29.6 C
Bogor
Saturday, May 18, 2024

Buy now

spot_img

Warga Flores Tertimbun, 54 Ditemukan Tewas

Flores Timur | Jurnal Inspirasi

Banjir bandang dan longsor menerjang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4) dini hari. Banyak warga dinyatakan tertimbun dan korban meninggal tercatat ada 54 orang. “Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, ada 54 orang, sementara ini upaya pencarian masih terus berlangsung di lapangan,” kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli dikutip dari Antara, Minggu (4/4).

Sebelumnya Juru Bicara Basarnas Yusuf Latif mengungkapkan selain korban tewas ada juga yang mengalami luka-luka sebanyak 9 orang. Ada sebanyak 7 orang dilaporkan hilang dan 49 KK terdampak akibat musibah ini. “Dengan rincian Kecamatan Desa Lamanele 38 orang meninggal dunia, Desa Waiburak 3 orang meninggal dunia, Desa Oyang barang 3 orang meninggal,” kata Yusuf, Minggu (4/4).

Kepala Desa Lamanele, Pius Pedang Melai mengatakan, masih ada puluhan warga yang belum ditemukan. Dia mengatakan, proses pencarian tidak bisa dilakukan secara maksimal karena dilakukan secara manual, selain karena hujan masih terus mengguyur wilayah itu. Aparatur desa setempat telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk segera mengirim alat berat ke lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian korban.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  menyatakan bahwa berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, banjir bandang yang melanda beberapa kecamatan di daerah itu sejak Minggu dini hari pukul 01.00 WIT.

Kondisi di lapangan saat ini hujan masih berlangsung disertai angin kencang. BPBD melaporkan kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Aparat pemerintah desa masih terus melakuka pendataan di lapangan.

Pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat.

“Kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD yaitu akses satu-satunya adalah penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sedangkan hujan, angin dan gelombang yang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat,” katanya.

BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia. Dalam sepekan ke depan potensi hujan sedang–lebat diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT.

Potensi angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan.

** ass

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles