26.6 C
Bogor
Thursday, April 25, 2024

Buy now

spot_img

Kebiasaan Baru PWI Kota Bogor

Terima Tamu di Halaman Sekretariat

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pandemi Covid -19 yang melanda tanah air sejak tujuh bulan lalu mengharuskan setiap orang mengubah kebiasaan lama, salah satunya dalam menerima tamu.

Di PWI Kota Bogor, sejak pandemi penerimaan tamu, khususnya dari kalangan pejabat di lingkup Pemerintahan Kota Bogor, tak lagi dalam ruangan, tapi di halaman dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Penerimaan tamu di halaman dibarengi dengan diskusi ringan menjadi kebiasaan baru PWI Kota Bogor di masa pandemi. Ini sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid -19 di Kota Bogor,” kata Ketua PWI Kota Bogor Arihta Utama Surbakti, Rabu (21/10).

Arihta mengatakan, pola baru dalam penerimaan tamu di halaman secretariat direspon positif para petinggi Kota Bogor, semisal Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan pelepasan Sekretaris Daerah Ade Syarif.

“Baik Pak Bima Arya maupun Pak Ade Syarif tidak keberatan diajak diskusi di halaman secretariat, jutsru mereka merespon langkah PWI yang turut mengkampanyekan kebiasaan baru di tengah pandemi,”ujarnya.

Arihta mengatakan, PWI sebagai wadah berkumpulnya wartawan terlatih sendiri untuk membiasakan pola hidup baru di masa pandemic, termasuk saat peliputan, semua wartawan tak pernah lupa mengenakan masker. “Nah, untuk di PWI sendiri, di pintu masuk kita sudah siapkan tempat pencuci tangan sumbangan dari Pak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat,” ujarnya.

Selain itu, kata Arihta, melalui PWI Peduli Kemanusian aktif membagikan masker sumbangan dari PWI Pusat kepada masyarakat. “Targetnya pengunjung pasar tradisional dan penumpang angkutan umum di Kota Bogor,” katanya.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid -19 Kota Bogor,  Dedie A. Rachim mengapresiasi PWI Kota Bogor yang menerima tamu di halaman secretariat karena itu merupakan bentuk Adaptasi Kebiasan Baru (AKB). “Kebiasan itu harus kita terapkan di kehidupan sehari-hari di masa pandemi Covid -19,” kata Wakil Wali Kota Bogor itu.

Dedie meminta, penerimaan tamu di ruang terbuka harus dikampanyekan untuk memutus mata rantai penularan Covid -19. “Dari data yang kita himpun bahwa resiko klaster perkantoran sangat tinggi karena faktor sirkulasi udara, ventilasi dan AC central yang cenderung tertutup,” ujarnya menutupi.

** Mochamad Yusuf

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles