin.
Dayat mengatakan, banyaknya keluhan dari warga Kampung Telukwaru itu karena sulitnya berkomunikasi. Padahal, dalam satu RW itu terdapat 500 Kepala Keluarga (KK). “Saya berharap di Gunung Panenjoan dibangun tower telekomunikasi. Apalagi kan sekarang jamannya pendidikan dengan daring, banyak anak yang kumpul di salah satu kandang ayam di atas kampung itu, karena disitu yang ada sinyalnya,” katanya.
Sementara Sekretaris Desa Curugbitung Dede Taufik mengatakan, pihaknya mengaku kesulitan saat menghubungi warga maupun RT dan RW di Kampung Telukwaru tersebut. “Bukan hanya anak sekolah saja, kita pun ketika ada kerjaan yang harus hari ini dilaksanakan dan hari ini saya harus dapat jawaban . Terpaksa hari datang langsung,” ungkapnya.
Dede Taufik mengatakan untuk belajar daring, anak sekolah harus turun atau ke tempat yang lebih tinggi di wilayah itu sampai mereka mendapatkan sinyal yang bagus. “Sementara hanya di dua RW itu saja yang memang terisolir jaringan telekomunikasi di RW 12 dan 13,” kata Dede.
Dia juga mengatakan, di wilayahnya sempat ada program satu desa satu jaringan namun sampai saat ini belum terealisasi. “Kalau tidak salah itu di tahun 2020 sempat Pak Camat minta titiknya dimana dan kita sudah usulkan namun sampai dengan hari ini belum juga terealisasi,” tukasnya.
** Arip Ekon