26.3 C
Bogor
Friday, July 18, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1416

Manfaatkan Lahan Kosong, Penyuluh BPP Cisata Panen Cabai Rawit

Pandeglang | Jurnal Inspirasi

Ancaman krisis pangan yang dilontarkan oleh FAO tidak boleh dipandang remeh. Melambatnya perekonomian dunia dan prediksi meningkatnya masyarakat miskin akan berimplikasi pada pemenuhan pangan bagi masyarakat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo senantiasa menegaskan komitmennya untuk menjaga ketahanan pangan. Komitmen tersebut diwujudkan dengan berbagai langkah strategis dalam upaya peningkatan ketersediaan pangan di era new normal, antara lain mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan.

Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang memanfaatkan lahan kosong dilingkungan BPP untuk bertanam cabai rawit. Hal ini dilakukan sebagai upaya memberi contoh dan mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan,

“ Saya sangat mengapresiasi hasil kerja keras PPL Cisata, memanfaatkan lahan 2000 m2. Inilah hasilnya cabai rawit dan cabai besar. Cabai rawit baru panen perdana, hasilnya luar biasa., “ Ujar Atang Suhana Camat Cisata yang turut menyaksikan panen perdana, Minggu, (28/6).

Atang berharap kegiatan yang dilakukan penyuluh kecamatan Cisata dapat menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan pekarangan untuk bertanam.

Karsito, koordinator penyuluh BPP kecamatan Cisata menuturkan panen perdana cabai rawit sebanyak 1000 batang, dengan produksi 70 kg.

Selain Camat, panen perdana cabai rawit dihadiri para penyuluh dan petugas pengamat organisme pengganggu tumbuhan (POPT).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan dengan problem pembangunan pertanian yang semakin kompleks dibutuhkan penyuluh yang cerdas, pintar, gesit dan bermental kuat untuk menjadi contoh dan pendamping petani.

“Penyuluh itu otak nya petani. Penyuluh itu kopassus nya pertanian kalau penyuluh nya hebat petani nya juga hebat, begitu juga sebaliknya,” ujar Dedi.

Regi/PPMKP

GAR Mengada-ngada, Alumni ITB Tetap Dukung Din Syamsudin

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Permintaan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) agar Prof Dr Din Syamsuddin MA dicopot dari dari Majelis Wali Amanat (MWA) ITB berbuntut panjang. Kini bermunculan pula dukungan untuk Din Syamsuddin yang juga datang dari alumni ITB. Seperti yang disampaikan oleh Koesmawan, alumnus Teknik Industri ITB tahun 1971.

Dikutip dari Gelora, Senin (29/6), dia membuat surat pernyataan dukungan agar Din Syamsuddin tetap menjadi anggota MWA ITB. Surat itu sudah ditandatangani 172 alumni ITB. Ada tiga poin pernyataan yang ditulis dalam pernyataan itu. Pertama, Din Syamsudin telah dipilih oleh Senat Akademik ITB sebagai salah satu anggota Majelis Wali Amanat ITB periode 2019-2024.

“Kami percaya Senat Akademik ITB tentu telah mempertimbangkan dengan matang pengajuan beliau berdasarkan kapasitas kenegarawanan dan intelektualitas yang beliau miliki,” punyi pernyataan.

Kedua, kami bangga bahwa sejauh ini almamater kami ITB selalu menjunjung tinggi kebebasan akademik setiap civitas akademikanya. Dan hal ini merupakan ciri penting suatu perguruan tinggi berkualitas dunia.

“Kami mendukung seluruh civitas akademik ITB termasuk anggota Majelis Wali Amanat ITB, dalam hal ini Prof Dr KH Din Syamsudin, untuk bebas menyampaikan aspirasi dan pandangannya sesuai dengan kapasitas pribadinya, sebagai kontribusi pemikiran bagi bangsa dan negara ini,” bunyi pernyataan ketiga.

Dukungan juga datang dari Rizal Ramli. Dalam ciutannya di akun Twitter-nya @RamliRizal, Sabtu (27/6), dia mengaku malu sebagai alumnis ITB. “Sebagai ex Mahasiswa ITB, saya malu Kampus Ganesha yang hebat, biasa berfikir luas, kok cara berfikirnya jadi super-cupet, dangkal dan hanya pintar menjilat kekuasaan, bukan kritis, analitik dan innovatif. Pantesan sekarang ranking ITB hanya 370-an di dunia,” tulisnya, Sabtu (27/6).

Sebelumnya viral di media sosial tulisan berjudul “ITB Butuh Din Syamsuddin” oleh Dr Syahganda Nainggolan. Dalam surat yang juga dimuat rmol.id Sabtu (27/6) itu Syahganda menyoroti beredarnya pernyataan Ketua MWA ITB Yani Panigoro bahwa Din Syamsuddin akan mengundurkan diri dari anggota MWA ITB karena desakan alumni ITB.

Namun Syahganda curiga itu sebagai alasan tersebut mengada-ada. “Sebab, tuntutan Prof Din Syamsudin mundur dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan Alumni ITB Anti Radikalisme atau Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB,” ujarnya.

Padahal lanjutnya, dalam kealumnian ITB hanya dikenal Ikatan Alumni ITB Pusat dan Ikatan Alumni ITB Daerah serta Ikatan Alumni Jurusan. Semuanya dalam satu wadah resmi yang diketuai Dr. Ridwan Jamaluddin.

“Alasan yang ditujukan terhadap penolakan Din sebagai anggota MWA bahwa Prof Din radikal sangat membingungkan,” kata alumnus Teknik Geodesi dan Geomatika, serta S2 Studi Pembangunan ITB ini. Syahganda beralasan, pertama, Din dikaitkan radikal karena pernah menghadiri acara HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) pada tahun 2007.

Padahal pada tahun 2017, sepuluh tahun kemudian, Presiden Jokowi mengangkat Din Syamsudin sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Pembangunan Perdamaian serta Peradaban Dunia.

Pada saat ditanya wartawan alasan pengangkatan Din setingkat menteri itu, Jokowi menyebutkan dia sudah mengetahui jejak rekam dan pondasi kokoh Din Syamsuddin di bidang tersebut. Bahkan, Jokowi merayunya untuk mau menerima amanah itu demi kepentingan negara. Kedua, lanjut Syahganda, Din disebutkan mengkritik MK (Mahkamah Konstitusi) atas hasil Pilpres 2019 yang lalu.

Alasan ini juga membingungkan. Sebab, Din Syamsuddin kala itu meminta masyarakat agar menerima legalitas hasil Pilpres yang diputuskan MK. Namun tetap perlu menyimpan rasa curiga atas keputusan MK yang terasa ganjil tersebut.

“Dalam posisi ini sebenarnya Prof Din Syamsuddin memberikan kanalisasi pada emosi puluhan juta rakyat yang merasa Pilpres diwarnai berbagai kecurangan. Sehingga, harusnya sikap Prof Din Syamsuddin ini dikatagorikan sikap negarawan, bukan radikal,” jelas Syahganda.

Ketiga, Prof Din Syamsuddin dikatakan banyak mengkritik pemerintahan Jokowi. Hal ini melanggar Statuta ITB dan MWA ITB yang mengatakan bahwa hubungan ITB dan pihak pemerintah harus baik-baik saja. Hal ini sedikit membingungkan, karena ITB dan jajaran profesornya dari dulu tercatat sangat lumrah bersikap kritis terhadap pemerintah.

Pada masa Soeharto, bahkan rumah Rektor ITB Professor Iskandar Alisyahbana dihujani peluru oleh tentara pendukung rezim Soeharto, karena rektor tersebut mendukung gerakan mahasiwa ITB 77/78 yang meminta Soeharto lengser. Sampai akhir hayatnya, Profesor Iskandar Alisyahbana tidak menyesal mendukung gerakan mahasiswa saat itu.

Kebebasan ilmiah telah membuat kampus ITB terkenal menghargai sikap kritis. Dengan demikian, sikap Prof Din Syamsuddin yang saat ini sering kritis terhadap pemerintah Jokowi harus dimaklumi sebagai bagian demokrasi, yang sejak dulu diperjuangkan ITB.

ASS|*

Cara Praktis Ubah PDF ke Word

Jakarta | Jurnal Inspirasi
File berformat PDF atau Portable Document Format tidak bisa langsung diedit atau disunting. Untuk bisa menyuntingnya, file PDF harus diubah ke dalam format Microsoft Word (Docs) terlebih dahulu. Sebab jika langsung salin-tempel (copy paste) dokumen PDF ke Word tanpa menggunakan tools pengonversi khusus, isi dokumen berupa teks, gambar, maupun objek lainnya bisa jadi kacau dan berantakan.

Dikutip dari CNN, Senin (29/6), terdapat dua cara mengubah atau convert PDF ke Word dengan cepat, praktis, dan rapi, yakni melalui aplikasi dan website.

Cara Mengubah PDF ke Word Lewat Aplikasi

Berikut 3 rekomendasi aplikasi pengubah PDF ke Word dengan ulasan baik yang tersedia di Appstore atau iStore yang bisa digunakan:

1. Konversi PDF ke Word Gratis

Aplikasi Konversi PDF ke Word Gratis telah dinilai oleh 29.868 orang di PlayStore dan mendapatkan nilai 4,7 dari paling tinggi 5. Sesuai dengan namanya, orang yang menggunakan aplikasi ini tidak dipungut biaya atau gratis.

Besaran file-nya pun bisa dibilang relatif kecil, hanya 4,6 Megabyte (MB). Kendati begitu pengguna akan dihadapkan dengan pop up atau iklan saat menggunakannya. Berdasarkan keterangan dalam lamannya, aplikasi menerangkan untuk bisa menggunakannya pengguna tidak perlu mendaftar atau masuk, serta memberi kontak pribadi.

Aplikasi dapat mengubah file ke PDF dengan tetap mempertahankan font, paragraf, daftar, tabel, dan kolom dalam file output word.

Cara menggunakan aplikasi:

– Pilih file PDF dan klik Konversi
– Tunggu hingga PDF dikonversi ke Word.
– File akan diisimpan di folder: Phone / PDF2Word-Converter

2. Alto PDF to Word Converter

Aplikasi Alto PDF to Word Conventer telah dinilai oleh 2.952 orang dengan nilai 4,5 dari paling tinggi 5. Orang-orang yang menggunakannya pun tidak dipungut biaya, besaran file-nya 9,7 MB. Akan ada iklan saat menggunakannya.

Aplikasi yang dirilis 20 November 2017 ini sudah diunduh oleh lebih dari 100 ribu orang. Berdasarkan keterangan dalam lamannya. Mereka pun menjamin keamanan mulai dari dokumen diunggah hingga tersimpan di handphone.

Cara menggunakan aplikasi:

– Unggah PDF dari penyimpanan perangkat seluler Anda, Google Drive atau Dropbox,
– Ketuk tombol Konversi Sekarang dan akan selesai dengan sendirinya
– Setelah dikonversi, unduh dokumen word

3. DocScan

Aplikasi ini bisa digunakan oleh pengguna iPhone dan tersedia di iStore. Cukup ambil gambar dari hard copy dokumen, scan dengan aplikasi ini, kemudian ubah gambar hasil scan tadi menjadi PDF dengan resolusi tinggi dengan cepat.

Cara Mengubah PDF ke Word Lewat Website

Bagi orang-orang yang tidak punya memori cukup dalam handphone-nya maupun ingin mengubah PDF ke word tanpa aplikasi, mengubah lewat website bisa menjadi solusi lain. Namun cara ini membutuhkan koneksi internet (online) agar dapat dioperasikan.

Berikut dua rekomendasi website yang bisa mengonversi PDF ke Word:

1. PDF2DOC.com

Langkah penggunaan:

– Buka situs pdf2doc.com
– Setelah masuk, pada bagian tab, pilih PDF to Doc atau PDF to Docx.
– Klik tombol Upload files dan pilih file PDF yang akan diconvert.
– Tunggu proses convert sampai selesai.
– Tahapan akhir yakni unduh file yang sudah diconvert tadi dengan klik tombol download atau download all jika sebelumnya kamu mengunggah banyak file.

2. Freepdfconvert.com

Langkah penggunaan:

– Buka situs Freepdfconvert.com
– Setelah masuk, pada laman depan pilih menu Pilih File PDF
– Bagian bawahnya akan ada pilihan PDF hendak dikonversi pada beberapa bentuk, pilih Word ke PDF
– Tunggu proses konversi
– Setelah terkonversi tinggal pilih download dan file tersedia dalam bentuk word

Saat menggunakan aplikasi atau laman di atas untuk mengubah file PDF ke Word ada baiknya pastikan bahwa jangan terjebak dengan pop-up atau iklan yang muncul dengan mengkliknya. Kedua cara mengubah PDF ke Word dengan praktis di atas dapat diterapkan sehingga dokumen atau tulisan yang dikonversi tidak berantakan. Selamat mencoba.

ASS|*

Konflik dengan India, China Kirim Pelatih Bela Diri

Jakarta | Jurnal Inspirasi
China memberangkatkan 20 orang pelatih bela diri ke dataran tinggi Tibet untuk melatih tentara. Tidak disebutkan apa alasan dibalik keputusan itu, tetapi hal ini terjadi setelah setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di perbatasan di dataran tinggi Himalaya. Berdasarkan perjanjian pada 1996, pasukan India dan China dilarang membawa senjata api atau bahan peledak di perbatasan Himalaya.

Dikutip dari BBC, Senin (29/6), China sejauh ini belum mengumumkan tentang jumlah korban di pihaknya, sementara India mengatakan 76 orang tentaranya terluka. Pemberitaan mengenai kehadiran pelatih bela diri bagi tentara China dilaporkan oleh kantor berita resmi China pada 20 Juni, menurut media Hong Kong.

Stasiun televisi CCTV mengatakan 20 pelatih bela diri dari Enbo Fight Club akan bermarkas di ibu kota Tibet, Lhasa, walaupun media China tidak mengonfirmasi apakah individu-individu tersebut akan melatih pasukannya di perbatasan dengan India. China dan India – keduanya memiliki kekuatan nuklir – saling menyalahkan terkait bentrokan di Lembah Galwan di Ladakh pada 15 Juni lalu.

Kawasan tersebut, yang sebagian berupa dataran tinggi dengan iklim yang keras, tidak jauh kawasan Aksai Chin, kawasan sengketa yang diklaim oleh India tetapi dikendalikan China. Terbunuhnya para personel tentara akibat bentrokan itu merupakan kasus kematian pertama pada perjalanan bentrokan kedua pihak dalam hampir setengah abad.

Bagaimanapun, ketegangan lama antara India dan China mengenai LAC (Garis Kendali Aktual), sebutan terhadap perbatasan yang disengketakan kedua negara, meningkat kembali dalam pekan-pekan menjelang insiden kekerasan tersebut.

ASS|*

Fahri Guyon Ancaman Reshuffle Jokowi

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Ancaman reshuffle terhadap jajaran menterinya di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo jadi guyonan politikus Fahri Hamzah.  Ultimatum Jokowi malah membuat heran Fahri. Pendiri Partai Gelora itu mempertanyakan kemarahan Jokowi yang baru dimunculkan. Padahal, dari keterangan video yang diunggah Sekretariat Presiden, kemarahan Jokowi itu terjadi pada 18 Juni 2020 saat rapat Kabinet di Istana Negara. Namun, baru diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).

Fahri mempertanyakan kenapa jarak marah dan terdengar marah Jokowi soal reshuffle bisa sampai 10 hari. “Berita Hari ini: Presiden marah 18 Juni 2020. Terdengar marah 28 juni 2020. Jarak Marah-Terdengar 10 hari. Apa yang terjadi?,” tulis Fahri di akun Twitternya, @Fahrihamzah yang dikutip dari Vivanews, Senin (29/6). Fahri dalam cuitan berikutnya pun bertanya apakah kemarahan Jokowi mewakili perasaan netizen.

Jokowi sebelumnya menyampaikan kemungkinan adanya kebijakan reshuffle sampai pembubaran lembaga bila dibutuhkan. Menurut dia, situasi saat ini mesti disikapi dengan langkah luar biasa atau extraordinary. Jokowi mengatakan akan melakukan upaya apapun untuk kepentingan 267 juta takyat Indonesia.

“Saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” kata Jokowi dalam video rapat Kabinet tanggal 18 Juni 2020, di Istana Negara, sebagaimana diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, 28 Juni 2020.

Di video itu, Jokowi berbeda gaya bicaranya. Nada bicara meninggi. Menurutnya, jajaran kabinet Indonesia Maju harus punya satu kesamaan pikiran dan bisa bekerka keras menyangkut kondisi negara saat ini dalam kondisi krisis akibat pandemi Covid-19.

ASS|*

Kandidat Vaksin Mengerucut, AstraZeneca dan Moderna

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Di antara ratusan kandidat vaksin Covid-19, kini mengerucut ada AstraZeneca dan Moderna. Pengembangan vaksin Corona ini semakin gencar dilakukan agar dapat tersedia secepat mungkin mengatasi pandemi. Calon vaksin yang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin yang dinilai paling maju dalam hal pengembangan.

AstraZeneca dikembangkan perusahaan Inggris, bekerjasama dengan Universitas Oxford. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Soumya Swaminathan.

Swaminathan mengatakan, kandidat vaksin corona lainnya yang dikembangkan Moderna, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, dinilainya juga tidak jauh di belakang Astrazeneca. Menurut Swaminathan, dari sekitar 200 kandidat vaksin corona, 15 di antaranya telah memasuki uji klinis. “WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen asal China seperti Sinovac tentang vaksin potensial,” ujar Swaminathan dikutip dari Kompas, Senin (29/6).

Swaminathan menyerukan agar mempertimbangkan untuk berkolaborasi dalam uji coba vaksin corona, mirip dengan uji coba solidaritas WHO yang sedang berlangsung untuk obat-obatan. “Tapi saya pikir AstraZeneca tentu memiliki cakupan yang lebih global saat ini dalam hal di mana mereka melakukan dan merencanakan uji coba vaksin mereka,” kata Swaminathan.

Pendanaan Koalisi pimpinan WHO melawan pandemi corona meminta bantuan pemerintah dan sektor swasta untuk membantu mengumpulkan dana 31,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 449 triliun dalam 12 bulan ke depan. Dana tersebut untuk mengembangkan dan memberikan tes, perawatan, dan vaksin untuk penyakit tersebut. Anggaran sebanyak 3,4 miliar dollar AS telah dikontribusikan untuk koalisi sampai saat ini, sehingga masih kurang pendanaan 27,9 miliar dollar AS. 

WHO bekerja sama dengan koalisi besar organisasi pengembangan obat, pendanaan dan distribusi di bawah apa yang disebutnya ACT-Accelerator Hub. Inisiatif ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memberikan 500 juta tes corona dan 245 juta program pengobatan baru untuk penyakit ini ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada pertengahan 2021. WHO juga berharap 2 miliar dosis vaksin, termasuk 1 miliar yang akan dibeli oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, akan tersedia pada akhir tahun 2021.


ASS |*

RUU HIP Bisa Degradasi Pancasila

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Kajian secara secara mendalam setiap pasal yang terkandung dalam draf Rancangan undang Undang haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) telah dilakukan Persaudaraan Alumni (PA) 212. Hasilnya, RUU ini justru membahayakan Pancasila.

“Saya sangat pantang untuk berbicara sebelum memahami isinya. Saya sudah mendapat seluruh RUU HIP. Saya baca pasal demi pasal, saya lihat, saya dalami per pasal, saya akhirnya berkesimpulan ada hal yang kalau diloloskan ini membuat terdegradsi Pancasila,” ujar Juru Bicara PA 212, Haikal Hassan dikutip dari Sindonews, Senin (29/6) dalam Bincang Santai Bersama Ustadz Haikal Hassan bertema Wawasan Kebangsaan dan Keislaman Indaonesia dan US yang digelar secara virtual oleh Nusantara Foundation dan dipandu Direktur Jamaica Muslim Center, New York, AS, Imam Shamsi Ali, Minggu (28/6) malam.

Haikal mengatakan, Pancasila adalah sebuah kesepakatan. Dan Indonesia bukan hanya Islam, tapi juga ada Hindu, Budha, Kristen, Katolik, juga Konghucu. Karena itu, demi kesatuan dan persatuan bangsa maka telah terjadi kesepakatan yang final bahwa dalam mendirikan Negara Indonesia, para pendiri bangsa mencontoh apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yaitu melalui ijtima bersama para pendiri bangsa.

“Jadi ini adalah kesepakatan yang paling benar, ijtihat para ulama dan tokoh nasionalis. Nah kenapa justru ada RUU HIP yang krusial ini,” katanya. 
Menurutnya, jika RUU ini lolos dan disahkan menjadi UU maka kemungkinan akan ada pergeseran Ketuhanan Yang Maha Esa bergeser mengacu pada Pancasila 1 Juni 1945 yang mana sila Ketuhanan Yang Maha Esa itu berada di nomor 5.

“Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab itu harus berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila Persatuan Indonesia itu juga harus berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila-sila itu harus mengacu sila pertama yang merupakan kalimatut tauhid qulhuallahu ahad,” tuturnya.

Karena itu, dia mengaku heran ketika membaca draf RUU HIP, ternyata isinya kembali pada Pancasila 1 Juni 1945. “Kami tidak mau ini diubah-ubah. Apalagi ada kalimat ketuhanan yang dimaksud adalah ketuhanan yang berkebudayaan, kami tidak terima, masa kebudayaan,” katanya.

Sementara itu, Imam Shamsi Ali sependapat bahwa memang Pancasila sudah final. Maka dia heran karena kini justru ada pihak-pihak yang berkeinginan untuk “mengobok-obok” melalui sebuah RUU. 

“Pancasila ini sudah final, kemudian tiba-tiba ada keinginan mengobok-obok lagi. Yang pasti ketuhanan itu adalah spiritnya. Ketika ketuhanan tercabut maka kita mati suri. Seluruh negara-negara Islam akan berkembang kalau ada keberkahan dari langit,” tuturnya.

Dia mengingatkan bahwa semua orang jangan pernah melupakan sejarah bahwa ketuhanan adalah pondasi bangsa ini. “Maka saya kira (RUU HIP) ini memang sesuatu yang membingungkan,” tuturnya.

ASS|*

Hadits Hari Ini

29 Juni 2020
07 Dzul-Qa’dah 1441 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَجَعْفَرُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ جَعْفَرٌ حَدَّثَنَا و قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ إِيَادِ بْنِ لَقِيطٍ عَنْ إِيَادٍ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ تَقُولُونَ بِفَرَحِ رَجُلٍ انْفَلَتَتْ مِنْهُ رَاحِلَتُهُ تَجُرُّ زِمَامَهَا بِأَرْضٍ قَفْرٍ لَيْسَ بِهَا طَعَامٌ وَلَا شَرَابٌ وَعَلَيْهَا لَهُ طَعَامٌ وَشَرَابٌ فَطَلَبَهَا حَتَّى شَقَّ عَلَيْهِ ثُمَّ مَرَّتْ بِجِذْلِ شَجَرَةٍ فَتَعَلَّقَ زِمَامُهَا فَوَجَدَهَا مُتَعَلِّقَةً بِهِ قُلْنَا شَدِيدًا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا وَاللَّهِ لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ الرَّجُلِ بِرَاحِلَتِهِ قَالَ جَعْفَرٌ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ إِيَادٍ عَنْ أَبِيهِ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ja’far bin Humaid, berkata Ja’far; telah menceritakan kepada kami, dan berkata Yahya; telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Iyad bin Laqith dari Iyad dari Al Barra bin Azib dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Bagaimana pendapat kalian tentang kegembiraan seseorang yang kehilangan hewan tunggangannya ketika dia membawanya ke sebuah padang pasir yang tandus, tidak ada air minun dan tidak ada pula makanan, padahal di atas unta tersebut ada air minum dan makanan. Kemudian ia pun mencarinya hingga sangat kepayahan. Tatkala ia melewati sebatang pohon, dia menemukan hewan tersebut terikat di sana.

Maka kami mengatakan: “Tentu orang itu sangat gembira sekali ya Rasulullah.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hambanya daripada seseorang yang menemukan hewan tunggangannya kembali.

Ja’far berkata; telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Iyad dari bapaknya.

HR Muslim No. 4931.

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Jokowi Marah

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Pihak Istana sengaja merilis video Presiden Joko Widodo marah dalam sidang kabinet paripurna agar diketahui publik. Mulanya, Sidang Kabinet Paripurna itu dihelat tertutup dan sudah 10 hari video itu tersimpan, namun akhirnya diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6). Jokowi meminta para menterinya bekerja lebih keras lagi untuk masyarakat di masa pandemi Covid-19. Ia menyebut situasi saat sekarang sudah semestinya diatasi dengan langkah-langkah yang luar biasa atau extraordinary. Jokowi bahkan mengultimatum akan reshuffle kabinet, bila itu dibutuhkan.

“Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran kemana-mana saya,” kata Jokowi dalam video rapat Kabinet tanggal 18 Juni 2020, di Istana Negara, sebagaimana diunggah di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).

Dalam rapat itu, Jokowi tampak meninggi bicaranya. Ia meminta jajaran kabinetnya mempunyai satu kesamaan pikiran bahwa saat ini dalam situasi krisis. Karena itu ia menegaskan agar para kabinetnya bekerja keras. “Saya betul-betul minta pada bapak ibu dan saudara sekalian mengerti, memahami apa yang tadi saya sampaikan. Kerja keras, dalam suasana seperti ini sangat diperlukan. Kecepatan dalam suasana seperti ini sangat diperlukan,” ujarnya.

Jokowi meminta para menterinya tidak takut bila saat mengambil kebijakan untuk masyarakat namun tidak memiliki dasar hukum. Jokowi menyatakan siap buka jalan bagi para menterinya untuk melakukan tindakan extraordinary, seperti Perpes dan Perppu, sehingga Covid-19 bisa benar-benar teratasi di Tanah Air.

“Kecepatan dalam suasana seperti ini sangat diperlukan. Tindakan-tindakan di luar standar saat ini sangat diperlukan dan manajemen krisis. Sekali lagi kalau payung hukum masih diperlukan saya akan siapkan. Saya rasa itu,” imbuhnya.

ASS |*

Kini, Nasib RUU HIP di Tangan Jokowi

Jakarta | Jurnal Inspirasi
Nasib Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) kini di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, DPR tidak bisa melakukan apa-apa tanpa adanya surat presiden (Surpres) tentang penghentian pembahasan RUU HIP dan pencabutan RUU itu dari daftar program legislasi nasional (Prolegnas).

“Ya DPR tidak bisa melakukan apa-apa. DPR hanya menunggu, karena RUU sudah di tangan presiden, kecuali ketika rancangan itu masih ada di DPR belum dikirim ke presiden, DPR bisa mereview melakukan koreksi bisa saja, tetapi karena RUU nya sudah disampaikan ke presiden, bolanya sekarang ada di presiden,” ujar Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf, Minggu (28/6). 

Sekadar diketahui, Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin berjanji akan menghentikan pembahasan RUU HIP. Janji itu disampaikan Aziz Syamsuddin setelah audiensi dengan perwakilan massa Aliansi Nasional Anti Komunis (Anak) NKRI penolak RUU HIP pada Rabu 24 Juni 2020.

Terkait hal tersebut, Bukhori Yusuf berpendapat, sebenarnya sederhana untuk menghentikan RUU HIP itu. “Bahwa ketika Pimpinan DPR itu komitmen untuk menghentikan pembahasan RUU HIP dan ingin mencabut dari daftar program legislasi nasional, ya sebenarnya sederhana. Tinggal DPR bersama pemerintah menyepakati dalam rapat di Badan Legislasi, sehingga terjadi perubahan terhadap program legislasi nasional,” jelasnya.

Maka itu, dia menilai Surpres yang meminta penghentian dan pencabutan RUU HIP dari daftar Prolegnas diperlukan. “Kalau Surpres permintaannya itu adalah penghentian dan dicabut dari Prolegnas ya tentu surat tersebut dibacakan di Rapat Paripurna, untuk kemudian ditindaklanjuti,” tandas Anggota Komisi VIII DPR RI ini.

Dia melanjutkan, setelah Surpres itu dibacakan di Paripurna maka Baleg DPR menindaklanjutinya dengan rapat bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai perwakilan presiden. “Dalam rapat itu kemudian disepakati untuk kemudian dicabut, lalu setelah itu kemudian dibawa ke Paripurna tentang perubahan dari Prolegnas, prosedurnya seperti itu. Tetapi ketika Paripurna itu ketika menyikapi terhadap Surpres presiden yang seandainya Surpres itu meminta dihentikan dan dicabut dari Prolegnas dan di dalam Paripurna ketika membacakan Surpres itu sendiri adalah Paripurna menyetujui, saya kira tinggal proses formalitas aja,” pungkasnya.

Sementara itu, pPemerintah bersama dengan DPR diminta untuk tegas mencabut RUU HIP dari Prolegnas. Pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, penundaan pembahasan RUU ini justru bisa memicu kemarahan publik yang dikhawatirkan berujung pada konflik horizontal.

“Kalau sekadar ditunda, lalu nanti diubah namanya atau judul undang-undangnya, lalu dibahas lagi oleh DPR maka itu berpotensi terjadi eskalasi konflik ke depan. Jadi ini bukan hanya pertarungan soal elite, tapi ini persoalan konflik horizontal di depan,” ujar Ujang Komarudin, Minggu (28/6).

Potensi ini bisa dilihat dari adanya aksi demonstrasi dan juga pembakaran bendera PDIP. Padahal, saat ini sebenarnya masih dalam kondisi pandemi corona (Covid-19). “Artinya kalau eskalasi saat ini saja sudah ramai begitu, apalagi saat undang-undang ini berjalan. Karena kalau ditunda, suatu saat nanti bisa dibahas lagi. Ini kemungkinan besar akan memicu konflik di kemudian hari,” tuturnya.

Menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin bahwa DPR akan menyetop pembahasan RUU HIP, Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) mengatakan, pernyataan menyetop atau menghentikan pembahasan belum cukup. “Pemerintah dan DPR jangan main api. Ini masyarakat sedang marah, sedang geram terkait RUU HIP. Kalau sekadar menyetop, itu kan kalau berhenti bisa maju lagi. Kalau kita mengendarai mobil, stop kan bisa jalan lagi ini mobil. Tapi kalau dibatalkan, dicabut dari prolegnas, ini clear. Artinya mereka tidak akan membahas lagi,” tuturnya.

Dikatakan Ujang, penolakan RUU HIP terjadi di mana-mana. Jangan sampai stabilitas politik yang sudah aman ini dipicu oleh RUU HIP yang kontroversial ini kemudian menjadi konflik horizontal di masyarakat.

ASS |*