31.3 C
Bogor
Sunday, September 14, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 61

Biskita Distop, Dewan Sebut Pemkot Inkonsistensi

jurnalinspirasi.co.id – Layanan operasional Biskita Trans Pakuan resmi diberhentikan oleh Pemerintah Kota Bogor mulai Rabu (1/1/2025) sampai batas waktu maksimal 30 hari kedepan. Melihat kejadian ini, Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy mengaku geram atas langkah yang diambil oleh Pemkot Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) tersebut.

Rusli menilai, perjuangan DPRD Kota Bogor yang telah mengusahakan agar operasional BisKita Trans Pakuan tetap beroperasi menjadi sia-sia. Karena pada akhirnya terjadi pemberhentian sepihak tanpa adanya pemberitahuan ke DPRD Kota Bogor.

“Kami kaget dan merasa kecewa. Sebab pemberhentian operasional layanan ini tidak diberitahukan kepada kami di DPRD dan dampaknya kepada masyarakat sangat signifikan. Terlebih di momen liburan saat ini,” kata Rusli, Rabu (1/1/2025).

Rusli menekankan bahwa selama pembahasan RAPBD 2025, DPRD Kota Bogor telah memberikan catatan khusus kepada Pemerintah Kota Bogor agar layanan BisKita Trans Pakuan tetap berjalan dengan adanya suntikan dana Rp10 miliar dari APBD.

Bahkan sampai hari terakhir rapat pembahasan RAPBD 2025, Dishub Kota Bogor tidak memberitahukan adanya rencana pemberhentian pelayanan. Rusli mengaku Informasi yang ia dapatkan berisikan kabar bahwa pemerintah pusat kembali memberikan bantuan subsidi pelayanan sampai akhir 2025.

“Kami selalu menekankan dalam rapat kerja bahwa operasional tidak boleh diberhentikan dan Dishub juga tidak pernah memberikan informasi bahwa akan ada pemberhentian dan ini berdampak ke masyarakat. Tentu kami akan evaluasi dan memanggil Dishub Kota Bogor untuk memberikan penjelasan terkait hal ini,” tegas Rusli.

Rusli juga mempertanyakan kelayakan dan kesiapan operator Biskita Trans Pakuan yang saat ini masih dikelola oleh PT. Kodjari. Sehingga kedepannya Rusli meminta agar Pemkot Bogor mempersiapkan Perumda Trans Pakuan Kota Bogor untuk menjadi operator Biskita, disamping membuka kesempatan bagi operator lain yang ada di Kota Bogor.

“Pemberhentian ini juga bisa jadi karena operator tidak siap di masa transisi ini. Kami tentunya mendorong Pemkot agar bisa memberikan ekosistem transportasi yang lebih baik dengan mempersiapkan Perumda Trans Pakuan untuk menjadi operator BisKita sekaligus meminta Organda Kota Bogor agar ikut terlibat. Sehingga tidak ada kesan monopoli layanan transportasi di Kota Bogor,” tutupnya.

** Fredy Kristianto

IPM Kota Bogor Diklaim Lampaui Jawa Barat

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyebut bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) dalam tahun 2024 naik menjadi 79,03, berada di atas IPM Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan IPM nasional.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor, Rudy Mashudi, mengatakan bahwa peningkatan IPM tak terlepas dari beberapa faktor yang memengaruhinya adalah angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah (RLS), harapan lama sekolah (HLS), dan pengeluaran per kapita.

Menurut dia, persentase penduduk miskin di Kota Bogor juga mengalami penurunan, dari 6,67 persen menjadi 6,53 persen, atau lebih rendah dibandingkan rata-rata Jawa Barat maupun nasional.

“Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun dari 9,39 persen menjadi 8,13 persen,” ujar Rudy kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).

Selain itu, kata dia, angka inflasi Kota Bogor pada November 2024 sebesar 1,49 persen. Sedangkan data Desember 2024 masih menunggu rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor.

“Laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2024 mencapai 5,58 persen, meningkat dibandingkan 2023 yang sebesar 5,1 persen,” katanya.

Ia menyebut, faktor yang memengaruhinya adalah tingkat konsumsi masyarakat, investasi, belanja pemerintah, serta dana ekspor-impor.

Kemudian, sambung dia, tingkat kemandirian fiskal Kota Bogor pada tahun 2024, berdasarkan data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Jawa Barat, mencapai 47,24 persen, yang merupakan angka sangat baik.

“Kota Bogor menempati posisi kedua di Jawa Barat dalam kategori ini. Berdasarkan rilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2024, fiskal Kota Bogor masuk kategori sedang, dengan pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup baik,” kata dia.

** Fredy Kristianto

Dianggarkan Rp10 M untuk Biskita, BPTJ Justru Dikabarkan Perpanjang Subsidi

jurnalinspirasi.co.id – DPRD Kota Bogor bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah menganggarkan Rp10 miliar untuk operasional dua koridor Biskita pada tahun ini.

Langkah itu diambil menyusul adanya kebijakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang mencabut subsidi Biskita Trans Pakuan.

Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Rusli Prihatevy menegaskan bahwa Biskita adalah jantung transformasi bagi pelayanan transportasi masyarakat Kota Bogor. Atas dasar itu, DPRD bersama Pemkot Bogor melakukan langkah dengan mengintervensi sesuai kemampuan anggaran, dengan melibatkan Perumda Trans Pakuan (PTP) sebagai operator.

“Tapi memang ada beberapa hal yang mesti ditempuh, sementara waktunya tidak cukup,” ucap Rusli kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).

Berdasarkan ekspose dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor kebutuhan anggaran untuk mengoperasikan empat koridor Biskita ada Rp49 miliar. Namun, kondisi keuangan Pemkot Bogor tak memungkinkan.

“Sehingga kami mengambil langkah untuk mengintervensi 2 koridor yang punya potensi. Untuk mengoperasikan itu memerlukan anggaran Rp29 miliar. Nah, ini pun jadi problem,” katanya.

Sementara kemampuan keuangan daerah, kata dia, DPRD hanya setuju menganggarkan Rp10 miliar.

“Jadi kita anggarkan segitu, sambil melihat bagaimana ke depan si pemenang ini bisa betul-betul mengoptimalkan dengan DPRD. Insya Allah ke depan, dewan akan merekomendasikan bahwa PTP harus mempersiapkan diri untuk ditugaskan,” katanya.

Namun, di tengah keterbatasan anggaran Pemkot Bogor, kata dia, subsidi Biskita dikabarkan diperpanjang.

“Tentu kami bersyukur, sebab layanan Biskita tetap bisa bergulir,” katanya.

Saat disinggung apakah anggaran Rp10 miliar lebih itu lebih baik digunakan untuk kebutuhan layanan lain seperti CCTV kota. Rusli menegaskan bahwa hal tersebut bisa saja digunakan lantaran banyak CCTV yang memang sudah rusak.

“CCTV, rambu-rambu, traksisi ini perlu juga diperbawa. Saya kira ketika itu berdampak baik untuk keamanan, ketertibaan, kita dorong agar APBD benar-benar bermanfaat,” katanya.

** Fredy Kristianto

Mulai Hari ini, Biskita Distop Sebulan

jurnalinspirasi.co.id – Layanan Biskita Trans Pakuan yang diluncurkan pada November 2021 akan memasuki tahap evaluasi terhadap layanan di seluruh koridor.

Kepada seluruh pengguna Biskita Trans Pakuan Bogor, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, menginformasikan bahwa layanan pada Koridor 1, 2, 5, dan 6 akan diberhentikan sementara waktu.

“Pemberhentian sementara terhitung mulai 1 Januari 2025 sampai dengan maksimal 30 hari kerja,” ujarnya pada Selasa (31/12/2024).

Hal ini, ungkap Marse, merupakan bagian dari evaluasi terhadap layanan Biskita Trans Pakuan di seluruh koridor.

Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini.

“Dan terima kasih atas kesetiaannya menggunakan layanan Biskita Trans Pakuan,” ucap Marse.

** Fredy Kristianto

Harga Mati Pelebaran Jalan Cikopo Selatan

Megamendung – Jurnal Bogor
Sering terjadinya keributan antara pengendara bersama oknum pengatur jalan di ruas jalan alternative Cikopo Selatan di Kecamatan Megamendung hingga sampai viralnya video keributan antara pengendara dan pengatur jalan seberapa waktu lalu, semakin seriusnya langkah Camat Megamendung Ridwan S.os untuk mewujudkan dilaksanakannya pelebaran ruas jalan tersebut. Sering munculnya keributan di ruas jalan itu, dalah satu penyebab utamanya akibat badan jalan yang sempit, hingga memicu pata oknum atau yang disebut pak Ogah turun ke jalan untuk mengatur laluluntas.

“Pelebaran jalan Cikopo benar benar harus terwujud. Karena salah satu penyebabnya keributan antara para pengendara dengan pak Ogah akibat badan jalan yang sempit. Kawasan wisata itu harus nyaman. Dengan demikian untuk pelebaran jalan Cikopi merupakan harga mati, mutlak harus dilaksanakan. Demikian juga untuk para oknum yang suka meminta minta uang dengan modus mengatur jalan, itu kan terus diberantas. Langkah yang dilakukan kini di titik titik tertentu disiagakan anggota trantib dan para Linmad,” tandas Ridwan.

Sementara itu salah satu bukti keseriusannya untuk pelebaran jalan, di titik Sukabirus, Desa Sukamahi tengah dilakukan kegiatan pelebaran. Beberapa pemilik tanah di wilayah itu sudah rela menghibahkan s4baguan tanahnya untuk pelebaran jalan. Begitu juga di tempat lain seperti di wilayah Desa Sukagalih, Kepala Desanya A. Sudarman sudah menyiapkan draf hibah yang akan dikomunikasikan bersama para pemilik tanah khususnya bagi warga Jakarta yang memiliki tanah diwilayah Sukagalih.

“Ada sekitar 10 orang warga Jakarta yang memiliki tanah atau vila di tepi jalan Cikopo ini. Dan kita akan berkomunikasi dengan mereka membicarakan program pelebaran jalan yang akan dilaksanakan oleh pemkab Bogor ini. Kita berharap warga Jakarta yang memiliki tanah atau vila di tepi jalan ini rela menghibahkan sebagian tanahnya utuk pelebaran jalan,” pungkas A. Sudarman. Dadang Supriatna.

Merasa Dikriminalisasi Penggarap Blok Arca Mengadu Ke Kapolri

Megamendung – Jurnal Bogor
Merasa adanya kriminalisasi terhadap proses gugatan yang dilajukan oleh para penggarap blok Arca, Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung melawan PTPN VIII Gunung Mas, para penggarap yang dikordinatoran oleh Drs. Iwan Darmawan SH ini melayangkan surat pengaduan kepada Kapolri Listiyo Sigit Prabowo.

” Saya mengajukan Pengaduan Masyarakat atas dugaan
tindak pidana membuat dan mempergunakan surat palsu dan menyuruh memasukkan
keterangan palsu kedalam akta autentik sebagaimana dimaksud Pasal 263 ayat (1) dan (2) KUH
Pidana Jo Pasal 266 ayat (1) dan (2) KUH Pidana yang diduga dilakukan oleh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII), berdasarkan fakta dan data yang ada,” tandas Drs. Iwan Darmawan SH.

Didalam surat aduan ke Kapolri itu, diterangkan juga riwayat para penggarap dalam menguasai tanah negara eks Cikopo Selatan sejak tahun 1990 an yang saat itu berstatus tanah negara bebas. Selain riwayat para penggarap, diterangkan juga adanya proses hukum yang sedang ditempuh oleh para penggarap baik itu di PN Cibinong mapun di PTUN Bandung.

“Kami sebagai pengadu adalah pihak yang menguasai lahan garapan diatas tanah negara bebas yang terletak di Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, seluas + 326.988 M2 (tiga ratus dua puluh enam ribu sembilan
ratus delapan puluh delapan meter persegi). Sedangkan yang kita adukan ke Kapolri adalah suatu Badan Usaha Milik Negara yang dahulu bernama Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VIII, sekarang berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara I Regional 2, beralamat di Jalan Sindangsirna Nomor 4, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat yang diduga telah melakukan tindak pidana,” imbuhnya.

Sebagai hukti para penggarap telah kriminalisasikan, dalam surat tersebut diuraikan juga berbagai pelanggaran yang diduga dilakukan pihak teradu disaat hendak menerbitkan sertifikat HGU no 294.

“Bahwa pernyataan teradu tentang keadaan tanah dimaksud dicatatkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor dalam Surat Ukur Nomor : 12/Sukaresmi/2008 tanggal 2 Juli 2008 yang terdapat pada Sertifikat Hak Guna Usaha Nomor :
294/Sukaresmi tanggal 4 Juli 2008 atas nama PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan berdasarkan hal tersebut maka patut diduga Teradu telah melanggar
ketentuan Pasal 266 ayat (1) KUH Pidana yaitu menyuruh memasukkan keterangan palsu kedalam akta autentik. Selain itu, teradu telah pula mempergunakan Sertifikat Hak Guna Usaha
Nomor : 294/Sukaresmi tanggal 4 Juli 2008, Surat Ukur Nomor :
12/Sukaresmi/2008 tanggal 2 Juli 2008, seluas 1.187.830 M2. Maka patut diduga teradu telah melanggar ketentuan Pasal 266 ayat (2) KUH pidana. Demikian pengaduan masyarakat ini Saya kirimkan ke Kapolri yang harus ditindaklanjutioleh jajarannya,” pungkas Iwan Darmawan. Dadang Supriatna.

Bantu Ringankan Beban Korban Bencana Alam, KNPI Bogor Barat Salurkan Bantuan di Sukabumi

Jurnal Inspirasi – Warga Sukabumi hingga kini masih memerlukan bantuan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi belum lama ini.

DPK KNPI Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pun bersama perwakilan dari OKP Bogor Barat, komunitas Sober dan Abenk menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam di wilayah Jampang, Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Desa Wangunjaya, Kecamatan Walurang.

“Kami turut prihatin dengan adanya bencana alam dan untuk ikut meringankan beban korban bencana kami salurkan bantuan,” kata DPK KNPI Kecamatan Bogor Barat Nur Sanusi dalam keterangannya, Minggu (29/12/2024).

Sementara donasi diterima MWC Nu Walurang KH Ahmad Muhajir dan penyerahan bantuan ini hingga ke lokasi juga dibantu Wakasat Korcab Banser Kabupaten Sukabumi Kabul Hilmansyah.

“Semoga apa yang telah diberikan dapat bermanfaat,” harap Sanusi.

(say)

Ketua Umum Forum Pemred SMSI Kutuk Pembakaran Kantor Redaksi Pakuan Raya

jurnalinspirasi.co.id – Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia (SMSI), Dar Edi Yoga, mengungkapkan keprihatinan mendalam sekaligus mengutuk keras tindakan pembakaran kantor redaksi Harian Pakuan Raya di Bogor oleh orang tak dikenal, Sabtu (28/12/2023).

“Tindakan pembakaran ini adalah serangan terhadap kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia. Kami mengecam keras tindakan biadab ini yang tidak hanya merugikan media, tetapi juga mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi,” ujar Dar Edi Yoga dalam pernyataan resminya, Sabtu (28/12).

Dar Edi Yoga menegaskan bahwa kebebasan pers merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, segala bentuk ancaman dan kekerasan terhadap insan pers harus ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.

“Kami mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini, menangkap para pelaku, dan mengungkap motif di balik serangan ini. Insiden ini harus menjadi perhatian serius agar tidak terulang kembali di masa depan,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan solidaritas kepada seluruh jurnalis dan staf Pakuan Raya. Menurutnya, kekerasan terhadap media adalah bentuk intimidasi yang tidak dapat ditoleransi dalam masyarakat yang menjunjung tinggi demokrasi.

Forum Pemred SMSI mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama melindungi kebebasan pers di Indonesia. “Kami menyerukan semua insan pers untuk bersatu, tetap berani, dan tidak gentar dalam menjalankan tugas mulia sebagai pilar demokrasi,” tutup Dar Edi Yoga.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pembakaran kantor redaksi Pakuan Raya, termasuk mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan dari para saksi di lokasi kejadian.

** Fredy Kristianto |*

Kantor Redaksi PAKAR Dibakar OTK, Ini Kata Ketua PWI Kota Bogor

jurnalinspirasi.co.id – Paska teror pembakaran kantor media lokal Harian Pakuan Raya (PAKAR) Sabtu (28/12/2024) dinihari, Ketua PWI Kota Bogor Herman Indrabudi, mengutuk keras kejadian tersebut dan mendesak aparat penegak hukum agar segera mengusut tuntas kasus teror tersebut.

“Kami mengutuk keras kejadian teror pembakaran yang mengakibatkan sebagian kantor media Pakuan Raya terbakar. Kami mendesak kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku, serta dalang di belakangnya,” tegas Aldho, sapaan akrabnya, Sabtu (28/12/2024) siang.

Aldho menambahkan, teman-teman media yang tergabung di PWI Kota Bogor akan memantau perkembangan pengungkapan kasus teror terhadap dunia jurnalis ini. Karena di era keterbukaan informasi publik, seharusnya tidak ada lagi tindakan atau peristiwa intimidasi, teror atau kekerasan terhadap profesi wartawan.

“Kami akan mengawal pengungkapan kasus ini, hingga polisi menangkap pelaku dan membongkar motifnya. Dan saya yakin polisi bergerak cepat mengungkap kasus ini. Tidak boleh ada lagi intimidasi, kekerasan hingga teror kepada jurnalis, terlebih karena soal karya jurnalistik (berita),” katanya.

Ditanya apakah motif pelemparan yang mengakibatkan kebakaran tersebut, karena soal pemberitaan di harian Pakuan Raya, Aldho mengaku belum mendapatkan informasi. Namun dirinya sudah menanyakan kepada redaksi Pakuan Raya.

“Saya sudah tanya ke redaksi Pakuan Raya apa terkait pemberitaan, tim Pakuan Raya katanya masih meneliti apakah ada kaitan dengan pemberitaan atau bukan. Jadi kita tunggu saja hasil dari kepolisian,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Aldho juga meminta, semua rekan wartawan untuk tetap waspada dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya yang penuh resiko.

“Tetap waspada karena pekerjaan kita menginformasikan segala hal kepada publik, kadang tak disukai salah satu pihak. Tetap kritis sesuai kode etik jurnalis, namun tetap waspada,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Pimpinan Redaksi Pakuan Raya David Rizar Nugroho yang meminta kepolisian segera mengungkap kasus ini, agar tidak ada spekulasi liar.

“Kami konsisten menegakkan pers yang merdeka dan independen. Tak gentar dengan segala bentuk ancaman dan intimidasi yang mau merampas kemerdekaan pers,” tegas David.

Seperti diberitakan, kantor media pakuan raya diteror pelemparan botol berisi bensin oleh orang tak dikenal yang berakibat sebagian kantor media tersebut terbakar.

** Fredy Kristianto

Puncak Culture Session Vol. 1: Perpaduan Seni Tradisional dan Modern yang Memukau di Puncak Bogor

Cisarua | Jurnal Bogor – Puncak Culture Session vol. 1 berhasil mencuri perhatian masyarakat lokal dan wisatawan dengan menyuguhkan perpaduan seni tradisional dan modern pada 25-26 Desember 2024. Bertempat di Rest Area Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.

Acara ini menghadirkan berbagai pertunjukan seni yang memikat hati para pengunjung pada Jum’at, 27 Desember 2024.

Salah satu momen yang paling dinanti adalah tari tradisional Asmarandana, yang menonjolkan keindahan budaya Sunda dengan penuh pesona. Tak hanya itu, penampilan solo vokal zaiden memberikan nuansa emosional yang hangat, sementara grup musik lokal seperti teater Bait Harmoni, Lastssic Band, Bunghow Band, Gagal Ngeband, dan D’ Tangkulaks turut menyemarakkan suasana dengan berbagai genre musik yang mereka bawakan.

Dipandu oleh Ryo Pratama, acara ini berlangsung meriah meski sempat diwarnai hujan. Suasana tetap hidup berkat antusiasme pengunjung yang tinggi.

Ketua Karang Taruna Sinar Pangrango, Desa Tugu Selatan, mengungkapkan apresiasinya atas semangat para pengunjung dan pelaku seni lokal. “Kami ingin memberikan ruang bagi para talenta muda di Desa Tugu Selatan serta mendukung pertumbuhan UMKM lokal. Harapan kami, acara ini bisa menjadi agenda tahunan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, penggagas acara, Muhammad Fikri Hidayatullah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi kreatif dengan anak muda lokal lainnya, seperti Abda, Doni, Sultan, Dika, Fio, dan Deni A. Husaen. “Kami berterima kasih kepada sponsor seperti PT Sayaga, Bogor Sneakers, Puncak Ajip, Dapii Eau de Parfum, serta UMKM yang mendukung acara ini,” jelas Fikri.

Acara ini juga menjadi panggung bagi musisi lokal untuk bersinar. Ryan, vokalis D’ Tangkulaks, menyatakan rasa terima kasihnya, “Kami bersyukur bisa tampil di acara ini. Dukungan Karang Taruna Sinar Pangrango sangat berarti bagi musisi lokal seperti kami

Selain seni dan hiburan, pengunjung juga dimanjakan dengan stan UMKM yang menjajakan berbagai produk lokal. Beberapa sponsor utama, seperti Bogor Sneakers, Kopi Cibulao, dan Bank Pohon Nusantara, turut andil dalam menyukseskan acara ini.

Salah satu pengunjung, Fahrezi Ibnu, mengaku terkesan dengan acara ini. “Penampilan Tari Jaipong dan musiknya luar biasa. MC-nya juga interaktif, sehingga acara terasa sangat hidup,” katanya.

Kesuksesan Puncak Culture Session Vol. 1 memotivasi panitia untuk menjadikannya sebagai agenda mingguan. “Kami berkomitmen untuk terus mempromosikan seni budaya lokal dan memberdayakan UMKM melalui acara ini,” tutup Fikri.