
jurnalinspirasi.co.id – Salah satu anggota Forum Kesehatan Bogor Barat (FKBB) TN yang dibonceng suaminya AL mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Bantarkarat – Pabangbon, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Senin (13/10/2025). TN mengalami koma dan kritis, sedangkan AL meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sepeda motor Honda Vario bernomor polisi F 6286 FHF itu yang dikendarai AL diduga mengalami rem blong saat melintas di jalan turunan tajam sepanjang 700 meter hingga terjadi kecelakaan tunggal dan berujung AL meninggal dunia.
Motor yang melaju dari arah Desa Bantarkaret menuju Desa Pabangbon itu kehilangan kendali hingga menabrak tugu batu di sisi kanan jalan.
Akibat benturan keras, penumpang perempuan terpental beberapa meter dan mengalami luka serius di bagian kepala dan tubuh. Sementara pengemudi yang merupakan suaminya diduga tewas di tempat.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.04 WIB itu sempat terekam kamera CCTV. Dalam rekaman, sepeda motor terlihat melaju kencang menuruni jalan sebelum akhirnya menabrak tugu batu dengan keras.
Salah satu warga, Soleh, menuturkan bahwa kecelakaan diduga kuat akibat rem motor yang tidak berfungsi dengan baik.
“Diduga lolos rem, kejadiannya tadi sekitar pukul 10.04 WIB. Pengemudi kepalanya terbentur batu, sementara istrinya terpental dan kritis,” ungkapnya.
Korban kemudian dievakuasi ke RSUD R. Moh. Noh Nur (dulu RSUD Leuwiliang) untuk mendapatkan penanganan medis.
Dari kartu identitas yang ditemukan, diketahui bahwa korban perempuan merupakan Ketua Pokja 2 TP PKK Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Kapolsek Nanggung AKP Ucup Supriatna membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Iya, kami sudah menerjunkan anggota dan berkoordinasi dengan Polsek Leuwiliang, karena TKP berada di perbatasan antara Desa Bantarkaret, Nanggung, dan Desa Pabangbon, Leuwiliang,” tukasnya.
Kepala Desa Sibanteng, Didin Hafidhuddin, mengungkapkan bahwa korban perempuan bernama TN juga merupakan salah satu anggota FKBB yang dikenal aktif membantu masyarakat dalam urusan sosial dan kesehatan.
“Korban TN kebetulan sedang membantu masyarakat Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, untuk mengurus UHC (Universal Health Coverage). Setelah selesai, beliau diantar oleh suaminya untuk pulang melewati jalur Bantarkaret–Pabangbon, dan di perjalanan itulah kecelakaan tragis ini terjadi,” ujarnya.
Menurut Didin, AL suami korban, dinyatakan meninggal dunia di lokasi, sedangkan TN sempat koma dan menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang.
“Korban TN dikenal sebagai kader PKK yang sangat aktif di bidang sosial dan kesehatan. Ia juga meninggalkan empat orang anak. Kami semua sangat berduka,” bebernya.
Atas kejadian ini, Didin juga mengimbau seluruh anggota FKBB dan para relawan kesehatan agar selalu memperhatikan kondisi kendaraan dan keselamatan saat bertugas di lapangan.
Sementara itu, Kapolsek Leuwiliang Kompol Maryanto membenarkan peristiwa kecelakaan tunggal akibat rem blong hingga ada yang meninggal dunia.
“Benar, terjadi kecelakaan tunggal di wilayah Desa Pabangbon. Dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah rem blong,” jelasnya.
(Arip Ekon)