29.9 C
Bogor
Wednesday, July 16, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 47

Kisruh Biskita, Gus M Sebut Pemkot Teledor

jurnalinspirasi.co.id – Anggota Fraksi Aswaja DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri menyebut bahwa polemik Biskita yang terjadi saat ini adalah murni keteledoran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Hal itu lantaran sejak awal, Pemkot Bogor tak membuat kajian komprehensif tentang keberlangsungan Biskita, pasca subsidi tak diterapkan kembali.

“Kenapa tidak menyiapkan sejak awal, kalau sudah dipersiapkan. Saya yakin tidak akan menimbulkan polemik seperti saat ini,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

Selain itu, kata dia, terdapat satu hal yang masih menjadi pertanyaan, yakni soal posisi Perumda Transportasi Pakuan (PTP).

“Apakah masih satu konsorsium dengan Kodjari dalam e-katalog. Kalau iya, apa keuntungan yang didapat oleh PTP, pasca lelang Biskita rampung di Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ),” tanya pria yang akrab disapa Gus M itu.

Menurut dia, dalam Perda Transportasi Nomor 8 tahun 2023 terdapat mandat di pelaksanaan sistem transportasi yang ada di Kota Bogor.

“Sehingga, menurut kami dari DPRD, terjadi kegagalan oleh Dishub dan PTP dalam pelaksanaan transportasi. Sehingga kami meminta Dishub agar segera menyiapkan rencana induk transportasi kota bogor dan menyerahkan ke komisi 2 dan komisi 3,” kata lelaki yang gemar menonton serial kolosal Golok Pembunuh Naga ini.

Gus M menyangsikan bila permasalahan Biskita di BPTJ dapat selesai dalam 30 hari lantaran masih menunggu Perpres.

“Kalau misalkan dalam 30 hari tidak selesai, langkah apa yang akan diambil oleh dishub? Apakah hanya berserah diri. Harus ada langkah konkret,” tegasnya.

Lebih lanjut, kata dia, DPRD akan mendukung sistem transportasi asalkan ada kejelasan soal perencanaan dan kajian.

“Kami menyarankan agar tiap triwulan kita melakukan rapat evaluasi transportasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat DPRD siap mendukung keberlanjutan Biskita di ‘Kota Hujan’.

Atas dasar itu, sambung dia, DPRD meminta PTP mempersiapkan diri untuk dapat mengelola Biskita secara mandiri pada 2026 mendatang.

“Dewan akan mendukung skema, prosedur, dan kajian. Sehingga 2026 bisa dioperasikan menggunakan APBD secara bertahap. Sebab, kan di 2025 ini program BTS tetap dilanjut oleh pusat,” ujar Marse kepada wartawan.

Lantaran program BTS kembali dilanjutkan oleh pemerintah pusat, otomatis Dishub tidak menggunakan anggaran sebesar Rp10 miliar yang telah dianggarkan DPRD.

Selain itu, regulasi untuk penggunaan anggaran Rp10 miliar tersebut belum selesai. Ditambah dengan adanya kepastian dari pusat soal keberlanjutan BTS.

“Kami tak ingin terjadi dualisme anggaran yang berujung pada masalah hukum,” katanya.

Marse juga mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp10 miliar hanya bisa mengoperasikan dua koridor Biskita selama setengah tahun. Sebab, untuk kebutuhan selama setahun dibutuhkan dana sebesar Rp29 miliar.

Menurut dia, berdasarkan kesepakatan dengan DPRD, nantinya PTP akan didorong agar menjadi bus management company (BMC) sebagai pengatur pelaksanaan Biskita.

“Tentu saja akan dibantu dengan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) agar sehat,” katanya.

Kata dia, Dishub juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perihal kelanjutan Biskita.

“Saat ini Kemenhub sedang melakukan lelang IT untuk menentukan rute dan trayek. Baru setelah itu dilakukan lelang manajemen pengawasan dan operator. Mudah-mudahan di pekan ketiga Januari, Biskita sudah bisa mengaspal,” jelas mantan Camat Bogor Utara ini.

Saat disinggung mengenai siapa kandidat terkuat operator Biskita. Marse menegaskan bahwa hal itu adalah kewenangan Kemenhub.

“Kalaupun bukan Kodjari nantinya, bisa dimungkinkan armada yang ada untuk disewakan tapi itu kewenangan kementerian selama sesuai dengan administrasi,” ucapnya.

Ketika disinggung soal mengapa operasional Biskita tak diserahkan kepada PTP. Marse menyatakan bahwa perumda tersebut belum siap untuk ikut dalam lelang e-katalog.

** Fredy Kristianto

Dewan Minta Pemkot Kaji Skema Pembayaran Biskita

jurnalinspirasi.co.id – Tak Beroperasinya Biskita Trans Pakuan mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Bogor. Komisi

DPRD Kota Bogor memberikan sejumlah catatan penting. Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor dari fraksi Gerindra, Nasya Kharisa menyebut terdapat lima poin kepada Dishub Kota Bogor terkait pelayanan Biskita Trans Pakuan.

Pertama, ia meminta Dishub Kota Bogor bersama PJ Wali Kota Bogor, Hery Antasari agar meminta pemerintah pusat kembali mendanai layanan Biskita Trans Pakuan melalui APBN.

“Kedua pemerintah Kota Bogor juga perlu mempersiapkan skema pengalihan ke sistem kombinasi pembiayaan tarif penumpang dengan APBD Kota Bogor tahun 2026,” kata Nasya.

Guna meningkatkan pendapatan dari sektor transportasi, Nasya meminta agar Perumda Trans Pakuan dan operator Biskita bisa mengoptimalisasikan sumber-sumber pendapatan non tarif seperti advertising, SPBU, Perbengkelan dan telekomunikasi.

Keempat, ia meminta Pemkot Bogor melindungi investasi, capex dan opex perusahaan operator sesuai skema kerja BTS.

“Terakhir Pemkot Bogor harus menyiapkan kajian tentang skema pembayaran, tarif dan usulan penghapusan PPN untuk layanan bersubsidi,” tutupnya.

** Fredy Kristianto

Lambat Pengangkutan Sampah Pasar Cisarua Menggunung

Cisarua – Jurnal Bogor
Kondisi sampah di pasar Cisarua dalam kurun waktu belakangan ini srlalu mengalami keterlambatan pengangkutannya oleh Dinas Lingkungan Hidup Unit Ciawi. Hal ini mejadikankondisi di sekitar tempat penampungan sampah menjadi kotor dan bau. Dampaknya, bukan hanya bau dan kotor, para pedagang yang afa di blok A dan kios kios disekitar tempat penampungan sampah menjadi sepi dari pembeli. Pengunjung merasa malas untuk berbelanja ke sekitar tempat penampungan sampah.

“Selain kotor juga bau mas. Jadi kita lebih memilih belanja ke tempat lain. Apalagi kalau harus makan atau minum di sekitar sana, ogahlah karena bau”, tutur Ernawati, salah seorang pengunjung pasar.

Adanya kondisi itu, diakui oleh pihak pasar. Seorang petugas pasar menyebutkan, terjadinya gunungan sampah diakibatkan selalu mengalami keterlambatan terhadap pengangkutan yang dilakukan pihak DLH Ciawi. “Sudah hampir dua bulan ini pengangkutan sampah dari pasar selalu mengalami keterlambatan. Jikapun dilakukan pengangkutan selalu meninggalkan sampah yang tersisa. Hal ini menyebabkan sampah semakin menumpuk dan menjadi bau”, tandas seorang stap pasar Cisarua.

Bukan hanya di pasar Cisarua saja keberadaan sampah yang menjadi permasalahan. Di musim hujan ini, dijalanan dan ditempat tempat penampungan lainnya mengalami hal serupa. Hal ini menjadikan tudingan negatif terlontar kepada DLH Kabupaten Bogor. “DLH Kabupaten Bogor untuk menangani sampah di wilayah Puncak, dirasakan belum mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal. Terbukti, sampah di Pasar Cisarua selalu mengalami keterlambatan dalan pengangkutannya, itu perlu dievaluasi kiberjanya,” pungkas Hadanudin, tokoh Cisarua. Dadang Supriatna.

Tiang Tiang PJU Tutup Saluran Dranaise

Megamendung – Jurnal Bogor
Pemasangan tiang tiang penerangan jalan umum atau PJU oleh Kementrian PUPR pusat yang baru satu bulan berdiri di sisi kiri dan kanan badan jalan alternative Cikopo Selatan, mulai dari wilayah Bendungan, Kecamatan Megamendung, hingga diwilayah Kopo, Kecamatan Cisarua, dipasang tepat di saluran air atau drainase yang sebelumnya dibangun oleh UPT Jalan dan Jembatan Kabupaten Bogor.

Hal ini menjadikan kondisi saluran air sebagai sarana wajib untuk kekuatan badan jalan menjadi tidak berpungsi. Yang terpantau, akibat dranaise itu ditutup oleh beton untuk berdirinya tiang PJU mengakibatkan air hujan melimpah ke badan jalan dan pemukiman warga. Adanya hal tersebut, warga yang terkena dampak di Cidokom, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua selalu direpotkan disetiap turun hujan.

“Tiang PJU yang belum lama dipasang itu didirikan tepat menutupi saluran. Dampaknya, disaat turun hujan air melimpah ke badan jalan dan ke rumah warga yang ada disini. K ita selaku masyrakat awan berada aneh, sebelum tiang PJU itu dibangun, terlebih dahulu dibuat saluran air atau drainase. Harusnya, pemasangan PJU tersebut jangan mengganggu saluran air dong. Karena disini jika turun hujan selalu kebanjiran,” tutur warga bernama Mulayana.

Hal serupa juga terjadi di wilayah Sukamahi. Tiang tiang PJU yang tidak jauh dari Kantor Kecamatan itu didirikan dengan menutup saluran air. Sebelumnya, hal tersebut sempat dipertanyakan oleh pihak kecamatan setempat. “Kami merasa aneh, kok pemasangan tiang PJU itu menutup saluran air. Padahal pungsinya saluran air itu sangat penting untuk ketahanan badan jalan,” ujar beberapa orang ASN. Dadang Supriatna.

Biskita Mengaspal Kembali di Pekan Ketiga?

jurnalinspirasi.co.id – Berhenti beroperasinya program Buy The Service (BTS) Biskita Trans Pakuan sejak 1 Januari 2025 hingga sebulan ke depan, menuai sorotan DPRD Kota Bogor. Padahal, wakil rakyat telah menganggarkan Rp10 miliar untuk operasional dua koridor bus.

Alhasil, Komisi II dan III DPRD Kota Bogor pun melakukan pemanggilan terhadap Dinas Perhubungan (Dishub), Perumda Transportasi Pakuan (PTP), dan Kodjari selaku operator Biskita pada Selasa (7/1/2025).

Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat DPRD siap mendukung keberlanjutan Biskita di ‘Kota Hujan’.

Atas dasar itu, sambung dia, DPRD meminta PTP mempersiapkan diri untuk dapat mengelola Biskita secara mandiri pada 2026 mendatang.

“Dewan akan mendukung skema, prosedur, dan kajian. Sehingga 2026 bisa dioperasikan menggunakan APBD secara bertahap. Sebab, kan di 2025 ini program BTS tetap dilanjut oleh pusat,” ujar Marse kepada wartawan.

Lantaran program BTS kembali dilanjutkan oleh pemerintah pusat, otomatis Dishub tidak menggunakan anggaran sebesar Rp10 miliar yang telah dianggarkan DPRD.

Selain itu, regulasi untuk penggunaan anggaran Rp10 miliar tersebut belum selesai. Ditambah dengan adanya kepastian dari pusat soal keberlanjutan BTS.

“Kami tak ingin terjadi dualisme anggaran yang berujung pada masalah hukum,” katanya.

Marse juga mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp10 miliar hanya bisa mengoperasikan dua koridor Biskita selama setengah tahun. Sebab, untuk kebutuhan selama setahun dibutuhkan dana sebesar Rp29 miliar.

Menurut dia, berdasarkan kesepakatan dengan DPRD, nantinya PTP akan didorong agar menjadi bus management company (BMC) sebagai pengatur pelaksanaan Biskita.

“Tentu saja akan dibantu dengan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) agar sehat,” katanya.

Kata dia, Dishub juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perihal kelanjutan Biskita.

“Saat ini Kemenhub sedang melakukan lelang IT untuk menentukan rute dan trayek. Baru setelah itu dilakukan lelang manajemen pengawasan dan operator. Mudah-mudahan di pekan ketiga Januari, Biskita sudah bisa mengaspal,” jelas mantan Camat Bogor Utara ini.

Saat disinggung mengenai siapa kandidat terkuat operator Biskita. Marse menegaskan bahwa hal itu adalah kewenangan Kemenhub.

“Kalaupun bukan Kodjari nantinya, bisa dimungkinkan armada yang ada untuk disewakan tapi itu kewenangan kementerian selama sesuai dengan administrasi,” ucapnya.

Ketika disinggung soal mengapa operasional Biskita tak diserahkan kepada PTP. Marse menyatakan bahwa perumda tersebut belum siap untuk ikut dalam lelang e-katalog.

** Fredy Kristianto

Sekda, Pelebaran Jalan Cikopo Harus Disegerakan

Megamendung – Jurnal Bogor
Program untuk pelebaran jalan Cikopo Selatan yang melintasi wilayah Kecamatan Megamendung hingga di Cisarua bersipat penting untuk segera dilaksanakan. Seperti yang ditegaskan Sekretaris Daerah ( Sekda) Kabupaten Bogor yang secara khusus melalukan kunjungan kerja ke Kecamatan Megamendung pada Selasa 7/1/2025 untuk melakukan pembahasan dan sekaligus melakukan peninjauan ke ruas jalan yang akan dilebarkan itu.

Pertemuan yang dihadiri oleh dinas perhubungan, PUPR Kabupaten Bogor, para kepala desa, PHRI dan Sekretaris DPRD Kabupaten Bogor H. Ismail, guna melakukan pembahasan supaya segera dinas terkait melakukan kajian. “Pelebaran jalan harus segera dilakukan dan tidak boleh gagal. Dalam pertemuan itu, Sekda meminta kepada Dishub dan PUPR secepatnya untuk melakukan kajian,” tandas camat Megamendung, Ridwan S.os.

Sementara itu camat juga menyebutkan, langkah yang tim Sekda tersebut melakukan pemantauan terhadap titik titik ruas jalan yang harus disegerakan pelebarannya. “Iya kami dan tim melakukan pemeriksaan terhadap titik titik ruas jalan yang perlu dilebarkan. Dan sekarang ini tugas pemerintahan Kecamatan dan Desa terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” imbuhnya.

Pantauan di lapangan, dititik pertigaan Sukabirus, Desa Sukamahi kini sedang dilebarkan. Hal ini berkaitan dengan adanya hibah dari pemilik tanah untuk pelebaran jalan tersebut. “Alhamdulillah sudah ada beberapa warga yang menghibahkan tanahnya untuk pelebaran jalan ini. Besar sekali manfaatnya bagi masyarakat. Dengan kondisi badan jalan yang tidak sempit, pengunjung yang mau berwisata akan terasa nyaman hingga bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar,” pungkas Ridwan. Dadang Supriatna.

Warga Dan Mahasiswa Geruduk Kantor Kecamatan Ciawi Kades Bojong Murni Diminta Mundur

Ciawi – Jurnal Bogor
Puluhan warga Desa Bojong Murni dan mahasiswa menggeruduk kantor kecamatan Ciawi, Selasa 7 Desember 2025. Tujuannya, mendesak Kepala Desa (Kades) Muhamad Kusnadi alias Madun mundur dari jabatannya dan pihak kecamatan menyerahkan LPJ tahun anggaran 2023 di desa mereka untuk dikroscek kebenarannya.

” Kami meminta pihak kecamatan menyerahkan LPJ tahun 2023, jangan disembunyikan harus terbuka,” ungkap Ismail, perwakilan mahasiswa HMI MPO Cabang Bogor dalam orasinya.

Ia juga mengatakan, Kades Madun harus mundur dari jabatannya atas dugaan korupsi keuangan desa yang berdampak terhadap pembangunan di Desa Bojong Murni dan pihak kecamatan memiliki kewajiban dalam mengawasi dan memeriksa hasil pembangunan maupun laporan pengelolaan keuangan desa alias LPJ.

” Ada fungsi pengawasan dan pembinaan pihak kecamatan kepada desa, tapi apakah dijalan sehingga anggaran tahun 2023 di Desa Bojong Murni diduga dikorupsi Kades?,” imbuhnya.

Dihadapan peserta aksi, Camat Ciawi, Rosidin meminta agar semua pihak tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan menjaga kondusifitas. Rosidin mengaku, pasca laporan warga pihaknya telah menjalankan pengawasan agar pembangunan berjalan dan masyarakat tidak dirugikan.

” Kita hormati proses hukum, saat ini Kades Bojong Murni sedang diperiksa di Kejari Cibinong,” kata Camat.

Kapolsek Ciawi, Kompol Agus Hidayat, meminta para peserta aksi untuk tidak anarkis dan melakukan aksi demo sesuai ketentuan demi terjaganya ketertiban dan kondusifitas. Kapolsek juga berharap, aksi berjalan tertib dan penjelasan Camat Ciawi dipahami.

” Tolong untuk tertib, tadi pak Camat sudah menjelaskan bahwa proses hukum sedang berjalan jadi harus kita hormati,” kata Kompol Agus Hidayat, kepada peserta aksi.

Pantauan dilokasi, aksi unjuk rasa yang dimulai pada pukul 11.00 wib dan berakhir pukul 15.30 wib berjalan ditengah pengawalan ketat Satpol PP, TNI-Polri ditengah guyuran hujan dan diwarnai bakar ban. Setelah sempat terjadi perdebatan, sejumlah perwakilan warga dan mahasiswa diminta masuk kedalam kantor untuk audensi. Dan hasil dari audensi itu, camat menampung yang disuarakan masyarakat dan mahasiswa tersebut dan supaya menghormati proses hukum yang kini tengah ditangani oleh Kejari Cibinong. Dadang Supriatna.

Rully Hasanul Basri, Pejuang Sosial yang Menjadi Inspirasi di Kota Bogor

jurnalinspirasi.co.id – Rully Hasanul Basri merupakan sosok yang sudah tidak asing di dunia sosial. Namanya terus menjadi sorotan lantaran ia total mendedikasikan dirinya untuk membantu masyarakat.

Sebagai ahli muda pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Rully dikenal warga sebagai sosok inspiratif di Kota Bogor lantaran daya juang dan langkahnya yang cepat dalam mengatasi permasalahan sosial.

Selama hampir lima tahun berkiprah, Rully tak hanya berinteraksi dengan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), tetapi juga menjalin hubungan erat dengan para Kasi Kemasyarakatan se-Kota Bogor.

“Kang Rully selalu membuka ruang diskusi yang produktif, membuat kita merasa didengar dan dihargai,” unljar salah seorang warga Bogor Barat, Ahmad Zulkarnain kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).

Diketahui, beragam penghargaan telah diterima Rully sejak 2021, termasuk penghargaan bergengsi. Di antaranya Kenaikan Pangkat Luar Biasa Baiknya.

Kendati demikian, Rully menyebut bahwa penghargaan sejati adalah ketika bisa memberikan dampak positif bagi psikososial masyarakat miskin.

“Kondisi psikososial fakir miskin perlu pendampingan yang mendalam agar mereka bisa selalu bersyukur,” ujat Rully saat dihubungi.

Salah satu jejaknya dalam dunia sosial adalah Aplikasi Solid berbasis web dan android, yang menjadi solusi praktis bagi masyarakat miskin dalam mengakses Jaminan Kesehatan Penerima Bantuan Iuran BP Pemda.

“Aplikasi ini sangat membantu kami dalam situasi darurat,” ucap Siti Nurhaliza.

Selain itu, Rully juga dikenal dekat dengan relawan dan kader sosial se-Kota Bogor. Banyak di antara mereka yang menyanjung dedikasinya dalam memfasilitasi bantuan bagi masyarakat miskin, terutama mereka yang tiba-tiba harus dirawat di Unit Gawat Darurat tanpa biaya.

“Tidak banyak masyarakat miskin yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kang Rully melalui doa. Mereka berharap Kang Rully selalu sehat dan sukses,” kata salah seorang kader sosial, Rina Marlina.

Menurutnya, di mata masyarakat, Rully adalah pahlawan masa kini, yang berdedikasi membantu masyarakat.

“Kang Rully menyederhanakan birokrasi bukanlah hal mudah. Pemerintah benar-benar hadir di tengah masyarakat miskin,” katanya.

** Fredy Kristianto

6 Ribu Siswa di Kota Bogor Nikmati Program Makan Bergizi Gratis

jurnalinspirasi.co.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto sudah mulai dilaksanakan di Kota Bogor pada Senin (6/1/2025).

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto meninjau langsung program tersebut di Sekolah Bosowa Bina Insani Bogor.

Pada kesempatan ini, Bima tidak datang sendiri, melainkan bersama unsur Forkopimda Kota Bogor, mulai dari Pj Wali Kota Bogor, Pj Sekretaris Daerah Kota Bogor hingga Dandim 0606 Kota Bogor.

Bima Arya mengatakan bahwa dalam peninjauan ini menemukan beberapa permasalahan yang menjadi catatan bersama terkait penerima manfaat program makan bergizi gratis untuk anak sekolah tingkat TK.

Bima menyarankan menu daging yang disajikan kedepannya harus dalam sajian iris-irisan.

“Kami temukan anak-anak TK ini agak kesulitan untuk memotong ayam, karna itu kedepan sajiannya akan diperbaiki dalam bentuk irisan irisan,” ujar Bima Arya kepada wartawan.

Menurut dia, peninjauan ini dilakukan untuk memastikan setiap pemerintah daerah termasuk Kota Bogor harus memahami sistem yang disiapkan.

“Kami melihat ditempat ini sistemnya terbangun dengan baik, tidak hanya kesiapan dari dapur, tetapi juga kandungan gizi pada makanannya juga disiapkan dengan baik,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0606 Kota Bogor, Letkol Inf Dwi Agung Prihanto mengatakan bahwa untuk Kota Bogor sendiri ada sebanyak 6.000 lebih siswa yang menerima manfaat makan bergizi gratis.

“Untuk di TK Bososwa Bina Insani ini ada sebanyak 2.983 siswa,” jelas dia.

Kata dia, beberapa menu yang disajikan tahap pertama makan bergizi gratis.

“Di antaranya nasi putih, ayam, sayur capcai, tahu, dan pisang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata dia, pihaknya tidak menyiapkan susu lantaran kandungan protein susu sudah tercover dengan ayam dan tahu.

** Fredy Kristianto

2025, Pemkot Bogor Siapkan Rp7,5 untuk Tebus Ijazah Siswa

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama DPRD telah menganggarkan Rp7,5 miliar pada tahun 2025 u tuk penebusan ijazah siswa yang tertunggak.

Dari jumlah tersebut, Rp4,8 miliar diposkan di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor untuk penebusan ijazah siswa SMA, SMK, dan MA.

Sedangkan sisanya berada di Dinas Pendidikan (Disdik) yang diperuntukan bagi penebusan ijazah siswa SMP dan MTS.

Kepala Bagian Kesra Setda Kota Bogor, Abdul Wahid mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp4,8 miliar diperuntukan bagi 1.474 siswa.

“Nantinya setiap siswa berbeda-beda. Untuk siswa SMK dianggarkan Rp3,5 juta per orang. Sedangkan untuk SMA dan MA masing-masing Rp2,5 juta per siswa,” ujar Wahid kepada wartawan, Senin (6/1/2025).

Besaran per siswa, kata Wahid, sudah sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 50 Tahun 2023.

“Apabila jatah per siswa bisa saja ditambah. Tapi harus melalui mekanisme perubahan perwali,” tegasnya.

Menurut Wahid, pengajuan permohonan penebusan ijazah terbanyak datang dari siswa SMK yang mencapai 1.370 di tahun 2025. Sedangkan SMA sebanyak 67 siswa, dan MA hanya 37 orang.

“Paling banyak pengajuan penebusan ijazah memang berasal dari siswa SMK. Dari tahun ke tahun terus bertambah. Contohnya pada 2024 sampai 1.106 siswa SMK, SMA 29 orang, dan MA hanya 17,” jelas Wahid.

Lebih lanjut, kata Wahid, jumlah anggaran penebusan ijazah pada tahun 2025 mengalami peningkatan dari sebelumnya sebesar Rp3,2 miliar.

Wahid menambahkan, agar ijazah yang tertahan dapat ditebus, siswa harus memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), dan terdaftar dalam aplikasi solid serta harus diajukan oleh pihak sekolah ke Kesra.

“Begitupun untuk pelajar SMP dan MTS, pengajuannya melalui Disdik,” tandasnya.

** Fredy Kristianto