26.1 C
Bogor
Saturday, April 27, 2024

Buy now

spot_img

Terkait Telur Busuk, Kades Karang Tengah: PT Aam Prima Artha Sebagai Penyalurnya

Dinsos tak Miliki Tanggung Jawab dan Kewenangan Himbara

JURNAL INSPIRASI – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor mengaku tak memiliki tanggung jawab perihal sanksi terkait telur busuk yang sampai ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

H.Suhandi

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Bogor, Eni Irawati. Ia menjelaskan perihal agen BPNT yang memberikan telur busuk ke KPM, Dinsos tak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi atau hukuman.

“Itu kewenangan Himpunan Bank Negara (Himbara) kalau masalah agen,” katanya kepada Jurnal Bogor, Kamis (20/01/2022)

Menurut Eni, sembako yang sebelumnya diterima oleh KPM dengan kondisi kurang baik sudah diganti oleh agen penyalur BPNT.

“Disertai dengan membuat  pernyataan atau berita acara yang dilaporkan ke tim koordinasi (Tikor) Kabupaten dan diketahui oleh Aparat Penegak Hukum (APH),” ujarnya.

Adapun pembagian BPNT yang dilakukan di Kantor Desa Karang Tengah, lanjutnya, bisa dilakukan selama ada pengajuan dari agen.

“Dengan tujuan untuk menghindari kerumunan dan disetujui oleh tikor kecamatan/desa itu diperbolehkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga Desa Karang Tengah penerima BPNT mengeluh karena barang yang diterimanya berupa telur dominan busuk dan tidak layak konsumsi. Bahkan BPNT yang seharusnya dibagikan di e-Warung justru dibagikan di Kantor Desa Karang Tengah, Minggu (16/01/22).

Senada disampaikan Kepala Desa Karang Tengah, H.Suhandi  saat dikonfirmasi mengatakan jika pada Sabtu dan Minggu memang ada pembagian bansos yang dimotori oleh TKSK, dan Dinsos. Memang ada telur yang busuk dan ada juga buktinya. Dia juga sudah terima laporan ada warganya yang menerima telur busuk.

” Memang ada telor yang busuk tapi tidak semua, dalam hal ini kepala desa tidak ikut campur mengenai hal itu, karena hanya menyediakan tempat saja, mengingat di agen itu sangat sempit, sedangkan di kantor desa itu ada aula dan tempatnya sangat luas,” ucap Suhandi kepada Jurnal Bogor.

Menurutnya, untuk selanjutnya pihaknya juga akan ikut mengawasi karena baru kali ini ada telor yang busuk dan warga complain. Diharapkan kedepannya, pemasok maupun agen harus menyediakan barang yang bagus yang layak. Dia sebagai kepala desa akan mengawasi dan menegur kepada agen maupun pemasok.

“Saya denger itu penyedia barang dari PT Aam Prima Artha nanti akan saya tegur melalui TKSK dan agen,” jelasnya.

Dia menyayangkan kejadian tersebut apalagi terjadi kepada masyarakatnya karena bantuan ini diinstruksikan langsung oleh Kemensos yang seharusnya bahan pangan itu diberikan kepada warga dengan kualitas yang sangat bagus.

“Semoga dengan kejadian ini menjadi pedoman ya untuk lebih berhati-hati dan lebih bagus lagi dan barangnya berkualitas,” tutupnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles