Home News Telan Anggaran 32 Miliar, Pasar Cisarua Dijadikan Destinasi Wisata

Telan Anggaran 32 Miliar, Pasar Cisarua Dijadikan Destinasi Wisata

Cisarua | Jurnal Inspirasi

Keberadaan Pasar Cisarua, Kecamatan Cisarua yang berada di kawasan wisata Puncak, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus melakukan pembenahan di lokasi pasar tradisional tersebut. Bahkan, pasar dibawah naungan Perusahaan Umum Milik Daerah (Perumda) akan disulap menjadi pasar wisata.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kabupaten Bogor, Pedri Heriyanto mengatakan, Pasar Cisarua yang saat ini akan kembali di revitalisasi sudah selesai di lelang.

“Rencananya Pasar Cisarua akan menjadi Pasar Wisata, sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang akan menjadi pasar itu sebagai destinasi wisata,” ungkapnya kepada wartawan saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (14/6).

Menurutnya, Pasar Cisarua di revitalisasi tahun 2021 ini, benar-benar akan dibangun seperti pasar modern umumnya. Untuk mendukung pasar itu sebagai destinasi wisata, nantinya akan dibangun food court dan juga disediakan tempat untuk para pengunjung selfie atau foto-foto. “Jadi ada tempat untuk pengunjung pasar foto-foto,” ujar Pedri.

Revitalisasi Pasar Cisarua tahap kedua bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat ini menelan anggaran hingga Rp23 miliar. Rencananya, 300 kios dibangun di Blok A dan 96 kios di Blok B, dan selebihnya ada fasilitasi-fasilitas yang akan dibangun seperti food court. “Masa lelang sudah selesai, kini proses pembongkaran pasar lama sudah dilakukan,” papar Pedri.

Pedri mengungkapkan, perusahaan pemenang lelang revitalisasi Blok A dan B Pasar Cisarua baru hari Senin (14/6) keluar setelah tiga hari sebelumnya menjadi batas masa sanggah. “Sudah (keluar, red) tapi perusahaanya saya belum tahu, mungkin besok nama perusahaan sudah muncul,” jelasnya.

Da berharap, pelaksanaan revitalisasi berjalan sesuai rencana. “Tapi kita masih nunggu surat kontrak kerjanya, berapa masa waktu pekerjaan, semuanya kemungkinan besok baru keluar,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Pasanggrahan Kidul RT 02/02 Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, mengeluhkan aktivitas perataan tanah dalam proyek revitalisasi Pasar Rakyat Cisarua Tahap II Blok A.

Sebab pekerjaan fisik yang baru masuk tahap perataan tanah menggunakan alat berat dilakukan hingga tengah malam.

 “Kalau malam masyarakat lagi istirahat, tapi kontraktor tetap memaksakan alat berat hingga malam, bahkan disaat warga mengaji pada malam Jumat, alat berat tetap beroperasi,” ujar Nanang Supriyatna, warga Kampung Pasanggrahan Kidul RT 02/02 Desa Citeko.

Ia meminta kontraktor untuk menerapkan jam operasional alat berat hingga sore hari saja. “Kalau diluar alat berat silahkan saja mau sampai malam juga, tapi kalau alat berat kan berisik,” ungkapnya

Senada dikatakan, Amudin warga lainnya. Menurutnya, kegiatan yang menimbulkan suara seperti pembongkaran bangunan menggunakan alat berat sebaiknya dilakukan pada pagi hari.

Sementara, pekerjaan yang sifatnya tidak menimbulkan suara itu bisa dilakukan siang hingga malam hari. “Yang penting tidak mengganggu istirahat warga,” tukasnya.

** Dede Suhendar

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version