Home News Ribuan Jemaah Tertahan di Soetta

Ribuan Jemaah Tertahan di Soetta

Jakarta, Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menerbitkan larangan sementara bagi yang akan beribadah dan berwisata, khususnya ke Mekah dan Madinah hingga waktu yang belum ditentukan guna mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Akibatnya, ribuan jemaah umrah Indonesia tertahan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis (27/2).

“Yang bisa terbang, tapi belum tentu diperbolehkan masuk ke Saudi ya, ada 1.155 orang. Sementara ada 1.578 orang tertunda,” kata Kepala Seksi Identifikasi dan Penanganan Masalah Umrah Kemenag Ali Machzumi. “Tadi sudah ada yang masuk, check in, diminta untuk keluar lagi,” tandasnya.
Dia mencatat ada 2.733 jemaah umrah yang dijadwalkan berangkat Kamis (27/2) dari Bandara Soetta. Namun sebagian besar tidak bisa meneruskan perjalanannya ke Saudi. Kerajaan Arab Saudi memutuskan untuk menyetop pelayanan visa umrah untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Saudi juga tak melayani visa bagi negara-negara yang telah terpapar corona dan tercatat di WHO.

Pernyataan resmi Pemerintah Arab Saudi dilansir akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, @KSAmofaEN, Kamis, 27 Februari 2020 menyatakan bahwa otoritas kesehatan Arab Saudi terus mengikuti perkembangan penyebaran virus Corona dan Kementerian Luar Negeri menegaskan keinginan pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui otoritas kesehatannya untuk menerapkan standar internasional untuk penanganan wabah virus tersebut, dan dukungan terhadap negara-negara dan organisasi internasional, khususnya WHO, untuk menghentikan penyebaran, pengendalian dan pemusnahan virus Corona.

Untuk memberikan perlindungan yang maksimal terhadap warga negara, penduduk, serta siapa pun yang akan datang ke wilayah Arab Saudi, baik untuk umrah atau mengunjungi Masjid Nabawi, atau kunjungan wisata, maka berdasarkan rekomendasi dari lembaga kesehatan Pemerintah Kerajaan untuk menerapkan standar pencegahan tertinggi, serta mengambil langkah proaktif dan preventif memastikan agar virus Corona baru tidak masuk ke wilayah Kerajaan Arab Saudi.

Sementara pemerintah Indonesia tengah melobi Arab Saudi agar tetap mengizinkan warga Indonesia yang telah memegang visa untuk bisa pergi berziarah ke Tanah Suci meski larangan umrah telah berlaku.
Kedutaan Besar RI di Riyadh memaparkan Duta Besar RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel,  telah berkomunikasi dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi, Mohammed Saleh Benten, terkait kebijakan baru tersebut.
“Dubes Agus saat ini sedang melakukan pendekatan ke pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar kiranya jamaah umrah Indonesia yang sudah mengantongi visa umrah diizinkan masuk ke wilayah Saudi dengan pertimbangan RI tidak termasuk negara terkonfirmasi terkena wabah virus corona,” bunyi pernyataan KBRI Riyadh pada Kamis (27/2).
Penangguhan visa umrah dan wisata itu dikeluarkan Saudi di tengah penyebaran virus Corona yang terus melonjak terutama di kawasan Timur Tengah. Sejauh ini, ada lebih dari 3.225 kasus virus Corona terjadi di luar China, sumber penyebaran virus Corona. Per hari kemarin, sebanyak 2.801 orang di seluruh dunia meninggal akibat terinfeksi virus serupa SARS itu.

Namun, hingga kini Indonesia tercatat tidak memiliki kasus virus Corona di dalam negeri. Meski begitu, Agus memaparkan WNI termasuk calon jemaah yang telah memegang visa tetap terkena aturan baru Saudi ini. Hingga kini, belum ada kejelasan sampai kapan penangguhan visa umrah dan wisata ini akan berlaku. “Kami sedang berusaha melobi Saudi karena Indonesia tidak termasuk negara yang terpapar Corona,” kata Agus.

Sedangkan manajemen Bandara Soekarno-Hatta menyatakan penghentian seluruh penerbangan dari Bandara Soetta ke Arab Saudi mulai diberlakukan sejak Kamis (27/2) pukul 12.00 WIB. Juru Bicara Bandara Soetta Chaerul Anwar membenarkan adanya penghentian seluruh penerbangan dari Bandara Soetta ke Arab Saudi, mulai pukul 12.00 WIB. “Betul, sesuai kebijakan dari KSA,” kata Chaerul.

47 Negara yang Terkonfirmasi Dijangkiti Virus Corona

(Berdasarkan Data Arcgis, Kamis (27/2), Pukul 10:30 WIB)

  • Sejauh ini sudah ada 47 negara yang terkonfirmasi memiliki virus Corona. Ada sebanyak 82.163 kasus virus Corona, dengan kematian 2.800 kasus, dan 32.828 kasus berhasil disembuhkan. Sebanyak 78.497 kasus terkonfirmasi ada di Mainland China, sedangkan Korea Selatan menjadi negara kedua terbanyak yang memiliki 1.595 kasus terkonfirmasi. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh kapal pesiar Diamond Princess yang memiliki 705 kasus.
  • Selanjutnya ada 453 kasus terkonfirmasi di Italia, 189 kasus di Jepang, 139 kasus di Iran, 93 kasus di Singapura, 91 kasus di Hong Kong, 60 kasus di Amerika Serikat, 40 kasus di Thailand, 33 kasus di Bahrain, 32 kasus di Taiwan, serta 22 kasus masing-masing di Australia dan Malaysia. Sedangkan Jerman memiliki 27 kasus, 26 kasus di Kuwait, Australia dan Malaysia dengan 22 kasus, Perancis dengan 18 kasus, disusul dengan Vietnam yang memiliki 16 kasus. Masing-masing 13 kasus di Spanyol, Uni Emirat Arab, dan Inggris.
  • Kanada kini masih memiliki 11 kasus, disusul dengan 10 kasus di Makau. Irak memiliki 4 kasus, 4 kasus di Oman, dan masing-masing 3 kasus di Filipina, Kroasia, dan India. Dua kasus masing-masing berada di Israel, Rusia, Libanon, Finlandia, Swedia, Pakistan, dan Austria. Terakhir ada 1 kasus pada masing-masing negara Afghanistan, Nepal, Kamboja, Norwegia, Aljazair, Belgia, Georgia, Makedonia Utara, Swiss, Brasil, Rumania, Mesir, Yunani, dan Sri Lanka.

Pernyataan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi

1. Menghentikan masuknya warga negara asing ke wilayah Arab Saudi dalam rangka ibadah umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi untuk sementara waktu.

2. Menghentikan masuknya warga negara asing ke Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata dari negara-negara yang terkena wabah virus Corona baru (COVID-19), ini berbahaya, merujuk pada kriteria yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan Arab Saudi.

3. Menghentikan penggunaan fasilitas kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab) untuk keluar masuk wilayah Arab Saudi, kecuali bagi warga negara Arab Saudi yang saat ini telah berada di negara-negara tersebut yang sebelumnya keluar wilayah Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, dan warga negara dari negara-negara GCC lainnya yang saat ini berada di Arab Saudi, serta bermaksud kembali ke negaranya masing-masing, setelah sebelumnya masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, agar otoritas terkait di entry point Arab Saudi dapat memastikan dari negara mana pengunjung/warga negara tersebut berasal sebelum tiba di Arab Saudi, dan menerapkan upaya pencegahan kesehatan yang tepat bagi mereka yang datang dari negara anggota GCC lainnya.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menegaskan upaya yang dilakukan di atas adalah sementara, dan penerapannya akan terus dievaluasi oleh lembaga-lembaga kompeten yang terkait. 

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tetap mendukung upaya internasional guna membatasi penyebaran virus ini. Selanjutnya Kementerian Luar Negeri meminta warga negara Arab Saudi untuk tidak bepergian ke negara-negara yang saat ini terkena wabah virus Corona baru (COVID-19).

Asep Saepudin Sayyev |*

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version