Jakarta, Jurnal Inspirasi
Pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan menyederhanakan regulasi untuk memuluskan jalan Microsoft yang berencana membangun pusat data (data center) di Indonesia mengejutkan Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI). Menurut Alex Budiyanto, Ketua asosiasi yang menaungi pelaku usaha komputasi awan itu, kebijakan Jokowi itu merefleksikan bahwa pemerintah seolah hanya mengurus kepentingan para pemilik modal besar saja. Bahkan Alex juga mempertanyakan apakah Indonesia telah menjadi negara kapitalis.
“Kami cukup terkejut begitu mudahnya Presiden RI mengakomodasi permintaan dari Microsoft bahkan menjanjikan kurang dari seminggu regulasi yang diminta akan selesai. Kami belum pernah melihat dukungan yang sama diberikan kepada para pemain lokal,” kata Alex, Kamis (27/2).
“Apakah memang negeri ini sudah menjadi negara kapitalis? Hanya menjadi para pemilik modal besar saja,” lanjutnya.
Alex berarap seharusnya Jokowi bisa terlebih dahulu
memikirkan nasib para pemain di bisnis pusat data dan komputasi awan Indonesia.
Seharusnya Jokowi bisa membuat sebuah regulasi yang membuat kondisi lapangan
usaha yang merata (a level
playing field). “Jangan sampai dengan hadirnya global player
di Indonesia justru membuat ‘anak sendiri’ mati,” kata Alex.
Sementara Indonesia Data Center Provider Organization (IDPro) menganggap
keanehan pernyataan Jokowi yang menjanjikan regulasi kurang dari satu minggu. “Tapi
terkait regulasi yang hanya satu minggu itu memang sangat di luar
kewajaran,” kata Presiden IDPro, Hendra Surya Kusuma.
Sebelumnya, Jokowi menyebut Microsoft akan membangun pusat data di Indonesia. Oleh karena itu ia menyatakan akan menyederhanakan regulasi guna memuluskan jalan bagi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu.
Penyederhanaan regulasi terkait data center atau pusat data sembari ini akan dilakukan sembari menunggu pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) rampung di DPR. Isu penyederhanaan regulasi data center ini terlontar ketika Jokowi melakukan diskusi dengan CEO Microsoft Satya Nadeela, Kamis (27/2) pagi. Menurut Jokowi Microsoft ingin segera berinvestasi di Indonesia. Jokowi pun menjanjiikan untuk segera memuluskan niat Microsoft itu dengan meringkaskan regulasi dalam satu minggu.
Asep Saepudin Sayyev |*