24.7 C
Bogor
Friday, April 26, 2024

Buy now

spot_img

Lebaran Sudah Lewat, Ratusan Karyawan di Gunung Sindur Gaji dan THR Belum Dibayar

Gunung Sindur | Jurnal Inspirasi

Ratusan karyawan PT Anugrah Majuperkasa masih memperjuangkan nasibnya karena hingga saat ini sisa gaji dan Tunjangan Hari Raya belum dibayar pihak perusahaan. Mereka sudah 2 kali melakukan aksi demo menuntut janji pihak perusahaan, bahkan terakhir aksi dilakukan pada Rabu sore hingga malam hari (2/6/2021). Namun masih juga belum membuahkan hasil.

Padahal perusahaan menerapkan waktu kerja sejak pukul 06.30 WIB hingga pukul 21.00. Selama 14 jam lebih 30 menit, para karyawan dipekerjakan di bawah tekanan.

Sementara sejak pukul 16.00 para karyawan yang umumnya adalah perempuan memadati area pabrik. Mereka menunggu janji perusahaan yang akan memberikan sisa gaji yang belum dibayar. “Sampai saat ini (pukul 20.00) saya dan teman-teman saya belum dapat sisa gaji. Padahal hari ini sudah dijanjikan,” kata Nur.

Warga Desa Cibinong, Kecamatan Gunungsindur ini mengaku harus ikat pinggang kencang-kencang. Lantaran dalam beberapa bulan gaji yang diberikan hanya separuh dari total gaji biasanya yang ia terima.

“Sejak Desember 2020 gaji telat dan dibayar setengah. Namun baru bulan April setengah gaji yang dijanjikan tidak juga dicairkan,” tuturnya.

Tidak hanya itu, perusahaan milik warga berdarah Korea Selatan ini juga tak memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada buruhnya sehingga para kerja harus prihatin saat hari raya. “Padahal Pesiden Jokowi sudah perintahkan untuk perusahaan memberikan THR, tapi si bos malah berani langgar,” ketusnya.

Senada, Inka Kristi yang juga bekerja sebagai operator merasakan duka di hari raya. Lantaran, kerja kerasnya tak berbuah manis. “Setiap hari berangkat gelap pulang gelap. Dijanjiin bos katanya mau dibayar gaji ternyata tidak,” keluhnya.

“Kami terima ikhlas dengan taat dan tertib karena berharap bisa pegang uang di hari raya. Ternyata bos malah dusta,” ucap warga Pamulang ini.

Lebih lanjut ia menerangkan, dirinya dan karyawan lainnya mengaku akan terus menuntut hak mereka, Walaupun konsekuensi adalah pemecatan. “Kami sudah siap dipecat mas. Sakitnya (hati, red) dipecat tak lebih sakit saat Hari Raya menunggu janji perusahaan. Hari Raya Lebaran semua bersedih karena tak mendapat hak semestinya,” pungkasnya.

Hingga berita ini dibuat pihak perusahaan belum bisa dikonfirmasi, dan rencananya ratusan karyawan di perusahaan itu pada Sabtu mendatang akan melakukan aksi kembali.

** Cepi Kurniawan

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles