Ciawi |Jurnal Inspirasi
Setelah panen kini sejumlah petani di Kabupaten Cianjur, khususnya di Kecamatan Cianjur mulai mengolah lahan, untuk persiapan tanam. Seiring hujan yang masih sering turun di wilayah tersebut. Pengolahan lahan dibarengi penanaman refugia.seperti yang dilakukan petani di Desa Babakan Karet dan Desa Mekarsari.
“ Alhamdulillah petani sudah mulai paham manfaat refugia untuk pengendalian hama, Musim ini petani mulai mau menanam refugia lebih banyak. Kita terus berupaya mendorong petani agar terbiasa menanam bunga refugia di sekitar areal tanaman padi miliknya.” kata Nia Kustiniawati, Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cianjur melalui telepon dengan Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Rabu (8/4)
Nia menjelaskan, penyuluh di Kecamatan Cianjur terus mendorong para petani di wilayah tersebut untuk menanam refugia, guna mengendalikan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Tanaman bunga refugia adalah sekelompok tanaman bunga dengan bunga warna-warni yang dikenal sangat ampuh dalam mengalihkan perhatian serangga hama tanaman, di antaranya bunga matahari, bunga kertas, tapak dara, kenikir dan lain-lain.
Bunga-bunga tersebut mengandung madu dengan nektar yang sangat disukai oleh serangga-serangga, sehingga keberadaan bunga-bunga tersebut membuat serangga sebagai musuh alami tanaman menjadi lebih senang tinggal di bunga-bunga tersebut. Refugia ada dua jenis, refugia bunga dan refugia sayuran. Kedua jenis refugia ini memiliki fungsi yang sama hanya manfaatnya yang berbeda – beda.
“ Kalau sayuran bisa menambah pendapatan petani, kalau tanaman hias bisa mengurangi pemakaian pestisida dan menambah estetika, “ jelas Nia.
Menurut Nia, petani selama ini sudah terbiasa menanam refugia sayuran seperti tanam jagung, kacang kedelai, kacang hijau di pematang sawah, sementara refugia bunga petani baru mendapatkan informasi dari Penyuluh lapangan (PPL) dan petani terlihat lebih antusias menanam refugia bunga.
“ Petani cenderung mau mencoba refugia tanaman hias, seperti di kelompok tani di desa saya saat ini menunggu tanam mereka sudah mulai menanam bunga matahari, “ ungkapnya.
Disinggung mengenai pemilihan bunga matahari , Nia menuturkan, menurut pengamatan petani saat musim tanam sebelumnya, menemukan padi yg ada di sekitar bunga matahari pertumbuhannya paling bagus,
“ Hama serangga sepertinya lebih banyak hinggap ke bunga matahari, mungkin karna warna bunga dan baunya menarik serangga, “ katanya.
Terkait wabah Corona, Nia menegaskan penyuluh terus menginformasikan dan menerapkan protokol pencegahan Corona di kegiatan pertanian dan penyuluhan.
“ Mereka (petani) lebih waspada terhadap wabah ini, penyuluh pun tetap ke lapangan, cuma membatasi dengan tidak melakukan pertemuan secara berkelompok. Kami lebih mengefektifkan langsung menemui petani yang sedang beraktivitas di lapangan, “ terang Nia.
RG/PPMKP