Cibinong | Jurnal Inspirasi
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga kini masih terus bergulir, bagi keluarga penerima manfaat (KPM) saat pandemi seperti ini begitu berarti. Namun, kondisi ini malah dijadikan bisnis bagi segelintir pihak yang tak bertanggungjawab.
Seperti diketahui, bantuan BPNT tersebut, tampaknya banyak pihak yang ingin masuk mengelolanya. Pasalnya bantuan untuk msyarakat kecil terdapat keuntungan besar dibalik beberapa komoditi sembako yang diberikan.
Disinyalir para pejabat setingkat desa ingin juga merasakan bantuan tersebut, di wilayah Kabupaten Bogor Barat sejak bergulirnya bantuan tersebut pun pernah terjadi kekisruhan bahkan beberapa kali Kadinsos terdahulu sampai turun ke beberapa kecamatan.
Dengan kondisi itu, sejumlah pihak meminta agar ada keseriusan dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor untuk mengawasi dan menertibkan carut marut bantuan BPNT itu.
“Tentu perlu adanya keseriusan Dinsos jangan sampai ada oknum di tingkat desa yang ikut mengatur komoditi BPNT tersebut,” kata Aktivis Bogor Barat Robi Faisal.
Ia pun mendesak Dinsos lebih serius Dalam mendata kembali jangan sampai ada oknum kepala desa yang ikut-ikutan berbisnis di balik bantuan BPNT.
“Harusnya Dinsos lebih serius dalam pengawasan dibawah,” kata Robi.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor Mustakim saat dikonfirmasi justru seolah tak serius menanggapi hal tersebut, bahkan saling lempar terjadi antara Kadis dan bawahannya.
“Nanti saya arahkan ke Kabid, nanti saya kasih nomor untuk teknis supaya dapat penjelasan yang sejelasnya saya kasih nomor pejabat yang terkait ya,” kilahnya.
** Cepi Kurniawan