26.9 C
Bogor
Wednesday, May 14, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 118

Pemdes Tamansari Alokasikan Dana Desa Untuk Mendongrak Perekonomian Warga

Jurnal Bogor – Pemdes Tamansari pengalokasian anggaran Dana Desa (DD) t tahun 2023 untuk ketahanan pangan sebagai pemulihan ekonomi dampak dari pendemi. Pemerintah pusat membuat program, yakni ketahanan pangan baik di Provinsi, Kota dan Kabupaten.

Kepala Desa Tamansari Sunandar mengatakan, kami alokasikan untuk ketahan pangan dari DD tahap I tahun 2023 sekitar Rp 200 juta. Anggaran dana desa untuk ketahanan pangan sangat penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.

“Alokasi dana tersebut tampaknya sangat beragam dan berpotensi memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat desa Tamansari,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, anggaran tersebut kita kombinasikan di bidang penggemukan kambing, bebek petelur, budidaya jamur, dan budidaya ikan lele adalah strategi yang beragam dan berpotensi memberikan manfaat yang besar.

“Dengan melibatkan kelompok masyarakat (Pokmas) dalam pengelolaan usaha tersebut dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan mereka dalam pembangunan desa,” jelas Sunandar, Rabu (15/5/2024).

Lebih lanjut, Sunandar mengatakan, untuk kambing kita jual pertahun di bulan haji, dan telur bebek ada yang ngambil meski produksi nya belum stabil.

Menurutnya, penggemukan kambing ada 40 ekor, bebek telur 500 ekor. Untuk jamur tiram sendiri sehari baru bisa memanen 10-20 kg dan itu masih skala kecil, karena baru berjalan setahun. Minimal untuk biaya operasional dan pakan bisa terakomodir.

“Ia berharap, ini bisa menjadi sumber penghasilan ekonomi warga desa Tamansari,” ungkapnya.

(Yudi)

Marak Pungli di Obyek Wisata, Menparekraf Agar Bentuk Pokdarwis

Jurnal Bogor – Untuk menekan pungli di obyek wisata alam. Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengajak para warga yang berada di lingkungan obyek dan destinasi wisata membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) agar dapat di bina langsung pemerintah demi keberlanjutan Pariwisata di dalam negeri.

Banyaknya laporan dan aduan masyarakat hterkait pungutan liar dari para wisatawan yang viral di media sosial satu per satu telah di proses hukum dan di beri sanksi sosial berupa video permintaan maaf dan kerja sosial membersihkan sampah di obyek wisata dan sebagainya.

Berkaitan dengan klaim lahan oleh sekelompok pihak yang menjadi obyek wisata seperti danau atau situ, air terjun dan kawasan hutan. Menparekraf Sandiaga Uno menepis dan memastikan jika lahan tersebut sejatinya di atas tanah negara. Yang lazimnya tidak di kuasai secara individu atau kelompok tanpa legalitas hukum yang sah.

Di sisi lain, banyaknya kelompok masyarakat lokal yang terjun ke obyek wisata alam dan menjadi viral di media sosial menjadi tugas pemerintah daerah dalam penataan dan ketertiban di lokasi tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor Yudi Santosa menjelaskan, ada keterbatasan pemerintah dalam hal infratruktur di obyek wisata. Melalui pengelolaan oleh masyarakat sekitar banyak fasilitas obyek wisata seperti jalan, jembatan , toilet yang memadai untuk wisatawan, Rabu (15/5/2024).

“Di puncak Bogor terdapat organisasai kepariwisataan yang di kelola oleh pemuda dan remaja desa, diantaranya Kompepar, Desa Wisata, bahkan Karang Taruna Desa belum termasuk organisasai kemasyarakat yang mengambil bagian mengelola obyek wisata alam,” ungkapnya.

“Pemkab Bogor berharap komunikasi antara pemangku kepentingan itupun dapat di lakukan dengan baik dan tidak menimbulkan citra buruk pariwisata di wilayahnya,” tegasnya.

(Yudi)

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Dorong Industri Pariwisata Bebas Pungli

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto

Cibinong | Jurnal Bogor
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor menentang keras adanya pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi di lokasi wisata Bumi Tegar Beriman.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengatakan, bahwa bukan hanya dapat merugikan masyarakat tetapi juga pemerintah setempat, karena kehilangan pendapatan asli daerah (PAD).
“Wisata menjadi salah satu tulang punggung ekonomi masyarakat. Sehingga jangan sampai masyarakat enggan berkunjung karena maraknya pungli,” ujar Rudy kepada Wartawan, kemarin.
Wasekjen DPP Partai Gerindra itu menyoroti pungli yang kerap terjadi di kawasan wisata. Dia menilai hal tersebut adalah racun bagi pariwisata.
“Jangan sampai pungli dibiarkan saja mengganggu pariwisata. Perlu ada tindakan tegas terhadap para pelaku pungli,” ungkap Rudy.
Menurut Rudy, pungli biasanya marak dalam berbagai bentuk. Bahkan terkadang, ada yang melakukannya dengan paksa sehingga membuat wisatawan enggan berkunjung kembali.
“Tentu perlu ada penindakan untuk tindakan tersebut. Apalagi saat ini, informasi bisa cepat menyebar. Sangat mudah menyebarkan informasi tentang keluhan wisatawan tersebut,” ungkapnya.
Leboh lanjut ia memaparkan, agar pemerintah daerah hingga tingkat desa di Kabupaten Bogor lebih peduli terkait perilaku pungli. Sebab, Kabupaten Bogor menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi.
“Berbagai wisata ada di Kabupaten Bogor. Jangan sampai kawasan wisata terjadi dengan adanya pungli,” paparnya.
Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor dengan Gerak Cepat (Gercep) lakukan penindakan terhadap oknum yang lakukan pungli terhadap wisatawan yang hendak berwisata ke wilayah Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu, melalui Aduan Masyarakat (Dumas) yang viral di media sosial.
Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa mengatakan, pihaknya lantas ambil langkah terhadap adanya Dumas atas dugaan Pungli di Sukamakmur itu.
“Setelah menerima aduan masyarakat secara gerak cepat kami langsung melakukan koordinasi dengan Forum Koordinasi Kecamatan (Forkopimcam) Sukamakmur dan turun langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan memanggil oknum Pungli tersebut, untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi hal serupa yang merugikan masyarakat,” ujar Yudi kepada Wartawan, kemarin.
Ia menambahkan, pihaknya tidak akan tinggal diam atas prilaku ilegal yang dapat berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan yang datang ke wilayah Bumi Tegar Beriman.
“Yang jelas kami tidak mentolerir adanya pungli di lokasi wisata. Kami langsung memonitor untuk memastikan masalah seperti apa, dan berkoordinasi dengan Forkopimcam Sukamakmur untuk menyelesaikan kasus ini,” katanya.
Lebih lanjut ia memaparkan, pihaknya juga lakukan banyak upaya dalam mendongkrak kualitas industri pariwisata di Kabupaten Bogor.
“Kami telah melakukan pembinaan terhadap para pelaku wisata dan juga masyarakat melalui kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk senantiasa memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap para wisatawan yang berwisata ke Kabupaten Bogor,” tandasnya. Aga

Global Mindset Diperlukan Dalam Tatakelola Pembangunan Pertanian

JURNAL Inspirasi – Pemimpin memiliki peran startegis dalam pembangunan pertanian sehingga tatakelolanya dibutuhkan pemimpin yang memiliki global mindset. Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN RI, Dr. Basseng M.Ed pada acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan X Kementerian Pertanian di BBPMKP, Selasa (14/5/2024).

“Karena pemimpin itu yang menentukan arah. Mereka (para peserta) akan dibekali pengembangan kompetensi dalam dua bidang kompetensi, pertama tatakelola dan kedua kepemimpinan,” ujar Basseng.

Menurutnya, aspek lain yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan pelatihan adalah para peserta yang akan menjadi pemimpin ini bisa memiliki global maindset, bukan keindonesiaan atau sektornya saja.

“Tapi bisa melihat negara-negara yang terbukti mumpuni bidang pertanian. Mereka bisa adopsi dilihat aplikasinya bisa diterapkan atau bagaimana di kita (Indonesia) sehingga nantinya bisa membuat strategi transpormasi tatakelola pembangunan pertanian,” jelas Basseng.

Dari pelatihan ini kata dia, diharapkan lahir pemimpin eselon 2 yang bisa membawa perubahan sesuai unit kerja. Bahkan sekarang di era teknologi informasi era 4.0 dan AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) tak bisa hindari.

“Para peserta harus bisa memanfaatkan teknologi seperti AI itu dalam memperbaiki tatakelola pertanian sehingga bisa terjadi efiesensi, efektivitas, kecepatan dalam pelayanan yang diharapkan saling kontribusi hingga terjadi perubahan tatakelola pertanian, ujung-ujungnya untuk produksi pertanian,” jelasnya.

Menurutnya, setiap tatakelola selalu ada peluang untuk meningkatkan produktivitas seperti yang sedang digarap dalam kepelatihan kepemimpinan, peserta bisa melihat peluang itu dan bisa memanfaatkan teknologi seperti AI.

“Setia peserta akan membuat proyek perubahan, bukan sekedar peningkatan pengetahuan atau arah kognitif saja, tetapi action learning denga cara bekerja, bukan hanya mendengar ceramah. Akan melakukan proyek perubahan di instansinya masing-masing,” ungkap Basseng.

Dari proyek perubahan ini secara kumulatif kata dia dapat memperbaiki tatakelola pertanian, dan peserta dari berbagai kementerian dan lembaga (KL) diperlukan untuk bersinergi.

“KL ada kelautan perikanan, badan pangan dan lainnya. Tentu setiap perubahan perlu dikawal, makan ada Polri dari sektor pertanian bisa bersinergi, perlu kolaborasi. Tentu tidak bisa dikerjakakan Kementan saja, perlu sinergi kelasnya perlu heterogen seperti ini,” jelasnya.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Dr. Muhammad Amin, M.Si menyebutkan, Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan X Kementerian Pertanian berasal dari sejumlah KL dengan komposisi peserta 50 persen diluar Kementan seperti dari Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BRIN, KPK, Polri, serta ada dari sejumlah Pemkab dan Pemkot.

“Tahun ini berbeda, 50 persen dari Kementan dan 50 persen non Kementan, tahun sebelumnya Kementan 60 persen. Pencapaian evaluasi dari aspek akademik, pembelajaran di lapangan, aktualiasi kepemimpinan dan sikap prilaku,” tandasnya.

(say)

Geram dengan Pembuang Sampah, Riky Zoy Siapkan Satu Juta Bagi yang Bisa Menangkapnya

Ketua RW 06 Riky Zoy, saat menunjukan tempat sampah yang membuang sembarangan.

Kemang | Jurnal Bogor
Permasalahan sampah masih menjadi persoalan klasik di Kabupaten Bogor yang harus segera diatasi. Geram dengan pembuang sampah nakal di wilayahnya, Ketua RW 06, Desa Tegal Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor siapkan hadiah untuk siapa saja yang bisa menangkap.

“Iya betul saya sebagai Ketua RW 06 sangat sedih meihat wilayahnya dipenuhi sampah, bukan hanya kumuh tumpukan sampah itu bisa menyababkan penyakit, saya sediakan hadiah Rp1 juta buat warga atau siapa saja yang bisa menangkap pelaku pembuang sampah sembarangan itu,” ujar Ketua RW 06 Riky Zoy kepada wartawan. Selasa (14/5/24).

Masih kata Bang Zoy sapaan akrabnya, titik lokasi yang menjadi tempat sampah oleh oknum tidak bertanggunga jawab tersebut, seperti di Jalan Nagrog, Kampung Nagrog, sepanjang jalan Kabupaten itu menjadi kumuh dan kotor, juga mengeluarkan bau yang tidak sedap, juga bisa meyebabkan penyakit.

“Sebagai efek jera untuk pembuang sampah, nantinya KTP atau SIM pelaku kita Cetak dan kita pasang dispanduk, sebagai sanksi untuk orang menyepelekan masalah sampah, saya juga meminta UPT Kebersihan untuk segera mengkut sampah. Bila dibiarkan lama saya yakin orang tidak bertanggung jawab itu berpikir bahwa jalan ini TPS,” papar Bang Zoy.

Menurutnya, cara yang ia lakukan ini semata-mata untuk menggugah kesadaran warga agar ikut berperan menangani sampah. Cara ini pun dinilai cukup akan membuahkan hasil yang baik sehingga masyarakat berlomba-lomba mengawasi pembuangan sampah di lingkungannya. 

“Selain itu, cara ini juga sebagai upaya preventif demi menjaga kebersihan lingkungan bersama-sama. Ini bentuk komitmen kami untuk menjaga dan melakukan pengawasan kebersihan lingkungan di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, khususnya di RW 06,” tutup Zoy. Aga

Lima Guru SMP IT BBS Lulus Seleksi Guru Penggerak

Jurnal Bogor – Lima guru SMP IT Bina Bangsa Sejahtera atau BBS Kota Bogor, berhasil melewati tahapan seleksi Guru Penggerak. Guru Penggerak adalah program dari Kemendikbudristek sebagai bagian dari rangkaian Kurikulum Merdeka.

Guru yang lulus dan kemudian mengikuti diklat selama 6 bulan, diharapkan menjadi para pemimpin perubahan di dunia pendidikan yang saat ini berubah dengan cepat.

YBBS yayasan yang menaungi SMP IT BBS sangat bersyukur dengan kelulusan ini apalagi SMP IT BBS unit baru di lingkungan yayasan BBS.

“Semoga guru-guru yang telah lulus mampu mengikuti diklat dengan baik dan menjadi pemimpin pembelajaran di unitnya.” kata Prof. Asep Saefuddin, Selasa (14/5/2024).

Guru-guru yang lulus, Gina Agustina, Halimah, Nailul Hikmah, Khoerunisa, Chaerul Tingkar mengucap syukur mampu melewati tahapan seleksi Guru Penggerak ini.

“Mohon doa dan dukungannya untuk kami,” pungkasnya.

Kepala sekolah SMP IT BBS, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. “semoga mereka mampu menjaga semangat dan tetap mau terus belajar serta tetap rendah hati,” ucap Syabar.

(Yudi)

Warga Negara Eropa, Lestarikan Pencak Silat Sera dan Aliran Cimande

Jurnal Bogor – Padepokan Saung Penca Cimande di kampung Tarikolot Desa Cimande, Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor kedatangan 11 warga asing asal Italia yang merupakan pelestari pencak silat di Eropa.

Kedatangan mereka dalam program Cultural Camp yang di sponsori oleh atase kebudayaan dan kementrian Kebudayaan, Riset dan Teknologi itupun menjadi bukti semakin mendunianya seni bela diri pencak silat khususnya aliran Cimande.

Mereka di sambut laiknya pendekar silat duduk bersila, makan dan minum kopi serta sesekali berbincang dengan para pelatih dan murid di padepokan Pencak Cimande.

Di negaranya Italia mereka membuat perkumpulan yang terjemahannya Persatuan pencak Silat Sera Italia. Satu dari rombongan pendekar Itali Massimiliano Morandini ternyata sudah 10 tahun menjadi guru silat dan pernah tinggal cukup lama di Indonesia.

Bahkan sudah menerbitkan 4 buku tentang silat dan kelekatan culture budaya asli Indonesia yang menjadi rujukan para penggiat pencak silat dan atlit pencak silat di sana.

Tidak ubahnya di Indonesia. Di Italia dan Amerika terjadi banyak penggabungan unsur bela diri dan mengatasnamakan pencak silat atau sejenisnya. Melalui program Cultural Camp menjadi bagian menjaga orisinalitas Pencak Silat khususnya aliran Cimande di Eropa dan Amerika.

Juru bicara padepokan Saung Penca Cimande Jajang mengatakan kedatangan tamu asing di saung penca bukanlah pertama kalinya, Selasa (14/5/2024).

“Istilah dan sebutan bagi setiap jurus , pukulan dan tendangan yang di ajarkan menggunakan bahasa sunda, bahkan para guru silat asal Italia itupun lebih fasih dengan istilah dalam bahasa sunda di bandingkan bahasa Indonesia yang menjadi bukti betapa tingginya nilai yang di miliki negara ini di mata asing,” ungkap Jajang.

(Yudi)

Disdukcapil Kota Bogor Berlakukan Antrean Daring Prima Antri, Ini Caranya

Untuk lebih memudahkan warga Kota Bogor yang akan mengurus dokumen kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor memberlakukan sistem antrean daring. Aplikasi yang dinamakan Prima Antri ini digunakan untuk mendapatkan jadwal antrean pelayanan tanpa harus datang terlebih dahulu.

Warga bisa dengan mudah memanfaatkan pelayanan ini dengan mengakses laman disdukcapil.kotabogor.go.id dimana pun dan kapan pun.

Pertama, membuat akun Prima Pakuan terlebih dahulu. Caranya, akses laman disdukcapil.kotabogor.go.id, pilih menu Prima Antri (Booking Nomor Antrean Online), pilih Tab Buat Akun. Selanjutnya isi data yang diperlukan, yaitu NIK, Nama Lengkap, No HP, Email, Kecamatan, Kelurahan, Pertanyaan Pemulihan, Jawaban Pemulihan, Kata Sandi, Konfirmasi Kata Sandi. Setelah mengisi data, pilih Kirim dan pendaftaran Berhasil.

Kedua, setelah memiliki akun Prima Pakuan, langkah selanjutnya adalah buka kembali laman disdukcapil.kotabogor.go.id, pilih Menu Prima Antri, isi NIK dan Kata Sandi, kemudian Kirim. Pilih +Booking, pilih tanggal dan jenis layanan (A : KK, Akta, KIA, Pindah Datang, B : Perekaman Pemula, C: KTP Rusak dan Hilang). Pilih Booking dan pendaftaran berhasil.

Baca dan perhatikan informasi yang ada setelah berhasil booking sebelum datang ke kantor Disdukcapil Kota Bogor.

“Sekarang warga Kota Bogor mulai paham dalam mem-booking antrean berdasarkan ketersediaan kuota yang ada di aplikasi. Jika pada tanggal yang dipilih sudah penuh, maka sistem akan memberikan ruang pada tanggal berikutnya, kecuali hari libur. Saya rasa ini sudah mengedukasi masyarakat,” kata Kepala Disdukcapil Kota Bogor, Ganjar Gunawan saat mendampingi Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, Rabu (8/5/2024).

Ganjar menyebut, kuota nomor antrean yang tersedia dalam sistem dalam satu hari sebanyak 200-an. Bagi warga Kota Bogor yang masih belum sepenuhnya memahami sistem antrean secara daring, Disdukcapil Kota Bogor memberikan tiga solusi.

Pertama, jika memiliki perangkat telepon pintar atau smartphone pihaknya akan membantu booking antrean daring oleh petugas yang telah ditunjuk. Kedua, warga akan dibantu dalam hal pengajuan dokumen kependudukan secara daring. Ketiga, jika kedua cara tersebut masih dirasa sulit, maka kantor kecamatan diminta untuk membantu layanan secara manual.

“Jadi kantor kecamatan menerima pelayanan dokumentasi kependudukan yang tanpa antrean online. Saat ini kita trial and error dulu, jika semua masyarakat sudah teredukasi, maka seluruh kecamatan harus online,” katanya.

Pj. Bupati Bogor Ajak ASITA Bangun Pariwisata Agar Terus Tumbuh dan Berkembang

Jurnal Bogor – Asmawa Tosepu mengajak DPC Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Kabupaten Bogor ikut membangun pariwisata Kabupaten Bogor agar terus tumbuh dan berkembang.

Hal ini dikatakannya saat menghadiri pelantikan ASITA Kabupaten Bogor periode 2023-2028 dan halal bihalal pariwisata Kabupaten Bogor, di The Green Peak Hotel, Cisarua, Senin (13/5/2024). Acara tersebut mengusung tema menjalin sinergi dengan harmonis untuk membangun kepariwisataan Kabupaten Bogor yang unggul kokoh dan berkelanjutan.

“Saya mengajak kepada ASITA dan semua stakeholder pariwisata perkuat sinergi dan kolaborasi membangun sektor pariwisata Kabupaten Bogor, sesuai potensi dan karakteristik daerah, agar pariwisata semakin maju berkembang dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tandas Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu.

Asmawa menjelaskan, Kabupaten Bogor sangat kaya akan potensi pariwisata, dengan kondisi alamnya dan letaknya yang strategis di lingkup regional Jabodetabek, plus Karawang, Lebak, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, serta dikelilingi puluhan juta populasi. Sehingga sangat potensial untuk pengembangan pariwisata baik regional, nasional dan internasional.

“Sesuai tagline Kabupaten Bogor Sport and Tourism, potensi pariwisata di Kabupaten Bogor harus dipromosikan secara massif oleh semua pemangku kepentingan,” kata Asmawa.

Asmawa melanjutkan, selain itu, fasilitas pendukung, jasa tour dan travel, hotel, restoran dan layanan akomodasi lainnya juga harus terus ditingkatkan kualitasnya, agar lebih berdaya saing, mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk menggerakkan industri pariwisata dan perekonomian khususnya di Kabupaten Bogor.

“Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan, melalui kebijakan, regulasi, kemudahan perizinan, pelatihan, peningkatan aksesibilitas, infrastruktur, dan promosi,” ujar Asmawa.

Asmawa menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang telah berkontribusi dalam pembangunan pariwisata sekaligus menggerakkan perekonomian daerah. Dirinya berharap pariwisata Kabupaten Bogor semakin maju dan berkembang sehingga dapat berkontribusi lebih besar pada kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Sekretaris DPD ASITA Jawa Barat, Nuning Widya Sutrisno menuturkan, pengurus DPC ASITA Kabupaten Bogor yang baru saja dilantik harus dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab serta dedikasi, dan memberikan manfaat untuk anggotanya. Jadilah organisasi yang dapat menjadi lokomotif kemajuan pariwisata Kabupaten Bogor.

“Usaha perjalanan wisata saat ini merupakan salah satu Industri besar yang dapat diandalkan dalam menyumbang devisa negara dan pendapatan asli daerah. ASITA harus mampu tanggap menghadapi realita baru, bangun kolaborasi dan berperan aktif dalam pembangunan pariwisata,” tutur Nuning.

Ketua DPC ASITA Kabupaten Bogor, Syawqi M. Haromaini mengungkapkan, acara hari ini menjadi titik awal bagi kami untuk berkontribusi dan bersinergi dengan Pemkab Bogor dan stakeholder terkait untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Bogor. Karena potensinya begitu besar.

“Setelah pandemi usai, insya Allah kita akan sama-sama dengan insan pariwisata Kabupaten Bogor bangkit dan jaya kembali. Menjadikan Kabupaten Bogor menjadi destinasi wisata terkemuka di Indonesia dan dunia,” ungkap Syawqi.

Hadir pada acara tersebut, Pj. Bupati Bogor, Forkopimda Kabupaten Bogor, perwakilan DPD ASITA Jawa Barat, Ketua DPC ASITA Kabupaten Bogor, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MUI Kabupaten Bogor, Kepala Baznas Kabupaten Bogor, General Manager The Green Peak Hotel, Camat dan Forkopimcam Cisarua, jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, para ketua asosiasi sektor pariwisata, dan para pelaku usaha pariwisata.

(Yudi)

Suhu Udara Lebih Panas, Begini Penjelasan Kepala BMKG Citeko Kabupaten Bogor

Jurnal Bogor – Cuaca panas di wilayah Indonesia umumnya dan di wilayah Jawa Barat meliputi Kota dan Kabupaten Bogor. BMKG pun memberikan penjelasan tentang faktor-faktor yang menyebabkan cuaca panas.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani mengatakan, memang saat ini kita merasakan suhu udara lebih panas atau lebih gerah dari biasanya, namun kondisi suhu dan kegerahan yang kita rasakan memang dapat dikatakan berbeda, suhu udara tidak panas biasanya.

“Ini diakibatkan oleh kolaborasinya atau bercampurnya antara temperatur dan kelembaban udara. Apabila suhu udara tinggi kemudian kelembaban juga tinggi, maka kita sebagai manusia merasakan sebagai kondisi gerah atau semuk istilah Jawa,” bebernya.

Lanjut dia, namun suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia adalah akibat pemanasan permukaan sebagai dampak mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya hujan. Sama seperti gerah dirasakan masyarakat Jawa Barat dan kabupaten Bogor.

Hal tersebut merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau, sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada peralihan saat ini, yaitu di pertengahan bulan mei untuk wilayah Bogor dan sekitarnya.

“Walaupun di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sendiri bukan masuk zona musim,” kata Fatuhri, Selasa (14/5/2024).

Namun, kata dia, di beberapa di wilayah Jawa barat yang sudah memasuki musim kemarau kondisi panas tersebut memang dirasakan oleh masyarakat sebagai kegerahan.

“Karena kondisi kemarau yang belum benar-benar masuk, tetapi kelembaban udara relatif tinggi sebagai imbas dari berakhirnya musim hujan,” jelasnya.

Sedangkan pada malam hari kondisi gerah juga, kita rasakan seperti. Di beberapa wilayah itu masih ada tutupan awan. Sehingga ketika panas atau radiasi bumi tertahan oleh awan, maka akan terhambat panas atau terlepas ke atmosfer.

“Kemudian juga, panas yang dikeluarkan oleh awan awan hujan mengakibatkan kondisi suhu atau kegerahan yang kita rasakan lebih tinggi daripada biasanya,” terangnya.

Namun, apabila turun hujan, maka kondisi gerah berangsur turun. Kondisi gerah sangat tinggi di wilayah Indonesia umum nya atau di Jawa Barat, juga sebagai dampak akibat topografi Wilayah Indonesia terdiri daratan dan lautan,” ujarnya.

“Ada juga faktor lainnya adalah bahwa di tahun 2024 di perkirakan masuk periode elnino dimana suhu atau temperatur udara lebih tinggi daripada biasanya yang kita rasakan,” ungkapnya.

(Yudi)