Warga Minta Segera Direlokasi
Nanggung l Jurnal Inspirasi
Musibah longsor dan pergeseran tanah kembali terjadi di Kampung Rancabakti RT 01 RW 05 dan di Kampung Pariuk RT 02 RW 07 Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung. Diketahui pada pukul 11: 00 WIB kemarin, gedung SDN Rancabakti kembali mengalami pergerseran tanah.
“Selama tahun 2020, kejadian pergesan tanah terjadi bukan kali ini, namun seringkali terjadi,” kata Kepala Dusun setempat H Deden Mulyawidanta kepada wartawan.
Pada bangunan gedung sekolah SDN Rancabakti, kata Deden, terjadi saat hujan. Tanah amblas dan longsor sehingga ada kerusakan bagian badan bangunan terbelah dan rusak.
Termasuk di Kampung Pariuk yang hingga kini belum dilakukan relokasi pada bagian samping rumah milik atas nama Muhidin longsor pada saat diguyur hujan. ” Warga kampung Pariuk meminta untuk segera direlokasi musababnya warga sudah begitu lama menunggu,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua RT 02 RW 07 Kampung Pariuk Ili menyatakan, kalau terus dibiarkan warga di kampung Pariuk bisa bahaya apalagi keberadaan rumah- rumah yang sangat berdekatan dibibir tebing dengan keadaan curam sedalam 120 meter.” Petugas mulai BPBD, PMI serta pihak lainnya sudah cek lokasi tapi, ya begitu sampai kiwari belum ada tindak lanjutnya,” tuturnya.
Sementara, salah satu warga korban pergeseran tanah di Kampung Pariuk yang rumahnya berdekatan dengan bibir tebing, Nenah (42) mengaku ketakutan pasca musibah bencana alam sudah terjadi pada tahun 2016.
Ditambah adanya longsor persisnya didepan rumahnya. “Waktu kami melihat sendiri bencana longsor kemudian kami langsung lari keluar. Sambil menggendong kedua anak yang masih kecil- kecil kami langsung keluar,” imbuhnya.
“Sampai sekarang masih merasa was was apalagi disaat hujan besar, mau siang mau malam ketika ada hujan mah kami sekeluarga pasti pindah ke rumah saudara,” pungkasnya.
** Arip Ekon