31.4 C
Bogor
Friday, March 29, 2024

Buy now

spot_img

Covid di Bogor Tengah Melandai

Dari 118 RW, Zona Merah Tersisa 19 RW

Bogor | Jurnal Inspirasi

Dalam sepekan terakhir jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kecamatan Bogor Tengah menurun dari sebelumnya 79 orang, per hari ini Rabu (24/2) menurun 76 orang.

Dari keseluruhan yang terkonfirmasi positif, beberapa pasien mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 sebanyak 26 orang. Sedangkan 8 orang diantaranya mendapatkan perawatan di pusat rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, untuk 42 orang lainnya melakukan isolasi mandiri (Isoman).

“Alhamdulillah trennya menurun dalam seminggu terakhir ini,” ujar Camat Bogor Tengah Abdul Wahid kepada wartawan, Rabu (24/2).

Terlihat dari data yang ada jumlah terkonfirmasi positif dari klasisfikasi lokasi RW yang masuk zona merah/orange tinggal tersisa 19 RW se Kecamatan Bogor Tengah.

Sedangkan untuk Zona Hijau sebanyak 68 RW, Zona Kuning sebanyak 31 RW. Penurunan RW zona merah ini, sambung Wahid, berdampak dari adanya kebijakan ganjil genap di Kota Bogor. Khususnya di wilayah Bogor Tengah yang sangat berpotensi adanya penurunan covid.

“Tingkat kerumunan dan penumpukan masa semakin berkurang. Peran aktif aparat wilayah serta RW siaga covid terus melakukan penyuluhan di RW masing-masing,” terang Wahid.

Mantan Camat Bogor Timur tersebut berharap masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan dan meningkatkan protokol kesehatan 5 M.

“Aparatur di wilayah Bogor Tengah selalu mengingatkan kepada pengurus RT RW untuk selalu sosialisasi Covid19. Diupayakan juga masyarakat membatasi aktifitas keluar rumah dan tidak melakukan aktifitas yang menimbulkan kerumunan atau kegiatan sia-sia,” harap Wahid.

Terpisah, Sekretaris Kecamatan Bogor Tengah Irman Khaerudin juga mengimbau cuaca ekstrim yang masih bisa terus terjadi diantaranya angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi.

“Namun sesuai monitoring kami sebulan terakhir, titik banjir di wilayah Bogor Tengah sudah hilang,” papar Irman.

Ia melanjutkan, bencana tanah longsor pun hanya terjadi pada satu titik yaitu di wilayah Ciwaringin. Namun demikian, ia tetap mengimbau kepada masyarakat serta jajaran kelurahan serta RT RW untuk terus mewaspadai adanya bencana alam.

“Para lurah agar bisa memetakan titik rawan bencana di masing-masing kelurahan. Para aparar di kelurahan diharapkan dapat mengiatkan masyarakat dan mengajak untuk melakukan aksi bersih-bersih,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles