26.8 C
Bogor
Monday, November 10, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 45

Layang-layang Masih Digemari Warga Nanggung

0

Nanggung – Meski di era modern saat ini yang tak lepas dari gadget, bermain layang-layang masih banyak digemari di wilayah Nanggung, Kabupaten Bogor.

Seperti terlihat, puluhan masyakat  baik anak- anak, remaja maupun orang dewasa di berbagai wilayah desa di Kecamatan Nanggung selama satu bulan terakhir  rutin menerbangkankan beragam jenis layang – layang hingga menghiasi langit.

Permainan layang berlangsung di setiap sore hari yang berkumpul di sepanjang jalan di jembatan penghubung Desa Nanggung-  Pangkaljaya.

Salah satu pengunjung berasal dari Desa Batutulis Rahman (48), mengaku datang tak lain hanya untuk menyaksikan  maraknya permainan tradisional layang- layang. Menurutnya, tentu fenomena ini sangat menarik dan mengundang perhatian khalayak.

Ditengah teknologi yang semakin canggih, namun permainan layang layang ini masih banyak diminati masyarakat. Layang -layang sendiri salah satu permainan tradisional yang sudah ada sejak dulu.

Semaraknya permainan layang-  layang  selain untuk pelestarian, juga menjadi daya  tarik tersendiri dan menjadi sarana hiburan.

(Arip Ekon)

Jabatan 4 Kepala Dinas Kota Bogor Dikosongkan

0

jurnalinspirasi.co.id – Wali Kota Dedie A Rachim telah melakukan rotasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada posisi eselon II dan III, termasuk juga sekretaris daerah (sekda) Kota Bogor pada Senin (30/6/2025).

Alhasil, sebanyak empat posisi kepala dinas dikosongkan. Keempatnya adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Satpol PP, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).

Diketahui, BKAD kosong pasca Denny Mulyadi dilantik menjadi sekda. Kemudian posisi Kepala Satpol PP kosong setelah ditinggalkan Agustian Syach. Selanjutnya posisi Kepal Disnaker yang ditinggal Sujatmiko Baliarto ke Dinas Perhubungan (Dishub).

Sedangkan yang terakhir adalah jabatan kepala DPMPTSP yang ditinggalkan Atep Budiman ke Dinas Sosial (Dinsos).

Dedie mengatakan bahwa pelantikan pada Senin (30/6) merupakan batch pertama dari rangkaian rotasi pejabat, termasuk pejabat tinggi pratama dan fungsional.

Meski begitu, ia memastikan bahwa masih ada posisi kosong yang akan diisi pada tahap berikutnya.

“Masih ada beberapa jabatan yang kosong. Itu nanti kita berikan kesempatan kepada ASN yang punya prestasi dan sudah memenuhi persyaratan,” ungkap Dedie kepada awak media usai pelantikan.

Menurut dia, proses pengisian jabatan tersebut akan melalui mekanisme yang ketat sesuai sistem merit.

Ia menjelaskan bahwa proses rotasi dan pengangkatan pejabat di Kota Bogor cukup panjang karena harus mendapatkan izin dari berbagai lembaga, mulai dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Dalam Negeri, Kemenpan RB, hingga Pemerintah Provinsi.

“Ini proses yang harus ditempuh. Karena kita mengacu pada sistem merit, jadi tidak bisa serta-merta langsung isi. Harus melalui tahapan open bidding atau promosi internal yang sesuai aturan,” tambah Dedie.

Dengan masih terbukanya sejumlah kursi kepala dinas, Pemkot Bogor memberikan sinyal kuat kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk terus meningkatkan kinerja dan kompetensinya.

“Kita memberikan kesempatan kepada mereka yang punya prestasi. Nanti akan ikut dalam proses seleksi terbuka maupun sistem merit untuk jabatan-jabatan yang kosong,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

PDI Perjuangan Kota Bogor Bedah Pemikiran Soekarno

0

jurnalinspirasi.co.id – DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Bogor menggelar Dialog Kebangsaan di Aula DPRD Kota Bogor, Minggu (29/6/2025).

Kegiatan itu dihadiri oleh 200 peserta terdiri dari aktivis, OKP, ormas, pelajar, mahasiswa dan pengurus partai.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata (DID) mengatakan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memperingati Bulan Bung Karno tahun 2025 yg diperingati setiap bulan Juni oleh PDI Perjuangan.
Terutama berkaitan dengan pemikiran dan tindakan Soekarno selama hidupnya.

“Ada 3 kejadian penting kenapa PDI Perjuangan selalu memperingati bulan Juni ini sebagai Bulan Bung Karno yi 1. Pada tanggal 1 Juni 1945 berkat pemikiran Bung Karno lahirlah Pancasila, yang saat ini menjadi dasar negara Indonesia.
Kemudian pada 6 Juni 1901 adalah hari lahirnya Bung Karno dan anggal 21 Juni 1970 adalah hari wafatnya Bung Karno,” jelas DID.

“Sebagai penerusnya, kami pengurus dan kader PDI Perjuangan perlu memperingati dan melestarikan pemikiran, tindakan perjuangan dan jasa Bung Karno kepada bangsa ini. Mulai dari saat beliau remaja di zaman pergerakan, persiapan kemerdekaan yg pemikirannya melahirkan Pancasila 1 Juni 1945, menjadi proklamator kemerdekaan RI , Presiden pertama RI, sampai beliau wafat,” tambah Dadang yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini.

Bung Karno, kata dia, selalu mengajarkan Jas Merah, Jangan sekali kali melupakan Sejarah.

Pada Dialog Kebangsaan ini, sambung Dadang, DPC PDI Perjuangan Kota Bogor mengundang tokoh nasionalis, agamis, pemuda, perempuan, media sebagai narasumber dari kalangan eksternal.

Dadang menyebut, hal ini sengaja dilakukannya untuk membahas relevansi pemikiran dan tindakan Bung Karno pada kondisi saat ini dari berbagai latar belakang dan untuk mengetahui persfektif mereka terhadap pemikiran dan tindakan Bung Karno.

Dari sisi kepemudaan, Sekretaris KNPI MahdumPatonah menuturkan, pemikiran dan tindakan Soekarno masih sangat relevan dengan tantangan dan kondisi pemuda Indonesia sekarang.

“Pemuda jangan galau dengan ideologis. Harus meneladani sosok Bung Karno yang mencerminkan tokoh pemuda tulang punggung kemerdekaan. Harus progresif dan kritis,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu tokoh Ade Syarmili mengatakan bahwa  sosok Soekarno memiliki banyak bukti kedekatan dengan tokoh dan dunia keIslaman.

Di sisi lain, tokoh nasionalis Abdi Yuhana menekankan, jika peran dan perjuangan panjang Soekarno sangat berarti bagi Bangsa Indonesia hingga saat ini.
Cara proklamator itu dalam memfasilitasi masyarakat juga menurutnya sangat relevan dengan kondisi sekarang.

“Pisau analisis yang dipakai Bung Karno itu berdasarkan geopolitik dan psikologi massa sehingga Bung Karno sangat paham dengan apa yang diinginkan masyarakat,” katanya.

** Fredy Kristianto

Komisi III Desak Kontraktor SDN Gang Aut Disanksi

0

jurnalinspirasi.co.id – Komisi III DPRD Kota Bogor menerbitkan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan (Disdik) terkait proyek revitalisasi SDN Gang Aut, yang telah menelan satu korban jiwa pada 21 Juni 2025.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Benninu Argoebie mengatakan bahwa poin penting rekomendasi adalah Disdik harus meningkatan pengawasan pelaksanaan K3 di lapangan.

Menurut dia, Komisi III mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui perangkat daerah teknis untuk memperkuat pengawasan atas pelaksanaan K3, terutama pada proyek-proyek konstruksi yang didanai oleh APBD.

“Kegiatan pekerjaan berisiko tinggi harus diawasi secara aktif oleh pihak konsultan dan penanggung jawab teknis di lapangan,” ujar Benn, Senin (30/6/2025).

Kemudian, sambung dia, implementasi K3 bukan hanya sebagai syarat lelang ditekankan bahwa pemenuhan aspek K3 tidak boleh hanya bersifat administratif saat proses lelang. Tetapi, harus benar-benar diimplementasikan secara konsisten di lapangan.

“Perlu disusun mekanisme pelaporan berkala serta inspeksi acak untuk menjamin penerapannya,” tegasnya.

Selain itu, kata Benninu, Komisi III mendorong penerapan sanksi atau denda atas pelanggaran K3.

“Kami mendorong Pemkot menetapkan aturan yang memungkinkan pemberian sanksi administratif atau denda bagi kontraktor maupun pengawas proyek yang terbukti lalai dalam menjalankan ketentuan K3, sebagai bentuk pembinaan sekaligus upaya pencegahan insiden di masa mendatang,” ungkapnya.

Komisi III, kata Benn, seluruh pekerja pada proyek fisik harus terdaftar dan aktif salam program BPJS Ketenagakerjaan sebelum pekerjaan dimulai. Hal itu guna menjamin perlindungan tenaga kerja sejak hari pertama.

“Validasi administrasi BPJS sebaiknya menjadi syarat wajib dalam dokumen pencairan pembayaran proyek,” katanya.

Benninu juga menegaskan bahwa Komisi III mendesak agar kontraktor menunjukkan tanggung jawab moral dan sosial terhadap keluarga korban kecelakaan kerja, antara lain melalui pemberian santunan yang layak, pendampingan hukum jika diperlukan, serta komunikasi terbuka sebagai bentuk empati dan komitmen terhadap keselamatan kerja.

“Kami juga merekomendasikan agar Seluruh proyek fisik disarankan untuk memiliki prosedur tanggap darurat yang jelas dan mudah diakses, termasuk kontak person yang bertanggung jawab, serta titik evakuasi, untuk mempercepat penanganan jika terjadi keadaan darurat,” jelasnya.

Lebih lanjut, sambung dia, Komisi III mendorong adanya kerjasama antara Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Inspektorat, dan dinas teknis lainnya dalam melakukan sidak bersama dan menyusun pedoman teknis pelaksanaan proyek yang menekankan aspek perlindungan tenagakerja.

“Peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bersama untuk mendorong perbaikan sistem pelaksanaan proyek ke depan yang lebih humanis, aman, dan berpihak pada keselamatan serta kesejahteraan para pekerja,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Sekda Denboy Siap Akselerasikan Program Prioritas Kota Bogor

0

jurnalinspirasi.co.id – Denny Mulyadi akhirnya dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor pada Senin (30/6/2025).

Pelantikan dilaksanakan, setelah proses administrasi terpenuhi dari Badan Kepegawaian Nasional, Gubernur Jawa Barat dan Kemendagri.

Wali Kota Bogor melantik Sekda baru tersebut di Ruang Paseban Sri Baduga Balaikota Bogor, dengan dihadiri unsur Forkompimda dan juga pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Bogor.

Dalam pesannya Wali Kota Dedie A Rachim menyampaikan agar Sekda yang baru dilantik mampu mengakselerasi program-program prioritas yang sudah ditetapkan dari penjabaran Visi Misi Kota Bogor 2025-2029.

“Peran Sekda sangat strategis dalam mengorkestrasi birokrasi, agar bergerak dan fokus pada pelaksanaan program, kebijakan dan kegiatan yang telah ditetapkan sebagai bagian menuju Bogor Beres”, ujar Dedie.

Sementara itu, Denny Mulyadi yang biasa disapa Denboy menyatakan bahwa akan bekerja sesuai arahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk mengakselerasi program prioritas pembangunan Kota Bogor.

Menurut dia, ada beberapa Langkah yang akan mulai dilaksanakan dalam masa baktinya sebagai Sekda Kota Bogor.

Langkah-langkah tersebut antara lain terkait tata kelola keuangan daerah, orkestrasi tata kelola kelembagaan, dan perencanaan pembangunan.

“Langkah-langkah tersebut akan saya laksanakan secara bertahap dan terukur,” ucapnya.

Untuk tata kelola keuangan daerah, Sekda akan berfokus pada usaha untuk peningkatan pendapatan daerah dan juga melaksanakan belanja secara efektif dan efisien. Upaya pencapaian peningkatan pendapatan akan dilakukan dengan langkah-langkah intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah.

Selain itu, sambungnya, penguatan jejaring mitra strategis pendapatan daerah (BPN, Ikatan Notaris, Samsat, PHRI, dan Kewilayahan), insentif dan disinsentif pajak dan retirbusi daerah secara selektif, optimalisasi penagihan piutang pajak dan retribusi, serta membangun kemitraan untuk pendanaan alternatif untuk pembangunan.

Ia menyatakan bahwa Langkah-langkah tersebut yang akan menjadi sumber peningkatan pendapatan untuk dapat membiayai program-program prioritas.

“Sehebat apapun programnya, jika tidak ada uangnya, tidak akan berhasil dengan lancar,” tegas dia.

Ia menuturkan bahwa dalam tata kelola keuangan daerah. ia mengatakan, peningkatan pendapatan akan diiringi dengan langkah efektifitas dan efisiensi dalam belanja pembangunan.

“Membawa semangat efisiensi, tanpa mengurangi substansi”, ungkapnya, yang juga mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Susbtansi belanja yang dimaksud antara lain terkait mandatory spending yang terarah (Pendidikan, Kesehatan, infrastuktur, dan kepegawaian), melakukan harmonisasi alokasi anggaran pusat dan provinsi dengan APBD Kota Bogor, fokus anggaran pada janji politik dan program prioritas, serta melakukan komunikasi efektif dengan DPRD Kota Bogor untuk penyusunan anggaran dalam APBD,” paparnya.

Sementara untuk tata kelola kelembagaan. Ia menyatakan akan membangun sinergi dan kolaborasi dengan 36 perangkat daerah dan 4 BUMD serta BLUD.

Hal lain yang menjadi sorotannya adalah membangun peningkatan kapasitas SDM aparatur dengan Diklat, sekolah, pelatihan kompetensi berlisensi, dan juga penguatan peran fungsional.

“SDM birokrasi adalah ruh yang menggerakan lokomotif pembangunan”, sambungnya.

Poin lain yang diungkap Denny, dalam tata kelola kelembagaan adalah pentingnya melakukan penguatan kewilayahan. Penguatan kewilayahan yang dimaksud antara lain mengenai penguatan anggaran dan SDM wilayah, serta peningkatan sarana prasarana wilayah, baik dilevel Kecamatan maupun Kelurahan.

“Jangan sampai ada ungkapan, ujung tombak sekaligus ujung tombok”, ujarnya sambil tersenyum.

Terakhir, dalam tata kelola kelembagaan, Denny menyampaikan pentingnya penguatan penegakan Perda dan pengawasan. Untuk hal ini, langkah yang diinisiasi antara lain penerapan standar pelayanan dan SOP trantibum, Langkah-langkah terukur, bertahap dan humanis dalam penegakan Perda, menguatkan kemitraan dengan Forkopimda dalam penegakan Perda, serta yang tak kalah penting adalah membuka kanal partisipasi publik.

Selaras dengan tata kelola keuangan daerah dan tata kelola kelembagaan. Ia juga mengungkapkan pentingnya harmonisasi perencanaan pembangunan untuk saat ini dan kedepan.

Lelaki yang juga Ketua PDBI Kota Bogor, bahwa perencanaan pembangunan harus diterjemahkan secara tematik, holistik, integratif dan spasial (THIS) mengacu pada Visi Misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang akan menjadi dokumen RPJMD 2025-2029. Selain itu, dibutuhkan juga penyelarasan dengan program-program nasional dan juga Provinsi Jawa Barat.

“Paling tidak, ada 4 program nasional yang harus diakselerasi seperti Makan Siang Bergizi, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, dan pembentukan Koperasi Merah Putih”, tegasnya.

Lebih lanjut, Denboy menyatakan, dukungan dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan dalam menjalankan tugasnya sebagai Sekda baru di Kota Bogor.

** Fredy Kristianto

Helaran Hari Jadi Bogor ke-543 Tetap Meriah

0

Hujan deras mengguyur Kota Bogor sejak sore hari hingga menjelang dimulainya helaran Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543. Namun, semangat ribuan warga untuk merayakan malam puncak HJB tak luntur sedikit pun. Warga tetap antusias memadati Plaza Balai Kota Bogor hingga sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, meski jalanan masih basah oleh sisa hujan.

Suara dari gamelan menjadi pembuka pertunjukan awal helaran Hari Jadi Bogor ke-543 yang dimulai dari Plaza Balai Kota sebelum melaksanakan parade menuju panggung utama di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (28/6/2025) malam.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan bahwa helaran tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena digelar pada malam hari.

“Untuk helarannya digelar secara rutin sejak tahun-tahun sebelumnya. Yang istimewa ini digelar malam hari, tapi antusias masyarakat sangat luar biasa,” ujarnya.

Dalam helaran ini, Dedie Rachim juga menggunakan pakaian adat sunda menak atau baju demang yang biasanya digunakan oleh para pegawai pemerintah sejak zaman dahulu. Wali Kota menyampaikan bahwa pelaksanaan helaran di malam hari bertujuan memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat yang sebelumnya mungkin tidak sempat hadir karena kesibukan di siang hari.

“Helaran HJB tahun ini kita laksanakan di malam hari. Tujuannya sebetulnya ingin mengajak masyarakat yang selama ini mungkin tidak sempat datang ketika pagi atau siang hari karena bekerja atau beraktivitas. Mudah-mudahan malam ini mereka bisa hadir,” ujar Dedie di Plaza Balai Kota Bogor.

Terkait hujan yang sempat turun, Dedie Rachim justru menyebutnya sebagai berkah bagi Kota Bogor yang dikenal sebagai Kota Hujan.

“Saya sudah sampaikan kepada masyarakat, kalau mau hadir jangan lupa membawa payung atau jas hujan, karena ini konsekuensi kita tinggal di Kota Bogor, Kota Hujan. Jadi masyarakat jangan takut atau mengeluh, karena hujan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan anugerah bagi kita,” ucapnya.

Ia juga menilai bahwa hujan yang turun dan berhenti tepat saat helaran dimulai adalah pertanda kebaikan.

“Malam ini kita menyaksikan betapa Tuhan melalui alam memberi sinyal kepada kita. Hujan deras yang turun dan berhenti tepat di waktu pelaksanaan memiliki arti bahwa alam mencintai kita semua,” tutur Dedie Rachim.

Dengan mengusung tema Raksa Jagaditha, yang berarti menjaga keseimbangan bumi untuk kesejahteraan bersama, perayaan HJB ke-543 tak hanya menjadi ajang pertunjukkan budaya, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya pelestarian alam dan semangat kolaborasi lintas daerah.

Sebelumnya, penampilan spektakuler kolosal seni tradisi dikemas secara apik dengan pencahayaan yang indah ditambah suhu udara yang dingin berhasil menghipnotis warga yang datang.

Kolosal yang dikreasikan oleh konseptor Decky S. Ramadhan, yang diproduksi oleh D’danze project ini bisa disebut penampilan pertama dalam kolosal yang mengkolaborasikan enam hingga sepuluh komunitas, baik dari Kota Bogor maupun luar Kota Bogor.

Decky mengatakan bahwa dari sisi koreo, Kota Bogor tidak kalah dengan kota-kota lain, sehingga terciptalah penampilan kolosal ini.

“Harapannya adalah Bogor bisa menjadi ikonik dalam menampilkan pertunjukkan yang memang tidak kalah dengan kota-kota lain, karena Bogor juga bisa menampilkan sesuatu yang glory,” ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa tarian kolosal ini mengusung tema sesuai dengan HJB ke-543 “Raksa Jagaditha” yang artinya adalah “Menjaga Keseimbangan Bumi Untuk Kesejahteraan Bersama.

“Nah, dalam kolosal ini juga digambarkan Kota Bogor menjadi salah satu contoh yang konsisten menjaga alam. Kita tampilkan narasi yang dipadukan dengan musik gamelan dan kolosal yang menggambarkan Bogor yang indah, Bogor kota yang dikenal dengan kota hujan, kota yang hijau dalam pelestarian lingkungan, kota yang sejahtera, kemudian semua elemen itu digabungkan dan dikreasikan dalam kolosal,” ujarnya.

Klimaks dari penampilan kolosal ini adalah ketika konsistensi menjaga alam dan lingkungan diserang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang datang merusak lingkungan, namun itu bisa ditepis dengan konsistensi dari Kota Bogor untuk bisa menjaga pelestarian lingkungan bersama-sama.

“Opening (pembukaan) dalam kolosal ini menggambarkan keindahan yang kemudian ditutup dengan konsistensi menjaga lingkungan, meski banyak tantangan atau hambatan, sehingga alam Bogor bisa tetap lestari dan indah,” ujarnya.

Untuk itu, menurutnya, Kota Bogor menjadi salah satu kota yang terus berusaha merawat alam, menjaga udara tetap bersih, air tetap mengalir, dan pohon-pohon tetap tumbuh hijau.

Dengan berbagai langkah nyata, seperti pelestarian lingkungan, menjaga hutan kota, dan budaya hidup bersih, Bogor menunjukkan bahwa cinta terhadap bumi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Karena ketika bumi terjaga, kehidupan pun menjadi sejahtera. Inilah semangat Raksa Jagaditha, semangat Bogor untuk bumi yang lebih baik bagi semua,” katanya.

Selain pembukaan awal kolosal, helaran ini juga menampilkan 36 komunitas dan penampilan dari perangkat daerah di Pemerintah Kota Bogor.

Rencana Penambahan Direksi Tirta Pakuan tak Sesuai Arahan Prabowo

0

jurnalinspirasi.co.id – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan untuk menambah satu direksi dari tiga menjadi empat, terus menuai sorotan.

Pengamat Kebijakan Publik, Dwi Arsywendo menilai bahwa langkah tersebut tidak tepat. Apalagi, Presiden Prabowo sudah menginstruksikan agar perusahaan pelat merah konsentrasi meningkatkan kinerja.

“Penambahan direksi adalah bentuk dari melawan dari himbauan terkait efisiensi anggaran pemerintah, karena dengan adanya penambahan direksi otomatis pemerintah harus menambah alokasi anggaran untuk gaji, tunjangan, dan sebagainya,” ujar Dwi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (29/6/2025).

Menurut Dwi, dalam Peraturan Wali Kota Nomor 41 Tahun 2016 pasal 12 tertera bahwa direksi terdiri dari satu direktur utama, dan dua direktur bagian.

“Dan di dalamnya tidak ada aturan mengenai penambahan direksi. Yang ada penambahan dilakukan melalui seleksi ulang sesuai dalam Permendagri Nomor 20 Tahun 2007 pasal 5,” kata dia.

Lebih lanjut, Dwi menduga bahwa penambahan direksi merupakan akal-akalan politik. Sebab, dengan tiga direksi saat ini dinilai bila kinerja Tirta Pakuan sudah cukup baik.

“Tiga direksi yang ada saat ini sudah cukup untuk menjalankan managemen Tirta Pakuan. Tidak ada aturan boleh menambah jika pelanggan sudah 100ribu, tapi yang ada jika pelanggan sudah mencapai 100 ribu boleh dilakukan seleksi untuk posisi 4 direksi. Jadi kalau penambahan itu tidak ada aturannya,” bebernya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II, Edi Kholki Zaelani mengatakan bahwa pihaknya mendapat usulan dari Perumda Tirta Pakuan untuk menambah direksi baru.

“Mereka menyebut bahwa penambahan direksi baru ini dibutuhkan untuk mengisi posisi direktur pada bagian pengelolaan limbah,” ujarnya.

Kendati demikian, sambung dia, hal itu masih dalam tahap kajian Perumda Tirta Pakuan. Walau secara aturan bisa sebab layanan sudah mencapai 100 ribu.

Tetapi yang perlu diperhatikan adalah seberapa pentingnya menambah direksi.

“Apakah penambahan direksi akan menambah PAD. Jangan sampai justru membebankan perusahaan. Nambah direksi nambah pengeluaran anggaran,” ucapnya.

Apabila menambah PAD, sambung politisi PKB itu, penambahan tidak masalah dilakukan.

“Kalau PAD nggak nambah, buat apa nambah direksi,” tandasnya.

** Fredy Kristianto

Dinkes Kota Bogor Tingkatkan Cakupan Imunisasi

0

jurnalinspirasi.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terus berupaya meningkatkan cakupan imunisasi terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dengan menggandeng fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta melalui inovasi Gebrak Siputik (Gerakan Bersama Raih Capaian Imunisasi dan Input ASIK).

Kebijakan itu terbukti efektif dalam memperluas layanan imunisasi, yang berdampak pada penurunan signifikan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Diketahui, awal 2025, Kota Bogor terpilih sebagai peserta pembelajaran bersama Linked Immunisation Action Network bersama delapan kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

Kehadiran Kota Bogor dalam program ini dinilai menginspirasi karena telah berhasil memperluas program imunisasi ke fasyankes swasta seperti rumah sakit, klinik, tempat praktik mandiri dokter (TPMD), dan praktik mandiri bidan (PMB).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, M.A.R.S., menekankan soal pentingnya kolaborasi lintas sektor ini.

“Kolaborasi dengan fasyankes swasta melalui Gebrak Siputik memungkinkan layanan imunisasi menjangkau lebih banyak masyarakat. Ini adalah bentuk sinergi nyata antara pemerintah dan swasta untuk mewujudkan generasi masa depan yang sehat,” ujar Retno, Minggu (29/6).

Dalam pertemuan Virtual Collaboration Learning (VCL) Wilayah Barat pada 24 Juni 2025, Kota Bogor kembali dipercaya menjadi pembicara.

Kota Bogor berbagi pengalaman terkait pelibatan fasyankes swasta yang kini telah memiliki perjanjian kerja sama (PKS) dengan Dinkes.

Melalui jejaring Puskesmas dengan fasyankes di wilayahnya, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk mendapatkan imunisasi.

Dampak positif program ini terlihat jelas. Berdasarkan data Dinkes, pada Januari-Mei 2025 hanya ditemukan 2 kasus pertusis, 4 kasus rubella, dan 1 kasus campak.

Jumlah ini menurun dibandingkan 2024 yang mencatat 5 kasus campak, 7 kasus rubella, dan 15 kasus pertusis.

“Penurunan kasus ini menunjukkan efektivitas pelayanan imunisasi yang semakin luas dan merata di Kota Bogor. Kami berkomitmen menjaga kesinambungan kerja sama ini agar cakupan imunisasi terus meningkat,” jelasnya.

Kata dia, upaya itu semakin diperkuat dengan program nasional Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang akan dilaksanakan pada Agustus dan November mendatang.

BIAS menyasar anak SD/sederajat kelas 1, 2, 5, dan 6 untuk mendapat vaksin campak, difteri, tetanus, dan HPV (khusus anak perempuan).

Ia menyebut bahwa keberhasilan BIAS sangat bergantung pada sinergi Dinkes dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, agar setiap anak sekolah memperoleh hak yang sama untuk perlindungan kesehatan.

Dinkes Kota Bogor pun mengimbau masyarakat untuk membawa balita ke puskesmas, rumah sakit, posyandu, atau fasyankes swasta untuk imunisasi rutin.

Kemudian, memastikan anak mengikuti BIAS di sekolah pada Agustus dan November, dan segera melengkapi imunisasi balita yang belum lengkap.

“Kesuksesan imunisasi bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga peran aktif semua pihak, terutama orang tua. Pastikan anak kita terlindungi melalui imunisasi lengkap agar tumbuh menjadi generasi yang sehat dan tangguh,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto|*

Penutupan Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha BPDP dan BBPMKP: Peserta Antusias Terapkan Ilmu di Lapangan

0

PALEMBANG – Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I dan II, serta Pelatihan Penguatan Kelembagaan Angkatan I yang berlangsung selama 10 hari di Palembang resmi ditutup Kamis (26/06/2025).

Pelatihan yang merupakan program pengembangan SDMPKS Badan Pengelola Dana Perkebunan(BPDP) Tahun 2025 bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) ditutup oleh Kepala Bidang Kelembagaan Usaha dan penyuluhan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan M. Ichwansyah. Kegiatan ini diikuti oleh 105 peserta yang berasal dari berbagai koperasi petani sawit di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.

Dalam sambutan penutupan, Ichwansyah menyampaikan apresiasi atas semangat dan partisipasi aktif seluruh peserta selama mengikuti rangkaian pelatihan.

“Kami berharap pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan ini dapat memperkuat kelembagaan petani sawit dan meningkatkan daya saing usaha di sektor perkebunan sawit,” ujarnya.

Kepala BBPMKP Sukim Supandi diwakili Ketua Tim Kerja Program dan Kerjasama, Dea Christina Junissa berharap pelatihan program pengembangan SDMPKS BPDP terus digelar berkolaborasi dengan BBPMKP untuk menjangkau lebih banyak pelaku dan komunitas petani sawit.

Dea juga menyampaikan seluruh peserta diberikan sertifikat tanda telah mengikuti pelatihan yang ditandatangani Kepala BBPMKP.

Pelatihan ini mencakup berbagai materi. Pada Pelatihan Penguatan Kelembagaan peserta menerima materi diantaranya manajemen kemitraan, perencanaan ekonomi RT dan Kepemimpinan kelembagaan pekebun.

Sementara materi mengenai pembentukan koperasi dan penyusunan AD/ART, rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta akuntansi dasar dan manajemen keuangan diberikan pada peserta Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha. Kegiatan juga diisi dengan kunjungan lapang ke Koperasi Unit Desa (KUD) Bina Sejahtera di Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Kesan Peserta
Para peserta menyampaikan antusiasme dan rasa puas atas penyelenggaraan pelatihan ini. Salah satu peserta, Fitri Yanti, dari Perkumpulan Laut Jaya Barokah di Desa Lais Utara Kec. Lais mengungkapkan, materi – materi yang diberikan membuka wawasan dan memberikan pemahaman bagaimana membentuk, mengelola koperasi agar kelembagaan dan usahanya lebih berkembang.

“Pelatihan ini sangat membuka wawasan kami. Saya jadi paham bagaimana membentuk dan mengelola koperasi dengan baik, termasuk membuat rencana usaha, rencana anggaran dan belanja koperasi serta upaya mengakses pembiayaan yang sebelumnya terasa sulit,” tuturnya.

Hal senada diungkap, Nurdiansyah, dari KUD Tunas Mekar Inti di Desa Serasan Kecamatan Sungai Lilin. Ia mengatakan bahwa pelatihan ini memberinya motivasi baru. Dirinya senang diberikan modal untuk dapat memimpin kelembagaan pekebun, dan ilmu mengenai administrasi keuangan dan program tabungansserta manajemen kemitraan.

“Kami diberikan bekal tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik membuat dan menyusun rencana anggaran dan pendapatan dan mempresentasikannya. Ini akan langsung saya terapkan untuk mengembangkan kelembagaan dan usaha kami,” ucapnya.

Dalam pelatihan ini terpilih tiga peserta terbaik yang diumumkan langsung oleh Dea dan mendapat hadiah hiburan. Penilaian didasarkan pada keaktifan peserta dikelas pembelajaran, cepat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan Widyaiswara/fasilitator dan tekun serta disiplin dalam mengikuti pelatihan.

Selesai mengikuti pelatihan, peserta diharapkan dapat menjadi motor penggerak penguatan dan pengembangan kelembagaan dan usaha sawit yang berkelanjutan di kelompoknya masing – masing.

(REGI/BBPMKP)

Tabligh Akbar Sambut Tahun Baru Islam di Masjid Darussalam Kota Wisata Hadirkan Ustadz Derry Sulaiman

0

Gunung Putri — Menyambut Tahun Baru Islam 1447 H, Masjid Darussalam Kota Wisata, Gunung Putri menggelar Tabligh Akbar pada Jumat malam ba’da Maghrib, Jumat (27/6/2025).

Mengangkat tema “Hijrah Hati, Hijrah Diri”, acara ini menghadirkan Ustadz Derry Sulaiman, seorang dai yang dikenal pernah meniti karier di dunia musik sebelum hijrah dan kini aktif berdakwah di berbagai penjuru tanah air.

Meski content creator Willie Salim berhalangan hadir, suasana tetap semarak dengan kehadiran Boy Hamzah, pesinetron yang telah berhijrah dan turut menyampaikan pesan-pesan inspiratif kepada para jamaah.

Kamal, Humas Masjid Darussalam, menjelaskan bahwa tema hijrah sangat relevan dengan perjalanan pribadi Ustadz Derry sendiri.

“Ustadz Derry awalnya bukan seorang ustadz, tapi musisi. Cara beliau berdakwah juga secara bertahap tidak memaksa, seperti dakwah Nabi Muhammad SAW yang dimulai secara diam-diam hingga akhirnya terang-terangan,” ujarnya.

Sebelum tabligh akbar, sejak siang hari telah digelar Grand Final Musabaqoh Adzan Nusantara Mendunia 2025 dihadiri oleh K. H. Cholil Nafis. Sepuluh finalis terbaik tampil dan diuji satu per satu, termasuk melalui verifikasi teknologi oleh Laboratorium Forensik Bareskrim untuk memastikan keaslian suara adzan di tengah maraknya konten buatan AI. Penampilan mereka disiarkan secara live-delay di TVRI.

Puncak perayaan spesial 1 Muharram 1447 H sekaligus peresmian perluasan pengembangan masjid yaitu Ahad (29/6) mendatang. Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR, Bupati Bogor Rudy Susmanto, serta para tokoh nasional dan ulama besar lainnya.

“Masya Allah, antusiasme jamaah luar biasa, disini memang rutin mengadakan kajian, jamaah hadir bukan soal siapa ustadznya, tapi karena mereka niat datang untuk kajian dan mengisi ruhiyah,” ungkap Kamal.

Ia juga berharap Masjid Darussalam bisa menjadi destinasi wisata religi yang wajib dikunjungi karena keindahan arsitektur dan kenyamanan fasilitasnya.

Dengan semangat hijrah yang diusung, Masjid Darussalam mengajak seluruh umat untuk tidak hanya berpindah secara lahiriah, tetapi juga memperbaiki hati dan amal dalam menyambut tahun baru Hijriah ini.

(wulan/mg-uik)