26.6 C
Bogor
Tuesday, November 11, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 59

Jangan Sampai Musnah Hak Lahan Warga Naringgul

0

Cisarua | Jurnal Bogor
Maulana Mansur, yang juga dikenal dengan panggilan Kang Baung, menyampaikan aspirasi masyarakat Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor terkait masalah sertifikasi lahan.

Pada 22 April 2025 lalu, dalam acara kirab Mahkota Binokasih yang diadakan di Cibinong, ia mengungkapkan bahwa warga Kampung Naringgul telah berjuang selama puluhan tahun untuk mendapatkan pengakuan atas lahan PTPN 1 Regional 2 yang mereka tempati.

Menurut Kang Baung, “Warga Kampung Naringgul, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, telah berjuang puluhan tahun terkait sertifikasi lahan yang mereka tempati selama kurang lebih ratusan tahun,” ungkap Kang Baung kepada Bupati Bogor, Rudy Susmanto.

Dalam perjuangan ini, masyarakat kampung Naringgul mendapat dukungan dan perhatian penuh dari Karukunan Wargi Puncak (KWP) serta anggota DPR RI, H. Mulyadi dari Partai Gerindra.

Kampung Naringgul juga telah menerima dukungan sertifikat dari Keraton Sumedang Larang sebagai bagian dari pengakuan terhadap kampung budaya Naringgul.

“Masyarakat Kampung Naringgul kini masih menunggu kepastian status lahan dari pemerintah desa setempat maupun Pemerintah Daerah Bogor,” pungkas Maulana.

Menanggapi hal ini, Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan agama dan budaya.

Dia juga mengungkapkan bahwa Pemda Bogor telah memulai program penamaan jalan dalam tiga bahasa. Selain itu, Pemda juga mengajak pemuda untuk berkolaborasi dalam menggabungkan musik modern dengan karawitan lokal.

“Pemda Bogor tengah konsen dalam menjamin legalisasi kampung budaya, termasuk Kampung Naringgul sebagai kampung budaya, agar masyarakat memiliki hak atas lahan mereka,” ujar Bupati Bogor.

Dengan semua inisiatif ini, diharapkan masyarakat akan lebih peduli terhadap lingkungan, termasuk program penanaman pohon yang akan melibatkan TNI-Polri serta masyarakat.

(Dadang Supriatna)

Bank bjb Tumbuh Positif di Tengah Tantangan, Cetak Laba Rp606 Miliar pada Triwulan I 2025

0

BANDUNG– PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) kembali menunjukkan performa solid dengan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif sepanjang triwulan I 2025.

Di tengah tantangan kondisi ekonomi global, terutama dampak perang dagang dan dinamika bisnis, bank bjb berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp606 Miliar.

Tak hanya laba, pencapaian bank bjb juga tercermin dari pertumbuhan aset yang meningkat sebesar 10,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp223,1 Triliun dengan kontribusi Kelompok Usaha Bank (KUB) juga menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan bank bjb, dimana perusahaan anak telah berkontribusi sebesar Rp38,8 Triliun atau setara 17.4% terhadap total aset.

Kredit dan pembiayaan pun mencatatkan pertumbuhan 11,4% yoy menjadi Rp145,4 Triliun, dengan dorongan kuat dari kontribusi perusahaan anak sebesar Rp27,1 Triliun. Segmen kredit konsumer tetap menjadi motor utama, tumbuh 4,7% yoy, terutama didukung oleh ekspansi kredit untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Inovasi digital bank bjb, seperti platform KGB Pisan, menunjukkan pertumbuhan eksponensial, dengan realisasi 3.987 Number of Account (NoA) dan outstanding kredit Rp62,9 Miliar hanya dalam waktu kurang dari setahun sejak peluncuran. Inisiatif ini memperkuat strategi bank bjb dalam mengoptimalkan potensi kredit ritel berbasis teknologi.

Dalam aspek keberlanjutan, bank bjb juga mencatatkan langkah maju dengan portofolio kredit berkelanjutan mencapai Rp17,7 Triliun atau 15% dari total portofolio kredit, naik 7,2% yoy. bank bjb telah menerbitkan Sustainable Bond tahap pertama sebesar Rp1 Triliun dan berencana menerbitkan tahap kedua di tahun ini, sebagai wujud komitmen memperkuat pembiayaan ramah lingkungan dan inklusif.

Dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK), bank bjb mencatatkan pertumbuhan DPK untuk mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga LDR yang optimal. Dana Pihak Ketiga secara konsol tercatat sebesar Rp153.8 Trilliun, yang didorong dari perusahaan anak sebesar Rp27.0 Triliun.

Pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai terobosan strategis yang dilakukan bankbjb untuk mengakselerasi bisnis, salah satunya melalui digitalisasi yang memungkinkan layanan bank menjadi lebih mudah dan nyaman bagi seluruh nasabah.

DIGI bank bjb, sebagai aplikasi mobile banking andalan perusahaan, terus menunjukkan kinerja positif dengan jumlah pengguna yang kini telah mencapai 2,3juta usersdengan nilai transaksi mencapai Rp89,7 Triliun dalam periode 12 bulan terakhir, tumbuh 23,9% yoy. Peningkatan ini membuktikan keberhasilan bank bjb dalam mengadopsi perkembangan teknologi untuk memperluas jangkauan layanannya.

Selain itu, ekspansi digital bank bjb juga terlihat dari jumlah merchant QRIS yang mencapai 1,3 juta merchant, serta pertumbuhan jumlah agen laku pandai bjb BiSA yang kini mencapai 27.404 agen. Jaringan ini memperluas akses layanan keuangan hingga ke pelosok daerah, memperkuat posisi bank bjb dalam mendukung inklusi keuangan nasional.

Dukungan penuh dari pemegang saham, terutama Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, turut memberikan andil besar dalam mendorong performa positif bank bjb. Sinergi antara manajemen dan pemegang saham menciptakan fondasi kokoh bagi pertumbuhan di masa depan.

Dengan strategi yang adaptif, inovasi digital yang konsisten, serta praktik good corporate governance, bank bjb optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2025. Kinerja yang solid di triwulan pertama menjadi modal penting untuk mencapai target-target di sepanjang tahun berjalan. Sehingga bank bjb dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi penguatan perekonomian nasional dan daerah.

(aga/*)

SMK PMB Tahan Ijazah, Siswa Diminta Tebus Murah

0

Caringin – Jurnal Bogor
Kendati pemerintah telah melarang sekolah untuk menahan ijazah siswa, namun sejumlah sekolah masih saja abai. Hal ini seperti terjadi di SMK Pandu Mandiri Bangsa (PMB) yang berlokasi di Kampung Lembur Situ, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Adalah Riziq Bustomi Ramadhan, warga Kampung Curug Dengdeng RT 01/03 Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Riziq yang memiliki nomor induk siswa 0018437464 kelas teknik sepeda motor telah lulus di SMK PMB pada tahun 2020. Namun hingga tahun 2025 ini dirinya tak juga dapat menerima ijazah.

“Anak saya masih punya tunggakan SPP sebesar Rp3.900.000. Saya memang tak mampu membayarnya,” kata Usman, orangtua Riziq.

Usman mengaku berulang kali telah mendatangi sekolah untuk meminta ijazah. “Saya, keluarga saya, kakak Riziq, bahkan dibantu beberapa teman saya, pernah beberapa kali mendatangi sekolah, tapi tetap ijazah Riziq bisa diambil dengan alasan harus melunasi dulu tunggakan,” ungkapnya.

Padahal, kata Usman, anaknya sangat membutuhkan ijazah untuk keperluan melamar pekerjaan. “Melamar pekerjaan di mana pun kan selalu diminta ijazah. Akhirnya anak saya berulang kali ditolak perusahaan karena tak punya ijazah,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMK PMB Bidang Kesiswaan, Abot, yang ditemui pekan kemarin membenarkan ada beberapa siswa yang telah lulus namun ijazahnya belum diberikan, termasuk ijazah Riziq.

“Ya memang banyak. Tapi jumlah pastinya nanti menunggu Kepala Sekolah saja yang menjelaskan. Saat ini Kepala Sekolah sedang diundang oleh Dinas Pendidikan soal ijazah juga. Kami sudah menawarkan keringanan kepada Riziq agar membayar tunggakannya 50 persen saja. Memang sudah kebijakan di sekolah ini untuk tebus murah ijazah,” jelasnya.

Kendati ada larangan dari pemerintah untuk menahan ijazah, Abot berdalih bahwa sekolahnya berstatus swasta. “Sekolah kami kan swasta. Berbeda dengan sekolah negeri. Untuk dana BOS saja sekolah kami ditangguhkan,” kilahnya.

Tahan Ijazah Kena Sanksi

Sekolah tidak boleh menahan ijazah siswa dengan alasan apapun. Penahanan ijazah merupakan pelanggaran hak siswa dan dapat berakibat sanksi administratif, bahkan pidana. Hal ini sesuai Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sekjen Kemendikbudristek) Nomor 1 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 58 Tahun 2024.

Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) juga minta sekolah melakukan percepatan penyerahan ijazah untuk siswa jenjang SMA/SMK/SLB. Terutama bagi peserta didik yang lulus di tahun akademik 2023/2024 atau sebelumnya. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor: 3597/PK.03.04.04/SEKRE tentang Ijazah Jenjang SMA/SMK/SLB Tahun Pelajaran 2023/2024 atau Sebelumnya.

Melalui postingan di Instagram resminya, Disdik Jabar menjelaskan ijazah merupakan hak peserta didik yang telah menyelesaikan proses pembelajaran. Untuk itu, sekolah, dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi tidak diperkenankan menahan ijazah dengan alasan apapun.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait penahanan ijazah oleh sekolah:

Tidak Dibolehkan:
Sekolah dilarang menahan ijazah siswa dengan alasan apapun, termasuk tunggakan biaya sekolah atau alasan lain yang tidak sah.

Pelanggaran Hak:
Penahanan ijazah merupakan pelanggaran hak siswa terhadap kepemilikan dokumen penting yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan, seperti melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan.

Sanksi:
Sekolah yang menahan ijazah dapat dikenai sanksi administratif, seperti teguran, denda, hingga pencabutan izin operasional. Dalam kasus tertentu, penahanan ijazah juga dapat dianggap sebagai penggelapan dan dapat dipidana.

Peran Dinas Pendidikan:
Dinas Pendidikan memiliki peran penting dalam mengawasi dan menegakkan aturan terkait penyerahan ijazah. Dinas Pendidikan dapat memberikan sanksi kepada sekolah yang melanggar peraturan dan memberikan bimbingan kepada sekolah untuk memastikan ijazah diserahkan kepada siswa.

Solusi:
Jika sekolah menahan ijazah, siswa dapat mengadukan masalah ini ke Dinas Pendidikan atau Ombudsman.

Respons KDM
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), ikut memberikan respons terkait banyaknya penahanan ijazah kepada siswa yang telah lulus. Melalui postingan Instagram pribadinya, Dedi menegaskan tidak boleh lagi ada dokumen ijazah yang ditahan.

“Kepada para kepala sekolah SD, SMP, SMA di seluruh Provinsi Jawa Barat, apabila sampai saat ini ada siswa yang sudah lulus sekolah tetapi ijazahnya atau surat tanda tamat belajarnya belum diberikan, mohon segera untuk diserahkan,” ujar Dedi.

Ia menyatajan ijazah menjadi salah satu dokumen yang diperlukan siswa untuk meniti karier di masa depan.

(Dadang Supriatna)

Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu Tempe Turunkan Jumlah Produksi

0

Cibungbulang l Jurnal Bogor
Imbas melambungnya harga kacang kedelai, pengusaha yang telah belasan tahun sebagai pengrajin tahu tempe di Desa Girimulya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor terpaksa harus menurunkan jumlah produksi ditengah melemahnya daya beli masyarakat.

Bahkan, menurut salah satu pengusaha tahu di desa tersebut, melemahnya nilai tukar uang rupiah terhadap dolar menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan kacang kedelai di pasaran.

“Kalau kita mah gak tau naiknya karena apa tapi kayanya sih karena dolar yang naik ini jadi faktor harga kedelai terus naik dari awal bulan Ramadhan,” kata Sohid saat ditemui di tempat pengelolaan tahunya, Senin (28/4/2025).

Sohid menuturkan kenaikan bahan baku pembuatan tahu tersebut dirasakan sejak awal Ramadhan 2025. Dari Rp 8 ribu per kilogram saat ini nyaris menyentuh 10 ribu per Kg.

“Kenaikan ini sudah terjadi sejak bulan Ramadhan kemarin tepatnya 2 bulan lalu. Awalnya Rp 8 ribu per kilo sekarang Rp 9.900 perkilo,” ujarnya.

Sementara menurut Kepala Desa Girimulya, Wardiman menyebutkan imbas kenaikan kacang kedelai tersebut disinyalir tidak hanya dirasakan oleh Sohid seorang pengrajin tahu di wilayahnya.

Namun kata, ada sekitar 15 pengusaha tahu tempe di Desa Girimulya juga mengalami dampak yang sama.

“Kalau pengrajin tahu tempe di Desa kami itu ada 15 pabrik atau pengolahan. Dengan naiknya harga tersebut mungkin imbasnya sama yang dirasakan Sohid,” pungkasnya.

(Arip Ekon)

Raup Puluhan Juta, Petani di Sukajaya Berhasil Budidaya Bawang Merah

0

Sukajaya l Jurnal Bogor
Firman Firdaus, seorang anak muda asal Desa Pasir Madang, Sukajaya, Kabupaten Bogor terbilang sukses sebagai petani budidaya bawang merah.

Dengan kegigihannya ia telah meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah sekali panen dari budidaya merah yang ditanamnya.

Firman mengungkapkan, kesuksesannya berawal dari ketertarikannya mempelajari teknik bercocok tanam bawang merah dari seorang rekannya asal Garut, Jawa Barat.

Dari sanalah ia mendapatkan ilmu dan inspirasi untuk mengembangkan usaha tani bawang merah di kampung halamannya.

Dengan modal 400 kilogram bibit bawang merah jenis Balikaret dan Brebes, Firman menanam di lahan seluas setengah hektare.

Selama tiga bulan masa tanam dan perawatan, ia berhasil memanen hasil maksimal.
“Selama tanam dua bulan dengan modal bibit sebanyak itu, saya bisa panen enam ton bawang merah di lahan setengah hektare,” ujar Firman kepada wartawan, Senin (28/4/2025).

Firman menjelaskan, keberhasilan budidaya ini tak lepas dari pendampingan intensif dari ahli bawang asal Garut. Ia menilai, tanpa pendampingan, bertani bawang merah di wilayah Bogor cukup berisiko gagal.

“Ini murni modal sendiri. Tapi saya tetap minta pendampingan dari ahlinya. Karena meskipun tanam di Bogor, kalau tanpa bimbingan ahli, hasilnya belum tentu berhasil,” terangnya.

Dari panen perdana tersebut, Firman mengaku mengantongi keuntungan lebih dari Rp45 juta setelah dikurangi modal dan biaya tenaga kerja.

Melihat hasil yang menjanjikan ini, Firman berencana untuk memperluas lahan budidayanya.

“Insya Allah ke depan saya akan memperluas lagi budidaya bawang merah ini, karena hasilnya cukup meyakinkan, terutama untuk kami yang tinggal di pedesaan,” tukasnya.

(Arip Ekon)

Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Susun Kepengurusan Baru

0

Cisarua | Jurnal Bogor
Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor menggelar silaturahmi di Tiara Camp, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pertemuan ini untuk membentuk kepengurusan baru padepokan tersebut.

“Hari ini merupakan langkah awal pembentukan pengurus Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor,” kata Ketua Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor, H. Satrio yang juga owner Tiara Camp.

Menurutnya, kehadiran berbagai pihak yang peduli terhadap pencak silat sangatlah berharga dan menunjukkan dukungan kuat untuk pengembangan olahraga budaya ini.
“Pencak silat adalah bagian dari budaya dan identitas bangsa yang harus dilestarikan,” jelasnya.

Wakil Ketua Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Bram Mulyana juga menjelaskan berencana mendeklarasikan keberadaan padepokan yang sudah resmi berdiri di Kabupaten Bogor. Pengurus baru kata dia diharapkan dapat memfasilitasi latihan dan kegiatan pencak silat bagi masyarakat, serta memperkenalkan olahraga ini kepada generasi muda.

“Mudah–mudahan dalam waktu dekat setelah terbentuknya kepengurusan Padepokan Pencak Silat Garuda Nusantara Cabang Kabupaten Bogor, kita akan segera mendeklarasikannya agar pencak silat kian membumi di tatar Pasundan Jawa Barat,” jelas Bram.

“Tujuan jangka panjangnya adalah agar Kabupaten Bogor memiliki banyak atlet berprestasi dalam olahraga pencak silat,” pungkasnya.

(Dadang Supriatna)

Mitigasi Bencana Cegah Longsor

0

Pemdes Ciburuy Akan Gunakan Dana Desa Bangun TPT

Cigombong | Jurnal Bogor
Pemerintah Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor berencana memanfaatkan Dana Desa untuk pembangunan tembok penahan tebing (TPT), sebagai upaya mitigasi bencana tanah longsor, terutama pada masa curah hujan tinggi.

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Ciburuy, Deni menjelaskan, wilayah Kecamatan Cigombong memang dikenal rawan bencana sehingga pembangunan TPT merupakan langkah preventif, untuk mengurangi risiko tanah longsor yang bisa mengancam keselamatan dan keberlangsungan aktivitas.

“Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan curah hujan tinggi, infrastruktur seperti TPT dapat berperan penting dalam menjaga kestabilan lereng dan mengurangi potensi kerusakan harta benda serta korban jiwa,” ujar Deni.

Menurut Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Ciburuy, pembangunan TPT direncanakan akan dilaksanakan di tiga titik, yakni Kampung Muara, Ciburuy, dan Kampung Cibandawa.

Namun, besaran anggaran untuk masing-masing titik belum final karena masih dalam tahap perencanaan.

Lantaran itu, perlu dilakukan analisis mendalam mengenai kondisi tanah, tingkat kerawanan, dan desain struktur TPT yang optimal, agar nantinya fondasi dan keseluruhan konstruksi dapat bertahan dalam jangka panjang.

“Mengingat tantangan teknis serta kondisi cuaca yang tidak selalu mendukung, penentuan dana yang proporsional dan fleksibel sangat diperlukan untuk mengantisipasi hambatan di lapangan,” tutur Deni.

Aktivis lingkungan setempat, D. Abdulah Fudholi, menyambut positif inisiatif pembangunan TPT sebagai upaya proaktif mengurangi terjadi bencana tanah longsor.

“Langkah ini sudah sangat tepat sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan bencana tanah longsor yang dikhawatirkan warga setempat,” sebut Abdulah Fudholi.

Namun, ia juga menekankan perlunya kehati-hatian saat pelaksanaannya. Perhatian khusus perlu diberikan saat proses penggalian pondasi karena pembangunan TPT memerlukan penggalian pondasi yang mendalam, kondisi tanah dan cuaca harus diperhitungkan dengan cermat.

“Selama proses konstruksi, risiko kecelakaan atau kegagalan struktur harus diminimalisir melalui pemantauan berkala, dan penerapan standar keselamatan yang ketat,” tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan Abdulah Fudholi, langkah rencana pembangunan TPT tidak hanya memberikan perlindungan fisik bagi warga, tetapi juga menciptakan rasa aman dan kepercayaan terhadap Pemerintah Desa dalam menangani tantangan bencana alam.


“Untuk memastikan keberhasilan proyek, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya merupakan kunci utama,” katanya.

(Dadang)

Warga Dua Desa di Takokak Bangun Jembatan Gantung Secara Swadaya, Didukung Donatur dan Pemerintah Daerah

0

Cianjur – Pembangunan jembatan gantung penghubung antara Desa Sindanghayu dan Desa Sukagalih, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, tengah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Proyek ini menjadi simbol kolaborasi antara warga, lembaga sosial, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan akses vital yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Pembangunan jembatan ini didanai oleh para donatur melalui inisiasi Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN BRI dan BRI Insurance. Dalam pelaksanaannya, Sasaka Indonesia bertindak sebagai tim teknis di lapangan. Proses pembangunan melibatkan langsung partisipasi aktif masyarakat dari kedua desa, yang bekerja sama untuk mempercepat penyelesaian jembatan tersebut.

Jembatan gantung ini dirancang sebagai akses utama bagi warga dalam menjalankan aktivitas pendidikan, mengakses layanan kesehatan, serta mendukung kegiatan ekonomi sehari-hari. Camat Takokak menyatakan bahwa keberadaan jembatan ini sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Jembatan ini akan menjadi akses penting bagi warga, terutama dalam pendidikan, kesehatan, dan roda perekonomian. Pemerintah kecamatan dan para kepala desa sangat mendukung penuh pembangunan ini,” ujar Camat Takokak.

Rahman, selaku Koordinator Pelaksana dari tim Sasaka Indonesia, menjelaskan bahwa proses pembangunan jembatan ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan, dengan catatan kondisi cuaca dan medan mendukung.

“Kami menargetkan pengerjaan selesai dalam waktu satu bulan apabila semua berjalan lancar. Namun, tantangan utama kami adalah kondisi medan yang cukup sulit dan cuaca yang tidak menentu,” ungkap Rahman.

Pemerintah daerah melalui camat dan para kepala desa turut memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan ini. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara masyarakat, lembaga sosial, dan pemerintah dapat memberikan solusi nyata atas kebutuhan infrastruktur di wilayah pedesaan.

(A.R)

Pererat Hubungan Antarmahasiswa, HIMMPRO KPI IUQI Sukses Gelar POM 2025

0

Bogor – Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Ummul Quro Al Islami (HIMMPRO KPI IUQI) sukses menggelar Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) 2025 dengan mengusung tema “Mengembangkan Diri, Meraih Prestasi”.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 18–19 April 2025, dan bukan hanya diikuti oleh mahasiswa Institut Ummul Quro Al Islami melainkan juga oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA), Institut Agama Islam Sahid (INAIS), Laa Roiba, dan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.

Berbagai cabang olahraga dipertandingkan dalam acara ini, mulai dari futsal, voli, catur, badminton, hingga e-sport, dengan total peserta mencapai ratusan mahasiswa. Suasana kompetitif namun penuh keakraban begitu terasa sepanjang kegiatan berlangsung.

Seluruh pertandingan berlangsung dengan penuh semangat dan menjunjung tinggi nilai sportivitas, sekaligus menjadi ajang mempererat hubungan antar mahasiswa dari berbagai kampus.

Acara puncak sekaligus penutupan dan pembagian hadiah dilaksanakan pada Sabtu, 26 April 2025. Para pemenang mendapatkan trofi, medali, dan sertifikat penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan dan prestasi mereka.

Dalam sambutan pada acara penutupan, Ketua HIMMPRO KPI IUQI menyampaikan rasa syukur atas suksesnya kegiatan ini serta mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung, baik peserta, panitia, maupun pihak kampus.

Ia berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Pada kesempatan yang sama, Ketua BEM IUQI dalam sambutannya juga memberikan apresiasi kepada HIMMPRO KPI. Ia menyatakan bahwa HIMMPRO KPI tahun ini telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dan menjadi organisasi yang progresif.

(MZ)

TPS 3R Katulampa Jadi Role Model Pengelolaan Sampah di Kota Bogor

0

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meresmikan hasil revitalisasi Taman Kreasi Olah Sampah Terintegrasi (Takesi) TPS 3R Katulampa yang terletak di Mutiara Bogor Raya (MBR), Katulampa, Bogor Timur, pada Sabtu (26/4/2025). Fasilitas baru ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengatasi masalah sampah di Kota Bogor. Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi harus menjadi gerakan bersama.

“Mari kita terus tingkatkan kesadaran bersama untuk memilah sampah sejak dari rumah,” tegasnya.

Wali Kota juga menegaskan revitalisasi TPS 3R Katulampa menjadi bagian penting dari strategi penanganan sampah. TPS 3R Katulampa ini adalah contoh nyata bagaimana masyarakat dapat berkolaborasi untuk mengurangi dampak sampah di lingkungan.

“Kami ingin memastikan bahwa Kota Bogor tidak hanya menjadi kota yang bersih, tetapi juga memiliki sistem pengelolaan sampah yang terstruktur dengan baik,” jelasnya.

Wali Kota Dedie juga berharap bahwa konsep ini bisa diterapkan di seluruh wilayah Kota Bogor. Mereka akan terus mendorong pembentukan TPS 3R di setiap kelurahan dan kecamatan, agar sampah yang ada bisa dikelola dengan baik.

“Ini adalah upaya kita untuk mewujudkan Kota Bogor yang lebih bersih, tertata, dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua TPS 3R Katulampa, Bandung Sahari menjelaskan, TPS 3R Katulampa mengelola lebih dari 900 kepala keluarga dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 1,7 ton per hari. Sekitar 50 persen di antaranya merupakan sampah organik.

“Dengan fasilitas yang lebih lengkap, kami bisa mengolah sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat, sementara sampah plastik yang bisa didaur ulang kami proses di bank sampah,” jelasnya

TPS 3R Katulampa, yang merupakan singkatan dari Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), berkomitmen melanjutkan pengelolaan Sampah terpadunya. Salah satunya dengan mengembangkan pengolahan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi.

“Kami bisa mengolah sampah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat. Kami bahkan bisa menghasilkan telur yang diproduksi dari sampah organik, yang sebelumnya kami fermentasi,” ujarnya.

Sahari juga menjelaskan sampah organik banyak diolah menjadi pakan ternak dan kompos. Ini pun bisa mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Kota Bogor.

Tak hanya itu, TPS 3R Katulampa juga menghasilkan roster dari sampah plastik yang dicacah. Roster ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembangunan jalan setapak atau kebutuhan konstruksi lainnya.

“Roster ini berasal dari plastik bekas bungkus indomie, kopi, dan barang-barang plastik lainnya yang sulit didaur ulang. Kami mencacahnya, campur dengan material lain, dan menghasilkan roster yang bisa digunakan kembali,” ungkapnya.

Selain pengolahan sampah yang berbasis daur ulang, fasilitas ini juga menjadi pusat pembelajaran. Baik bagi warga sekitar dan pengunjung yang tertarik untuk belajar tentang ekonomi sirkular.

“Kami sering menerima tamu dari berbagai daerah yang ingin belajar tentang bagaimana sampah bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai jual,” ujar Sahari.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Denni Wismanto menyampaikan, revitalisasi TPS 3R Katulampa menjadi bagian strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. TPS 3R ini diklaim sebagai salah satu model pengelolaan sampah terbaik di Kota Bogor.

“Kami berharap bisa mereplikasi konsep ini ke lebih banyak titik di Kota Bogor, agar sampah dapat dikelola dengan baik dan tidak menumpuk di TPAS,” ujar Denni.

Saat ini, Kota Bogor memiliki 30 TPS 3R yang tersebar di berbagai kecamatan, namun belum semuanya memiliki fasilitas dan semangat pengelolaan sampah yang sebaik TPS 3R Katulampa. Revitalisasi ini, Denni berharap bisa meningkatkan kapasitas pengolahan sampah dan kesadaran masyarakat.

“Saat ini, pengolahan sampah di TPS 3R baru mencapai 20-25%. Ke depan, kami menargetkan bisa mencapai 30% dengan semakin banyaknya TPS 3R yang memiliki fasilitas seperti ini,” tambahnya.

Sebagai bagian dari kolaborasi lintas sektor, WWF Indonesia melalui program Plastic Smart Cities juga ikut mendukung revitalisasi ini. Program ini bertujuan mendukung upaya pengurangan sampah plastik dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di tingkat komunitas.

Program Coordinator Plastic Smart Cities WWF Indonesia, Munawir mengungkapkan, kerja sama dengan TPS 3R Katulampa sudah berjalan sejak tahun 2023. Mereka mendukung revitalisasi ini dengan memberikan sejumlah bantuan

“Salah satu diantaranya transportasi untuk mempermudah pengangkutan sampah, serta pendampingan untuk pengembangan lembaga dan kapasitas pengelolaan sampah,” ujar Munawir.

Program Plastic Smart Cities ini adalah inisiatif global WWF untuk mengembangkan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Di Kota Bogor, mereka memiliki sembilan mitra TPS dan Bank Sampah, termasuk TPS Mekarwangi, Bank Sampah DSBI, dan Kos Pandai di Rangga Mekar.

“Kami juga berupaya mengajak industri besar kemasan untuk ikut bertanggung jawab melalui program Extended Producer Responsibility (EPR). Strategi kami adalah mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mengelola sampah,” jelasnya.