31.7 C
Bogor
Friday, June 27, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog Page 1099

Sempat Ricuh, Pembagian BLT UMKM Kali Ini Kondusif

Cibilungbulang l Jurnal Inspirasi

Pasca kericuhan akibat kerumanan massa saat pembagian BLT Usaha Mikro Kecil Menengah di Cibungbulang belum lama ini, kali ini pembagian BLT UMKM berjalan tertib dan lancar. Kepala BRI Unit Cibungbulang Lucky Lukmanul Hakim mengakui kondisi tersebut karena pembagian menjelang bulan Ramadhan.

“Ya memang hari pertama dan kedua pembagian bantuan tersebut sempet tidak kondusif dikarenakan kebutuhan masyarakat saat menjelang bulan puasa meningkatkan, ditambah kita memiliki gangguan teknik saat hari itu,” kata Lucky kepada wartawan, Kamis (22/4).

Dirinya menuturkan, pembagian bantuan UMKM di wilayah BRI Cibungbulang mencangkup 5000 penerima dari wilayah kecamatan Cibungbulang dan Pamijahan. “Total wilayah kerja kita mencangkup 2 kecamatan, Pamijahan dan Cibungbulang, akan tetapi kita harus melayani kebutuhan masyarakat, kita tidak biasa memfilter masyarakat yang datang ke kantor BRI Cibungbulang,” imbuhnya.

Saat pelaksanaan hari pertama dan kedua tidak hanya warga masyarakat Cibungbulang dan Pamijahan saja, bahkan dari luar provinsi pun datang ke sini. “Saat hari pertama bahkan sampai saat ini yang datang bukan dari Pamijahan dan Cibungbulang saja, diluar dari kecamatan Cibungbulang banyak bahkan luar provinsi ada, akan tetapi masih kita layani dengan baik dengan sepenuh hati,” kata dia.

Sementara untuk sekarang per hari hanya 200 yang dilayani, akan tetapi masih ada saja masyarakat yang datang bahkan sampai malem hari, namun kita himbauan dan diberikan pengertian untuk datang sesuai dengan himbauan yang telah kita berikan.

“Alhamdulillah sekarang sudah kondusif bahkan tidak ada kerumunan, jadi kita berikan pemberitahuan kepada masyarakat, dan kita berikan pengarang dengan nomor antrian untuk hadir sesuai yang kita instruksikan,” tukasnya.

** Arip Ekon

Amal yang Merusak Ramadhan

Al-Habib Quraisy Baharun dalam satu tausiyah mengungkap lima hal yang jadi perusak amal di bulan Ramadhan. Lima hal ini patut dihindari ketika kita menjalankan puasa Ramadhan.

1. Beramal Tanpa Ilmu
Salafus sholeh rahimahullah berkata: “Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang rusak karena berjalan tanpa penuntun tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat. Taruhlah ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan.”

Salafus sholeh rahimahullah juga berkata: “Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia bisa tersesat. Tidak ada penuntun yang terbaik bagi kita selain dengan mengikuti ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Riya atau Ujub termasuk perkara orang yang beramal tanpa ilmu. Ia lebih menuruti nafsunya daripada mengikuti kaidah ilmu. Seperti riya, melakukan amal bukan karena mengharap ridha Allah, tetapi mengharap pujian dari orang lain. Begitu juga Ujub yaitu orang yang mengagumi amalannya sehingga mennggap yang lain rendah.


2. Masih Melakukan Maksiat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.” (HR. Ahmad).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR Al-Bukhari No 1903).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR Ibnu Khuzaimah).

Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.

Kita juga diperingatkan agar menjaga anggota tuhuh dari yang haram. Sebagaimana sabda Nabi berikut: “Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, akan diperoleh hal itu, tidak mustahil. Kedua mata itu berzina dan zinanya dengan memandang (yang haram). Kedua telinga itu berzina dan zinanya dengan mendengarkan (yang haram). Lisan itu berzina dan zinanya dengan berbicara (yang diharamkan). Tangan itu berzina dan zinanya dengan memegang. Kaki itu berzina dan zinanya dengan melangkah (kepada apa yang diharamkan). Sementara hati itu berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim).

3. Pelit dengan Harta
Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk berderma dan mengeluarkan harta. Dari Ali, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang Arab Baduwi berdiri sambil berkata: “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu manusia pada tidur.” (HR at-Tirmidzi No 1984)

4. Puasa Tetapi Tak Sholat
Seorang saleh ditanya bagaimana puasa tapi tidak sholat? Beliau menjawab, ‘Saya heran, kenapa ia berpuasa tapi meninggalkan sholat.Bukankah ia mengetahui firman Allah Ta’ala: “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At-Taubah: 11).

Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim No. 82).

5. Terburu-buru Dalam Sholat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Sebaik-baik sholat adalah yang lama berdirinya.” (HR. Muslim No 756)
Dari Abu Hurairah, beliau berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang sholat mukhtashiron.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar rahimahullah membawakan hadits di atas dalam kitab beliau Bulughul Maram, Bab “Dorongan agar khusyu dalam shalat.” Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadits di atas adalah sholat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma’ninah ketika membaca surat, ruku’ dan sujud. (Kitab Bulughul Maram, 49:3, Asy-Syamilah).

**ass

Telkom Pastikan Infrastruktur, Layanan Prima dan Bantuan Ramadan ke Masyarakat

TelkomGroup SIAGA RAFI 2021

Bogor | Jurnal Inspirasi

Dalam rangka memastikan kualitas layanan terbaik ke pelanggan terutama di saat Ramadan dan Idul Fitri 1442H, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali mengadakan rangkaian kegiatan tahunan yang dikemas dalam program TelkomGroup Siaga RAFI 2021 dengan tema “Tetap Terhubung dan Terlindung” yang mulai dilaksanakan sejak awal Ramadan hingga beberapa hari setelah Idul Fitri.

Direktur Digital Business Telkom M. Fajrin Rasyid (kedua dari kiri) didampingi Executive Vice President Telkom Regional II Teuku Muda Nanta (paling kiri) berinteraksi dengan karyawan sekaligus menyapa pelanggan di Grapari Telkomsel & Plasa Telkom Digital Padjajaran Bogor, Rabu (21/4).

Kegiatan TelkomGroup SIAGA RAFI 2021 ini diselenggarakan secara nasional hingga seluruh Telkom Regional yang terdiri dari tiga program utama, antara lain Layanan Prima, Paket Khusus dan Telkom Berbagi. Kali ini Direktur Consumer Service Telkom, Venusiana dan Direktur Digital Business Telkom, M. Fajrin Rasyid melakukan Kunjungan Kerja Direksi TelkomGroup Siaga RAFI 2021 didampingi Executive Vice President Telkom Regional 2 Jabbotabek, Teuku Muda Nanta di Bogor (21/4).

Direktur Consumer Business Service Telkom, Venusiana melakukan peninjauan infrastruktur di Witel Operation Center dan Sentra Telepon Otomat Bogor. Pada kegiatan tersebut dilakukan pemaparan materi terkait infrastruktur dan aktivitas yang dilaksanakan di kedua lokasi tersebut. Saat menyapa karyawan dan teknisi yang berada di lokasi, Venusiana menyampaikan apresiasi dan pesan semangat kepada seluruh karyawan dalam mengamankan infrastruktur dan memastikan kualitas layanan TelkomGroup. Selanjutnya Venusiana juga berinteraksi dengan pelanggan untuk memperoleh voice of customer sebagai langkah untuk memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan.

”Customer Experience menjadi salah satu prioritas yang harus terus ditingkatkan. Kita juga harus selalu siap siaga memberikan berbagai penawaran menarik dan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” ungkap Venusiana. Ia juga menambahkan bahwa Telkom regional 2 mengemban tugas dan tanggung jawab yang sangat berat dengan berbagai tantangan dan dinamika kompetisi yang ada. 

Sementara itu, Direktur Digital Business Telkom, M. Fajrin Rasyid menyapa pelanggan di Grapari Telkomsel & Plasa Telkom Digital Padjajaran Bogor. Fajrin juga memberikan bingkisan kepada pelanggan serta petugas Plasa. Ia mengingatkan petugas dan karyawan yang beraktivitas untuk tetap menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan dikarenakan situasi pandemi yang masih berlangsung. Sebelumnya, Fajrin membuka kegiatan webinar terkait Ekosistem Digital untuk Peningkatan Daya Saing UMKM.

 “Pandemi nyatanya juga memberikan pengaruh terhadap percepatan transformasi digital yang dibuktikan dengan kenaikan transaksi e-commerce yang cukup signifikan. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Telkom. Kita juga harus memperhatikan 3 elemen penting transformasi digital yang terdiri dari people, technology dan process. Mudah-mudahan upaya ini dapat menjadi jalan bagi Telkom agar bisa lebih berakselerasi menuju digital telco company”, jelas Fajrin.  

 Selanjutnya dilakukan penyerahan bantuan TelkomGroup Berbagi berupa bantuan bedah panti asuhan dan pesantren, santunan anak yatim dan santunan dhuafa. Adapun total bantuan yang diberikan untuk seluruh Telkom Regional mencapai Rp 1,6 milyar. Selain itu, juga dilaksanakan program LinkAja Charity yaitu Program Sahabat Ramadan sebagai media untuk karyawan yang ingin berbagi kepada sesama.

“Mudah-midahan bantuan yang kita salurkan ini dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, bermanfaat dan  digunakan dengan sebaik-baiknya. Semoga pandemi COVID-19 dapat segera teratasi dan kita, seluruh bangsa Indonesia selalu dalam lindungan Allah SWT”, jelas Nanta. Nanta juga menambahkan bahwa Telkom Regional 2 selalu siap mengawal program TelkomGroup Siaga RAFI 2021 untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat.  

Diharapkan TelkomGroup Siaga RAFI 2021 dapat menjadi wujud keberadaan BUMN untuk Indonesia khususnya Telkom dapat benar-benar dirasakan manfaatnya tak hanya untuk pelanggan tapi juga dapat membantu masyarakat yang kurang mampu untuk dapat memaknai Bulan Suci Ramadan serta berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.

Selain itu Telkom juga meyakini bahwa pandemi telah mengubah adopsi digital masyarakat. Semoga dengan adanya digitalisasi yang dihadirkan Telkom dapat mempermudah aktivitas masyarakat dan nantinya menjadikan Indonesia menjadi lebih baik lagi.

**Prast/rls

Diagnosa Dulu, Puskesmas Sadengpasar Akan Tangani Nenek Siti

Leuwisadeng I Jurnal Inspirasi

Nenek  berusia 70 tahun bernama Siti  di Kampung Baru RT 04 RW 04, Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, sudah satu tahun terbaring lemah lantaran lumpuh. Kini kondisinya direspon pihak Puskesmas Sadengpasar, Kecamatan Leuwisadeng.

Kepala Puskesmas Sadengpasar, Drg Febri mengatakan, belum mengetahui secara rinci perihal adanya seorang warga Kampung Baru yang menderita kelumpuhan, tetapi akan dicek keberadaannya.

“Kami baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sejak 1 April, dengan begitu kami  masih  mencari informasi lanjutan perihal kondisi bu Siti yang katanya  mengalami kelumpuhan.”

“Nanti bidan Desa Leuwisadeng yang akan mengecek keadaan bu Siti,” kata drg Febri saat ditemui Jurnal Bogor di kantornya, Kamis (22/4).

Menurut Febri, Guna memastikan kondisi penyakit nenek Siti, pihaknya tengah mencari informasi dengan melibatkan bidan desa.

“Progresnya secepatnya akan koordinasi dengan Pemerintah Desa setempat kemudian akan diagnosa,” kata Febri.

“Sebelum BPJS-nya turun, bisa diagnosa di puskesmas dulu,” imbuhnya.

Kendati demikian, kata Febri, untuk mendukung penanganan secara medis,  tentu saja peran keluarga sangat dibutuhkan.

Sebelumnya Kepala Desa Leuwisadeng Rohim Rahmatulah mengaku baru mengetahui ada warganya yang lumpuh karena dia baru satu tahun lebih menjabat kades.

“Dengan informasi ini, kami akan bantu dengan langsung berupaya  untuk pembuatan kartu BPJS, setelah itu akan dibawa ke RSUD,” ungkapnya.

** Arip Ekon

? HADITS HARI INI


22 April 2021
10 Ramadhan 1442 H

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا ابْنُ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نَسِيَ فَأَكَلَ وَشَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللَّهُ وَسَقَاهُ

Telah menceritakan kepada kami Abdan, telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai’, telah menceritakan kepada kami Hisyam, telah menceritakan kepada kami Ibnu Sirin dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Jika seseorang lupa, lalu dia makan dan minum (ketika sedang berpuasa), maka hendaklah dia meneruskan puasanya karena hal itu berarti Allah telah memberinya makan dan minum.

HR Bukhari No. 1797.

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tokoh Islam Digeser Tokoh Komunis dalam Kamus Sejarah

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Kritik keras dilontarkan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid terhadap isi Kamus Sejarah Indonesia Jilid I dan II karena tidak menampilkan fakta sejarah yang proporsional. Terutama terkait dengan tidak dimasukkannya banyak peran para tokoh Islam dalam membangun bangsa.

Sedangkan tokoh komunis yang melakukan pemberontakan justru banyak disebut dalam kamus tersebut. Menurut Hidayat, hal ini dapat menyesatkan masyarakat umum maupun guru dan anak didik. 

“Saya telah baca Kamus yang beredar tersebut. Ternyata, bukan hanya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari yang tidak dicantumkan. Bahkan putra beliau, yaitu KH Wahid Hasyim, yang anggota BPUPK, Panitia 9 dan PPKI, juga banyak tokoh umat Islam lain yang sudah diakui sebagai pahlawan nasional dan berperan konstruktif untuk menghadirkan dan membentuk Indonesia merdeka juga tidak dimasukkan ke dalam kamus tersebut. Ini maksudnya apa?” Kata HNW, Rabu (21/4).

HNW mencatat beberapa tokoh yang penting lainnya yang tidak dicantumkan adalah, di antaranya, KH Mas Mansoer yang merupakan mantan Ketua PB Muhammadiyah, Anggota BPUPK, Pendiri MIAI. Kemudian ada Mr Syafruddin Prawiranegara yang merupakan tokoh Masyumi sekaligus pencetus dan pemimpin Pemerintahan Darurat RI (PDRI), Mohammad Natsir, tokoh Partai Masyumi sekaligus pencetus mosi integral yang menyelamatkan NKRI, Ir Djoeanda yang merupakan Guru Muhammadiyah yang berjasa dengan Resolusi Djoeanda.

Di sisi lain, HNW menambahkan, justru sejumlah pihak yang tercatat pernah memberontak dan memecah belah bangsa Indonesia dimasukkan ke dalam Kamus Sejarah Indonesia tersebut. HNW menyebut Tokoh-tokoh sentral Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti Alimin, Semaun, Musso, Amir Syarifuddin, DN Aidit malah disebut dalam kamus sejarah tersebut.

“Bahkan, Bapak Komunis Asia Tenggara Henk Sneevliet yang sukses memecah belah Sarekat Islam menjadi putih dan merah justru dicantumkan, termasuk organisasinya, ISDV. Apakah peran mereka yang memecah belah perjuangan bangsa dan memberontak terhadap Pemerintah Indonesia yang sah lebih penting di mata Dirjen dan Direktur Sejarah Kemendikbud, ketimbang peran tokoh-tokoh bangsa dari umat Islam yang telah  menghadirkan Indonesia merdeka dan mempertahakankan Indonesia merdeka dengan NKRI-nya?” ujarnya.

HNW membandingkan penjelasan mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mendapat porsi yang jauh lebih besar dibanding partai-partai lainnya atau ormas Islam. PKI dijelaskan dalam 2,5 halaman yakni halaman 177- 179, sedangkan PNI hanya satu halaman lebih sedikit halaman 179-180.

Bahkan, NU juga hanya dijelaskan dalam 1 halaman lebih sedikit halaman 157-158, sedangkan Muhammadiyah hanya 0,5 halaman halaman 55. Begitu pula Partai Masyumi yang melalui pimpinannya M Natsir, berhasil kembalikan RIS menjadi NKRI juga hanya disebutkan 0,5 halaman. 

“Ini sangat tendensius, tidak masuk akal dan jadi informasi sejarah yang sesat kalau peran PKI yang dua kali memberontak terhadap pemerintah Indonesia yang sah dianggap lebih besar daripada peran PNI, atau Partai Masyumi yang selamatkan NKRI. Ini juga sangat ahistoric kalau PKI lebih berjasa bagi Indonesia ketimbang ormas-ormas Islam, seperti NU dan Muhammadiyah yang sangat jelas jasa dan kiprah positif dan konstruktifnya untuk Indonesia,” ujarnya

Dengan demikian, HNW menilai sudah seharusnya Dirjen Kebudayaan Kemendikbud selaku pengarah dari penyusunan Kamus tersebut untuk  mengklarifikasi secara benar terkait hadirnya buku Kamus Sejarah Indonesia yang beredar itu. Dan harusnya segera merevisi dan merombak total secara benar.

“Tapi karena dampak negatifnya yang sudah menyebar luas, klarifikasi Dirjen Kebudayaan Kemendikbud seharusnya tidak hanya mengenai tidak dicantumkannya KH Hasyim Asy’ari, juga mengenai tidak dicantumkannya KH Wahid Hasyim, KH Mas Mansur, M Natsir dan Tokoh-Tokoh Bangsa dari Kalangan Umat Islam lainnya, tetapi juga mengapa justru Kamus Sejarah Indonesia tersebut malah lebih mementingkan menyebut  PKI dan banyak tokoh-tokoh PKI, Partai terlarang itu,” ujarnya.

** ass

Penyidik KPK Diamankan Propam Polri

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Seorang penyidik KPK dari Polri yakni AKP SR yang meminta uang sebesar Rp 1,5 miliar ke Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial, diamankan Divisi Propam Polri. Kepentingan permintaan uang itu diduga berkaitan dengan janji penghentian perkara di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diketahui saat ini KPK tengah melakukan penyidikan perkara di Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut). Perkara ini disebut KPK terkait dugaan korupsi lelang jabatan.

“Propam Polri bersama KPK mengamankan Penyidik KPK, AKP SR dan telah diamankan di Divisi Propam Polri,” kata Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Rabu (21/4).

Selanjutnya, kata Sambo, penyidikan kasus tersebut dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun demikian, KPK tetap berkoordinasi dengan Propam Polri. “Masih akan diproses pidananya di KPK terkait kasus suap,” ujarnya.

Sambo belum mau bicara lebih jauh terkait masalah etik yang diduga dilanggar oleh AKP SR. Sebab, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dulu dengan KPK. “Masalah etik nanti kita akan koordinasi KPK, karena yang bersangkutan anggota Polri yang ditugaskan di KPK,” jelas dia.

KPK sendiri menyatakan tengah melakukan pengeledahan di rumah dinas Wali Kota di Jalan Sriwijaya Kelurahan Pahang Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.”Benar, setelah menemukan dua bukti permulaan yang cukup maka saat ini KPK sedang melakukan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait penerimaan hadiah atau janji terkait lelang atau mutasi jabatan di Pemerintah Kota Tanjungbalai tahun 2019,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu (21/4).

Namun, Ali masih belum bisa menginformasikan siapa tersangka dalam kasus ini. Tim penyidik KPK masih mengumpulkan bukti-bukti lain untuk melengkapi berkas perkara.

“Saat ini, kronologi mengenai uraian dan para pihak yang telah KPK tetapkan sebagai tersangka belum dapat kami informasikan kepada masyarakat. Tim Penyidik KPK masih akan terus melakukan pengumpulan alat bukti untuk melengkapi berkas perkara,” ujar Ali.

“KPK pastikan pada waktunya akan menyampaikan kepada masyarakat mengenai konstruksi perkara dan alat buktinya serta akan dijelaskan siapa pihak yang telah di tetapkan sebagai tersangka beserta pasal sangkaannya,” tambahnya.

Adapun mengenai oknum penyidik yang meminta uang Rp 1,5 miliar itu, anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Syamsuddin Haris mengaku belum tahu. Sedangkan anggota Dewas KPK lainnya, Albertina Ho, baru mengetahuinya dari pemberitaan media. “Sampai saat ini Dewas belum memperoleh informasi terkait hal itu,” kata Syamsuddin.

“Dewas baru tahu hal ini dari pemberitaan media,” imbuh Albertina secara terpisah.

Sementara itu Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengaku akan mengecek kabar itu. Bila kabar itu benar adanya, KPK tak segan akan memproses hukum yang bersangkutan. “Kami akan periksa kebenaran kabar tersebut,” kata Ghufron, Rabu (21/4).

“Karena hal tersebut jika benar jelas merupakan tindak pidana korupsi, tentu akan kami proses sesuai prosedur hukum,” imbuhnya.

Di sisi lain penyidik senior KPK Novel Baswedan membenarkan kabar itu. Novel mengamini oknum penyidik dari Polri itu terhitung baru bertugas di KPK. “Iya benar, kita semua prihatin dan sedih,” kata Novel.

“Tapi bagi saya sikap KPK yang akan proses yang bersangkutan menunjukkan hal yang positif. Tidak dilindungi, di KPK berlaku jeruk makan jeruk terhadap perbuatan korupsi, tidak ada pemakluman,” imbuhnya.

** ass

KRI Nanggala Hilang

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Kali pertama KRI Nanggala dilaporkan hilang kontak di perairan Laut Bali, Rabu (21/4). Pencarian tengah dilakukan terhadap kapal selam yang mengangkut 53 orang, terdiri dari 49 anak buah kapal, satu komandan dan tiga orang pakar persenjataan.KRI Nanggala tengah latihan penembakan torpedo di perairan Bali Utara.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono mengungkapkan bahwa pencarian tidak akan berhenti dan akan dilakukan 24 jam. Julius mengatakan pencarian dilakukan di perairan Bali Utara dengan kedalaman sekitar 700 meter.

TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO ( International Submarine Escape and Rescue Liaison officer). Julius mengatakan, “Kapal ini sudah 40 tahun lebih, dengan risiko tekanan yang cukup besar, materialnya cukup bisa lelah.”

KRI Nanggala 402 dibuat di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman pada 1977 dan mulai digunakan pada 1981, dengan kecepatan jelajah 21,5 knot dengan kapasitas penumpang 34 orang. KRI Nanggala-402 hilang kontak ketika tengah latihan penembakan senjata strategi di perairan Selat Bali.

“KRI Nanggala yang akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB. Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi,” demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan.

Menurut pengamat pertahanan LIPI Muhammad Haripin, kecelakaan kapal selam di dunia militer termasuk jarang terjadi. Peralatan militer punya standar yang lebih tinggi dibandingkan produk komersial atau produk sipil. Haripin mengatakan ada dua faktor penyebab kecelakaan kapal selam.

“Yang pertama, kendala teknis. Mungkin ada kerusakan teknis yang tidak terdeteksi atau yang dibiarkan berlarut-larut. Yang kedua, human error, atau faktor manusia,” kata Haripin. “Bisa jadi, personel kurang latihan atau dihadapkan pada medan atau lapangan yang menantang atau tidak lazim,” tambahnya.

Melalui pengamatan udara dari helikopter, pada pukul 07:00 WIB ditemukan tumpahan minyak di sektiar posisi awal kapal menyelam. Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan termasuk dari AL Singapura, AL Australia, dan AL India. Kapal selam KRI Nanggala 402 adalah satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia.

Kapal selam ini sempat diperbarui dan dilengkapi lagi selama dua tahun di Korea Slatan dan selesai pada 2012. Kecelakaan kapal selam pernah terjadi pada 2017 di Argentina di selatan Samudra Atlantik dengan 44 awak. Puing-puing kapal ditemukan setahun kemudian dan para pejabat memastikan kapal selam itu pecah karena tekanan.

** ass

Alkes Nunggak, Kejaksaan Bidik RS Lapangan

Bogor | Jurnal Inspirasi

Tunggakan pembayaran pengadaan alat kesehatan (alkes) Rumah Sakit (RS) Lapangan sebesar Rp5,6 miliar, rupanya tak luput dari perhatian Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor.

Korp Adhyaksa pun mengaku akan segera mendalami permasalahan tersebut. “Ya, yang pasti kami akan mendalami dan mempelajarinya,” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Bogor, Cakra Yudha kepada wartawan, Rabu (21/4).

Cakra juga tak menampik bila saat pendirian RS Lapangan, Datun Kejari Kota Bogor telah memberi pendampingan. Kendati demikian, kata dia, pencegahan dan penindakan merupakan dua hal yang berbeda.

“Pendamping perdata itu mulai administrasi dan kesesuaian aturan. Jadi bila ada permasalahan di kemudian hari tentunya akan dipelajari” jelas Cakra.

Cakra menegaskan bahwa pendampingan yang dilakukan sebelumnya bersifat yuridis dan normatif.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RS Lapangan, Ari Priyoni mengatakan, anggaran yang dipergunakan untuk RS Lapangan menggunakan APBN yang berasal dari Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diperuntukan untuk penanganan bencana.

“Jadi anggaran RS Lapangan tidak masuk ke dalam APBD Kota Bogor. Kami ditunjuk sebagak PPK berdasarkan SK BNPB,” ungkapnya.

Ari mengaku, berdasarkan RAB yang disusun, BNPB baru memberikan uang muka sebesar Rp9 miliar. “Memang utk pembangunan dan tiga bulan operasional RS Lapangan. Kenapa harus sesegera mungkin dan prosesnya cepat, sebab dalam penanganan penanggulangan bencana, waktu merupakan hal utama. Insya Allah RS Lapangan memenuhi hal tersebut,” jelasnya.

Ari menambahkan, hingga akhir kegiatan kebutuhan RS Lapangan mencapai Rp14,6 miliar, sedangkan yang belum dibayarkan Rp5,6 miliar.

“Kami telah sampaikan hal ini kepada BNPB. Jawaban yang kami dapat, masih dalam proses di DJA Kementerian Keuangan. Jadi bukan hanya Kota Bogor saja, daerah lain yang melakukan kegiatan sejenis juga mengalami hal yang sama.
Insya Allah dari BNPB akan sesegera mungkin menyelesaikannya jika anggaran DSP – BNPB 2021 sudah ada,” tuturnya.

Ari mengklaim bahwa dalam hal pendirian RS Lapangan seluruhnya sudah mengikuti proses dan mengikuti Perlem LKPP Nomor 3 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa pada masa pandemi Covid-19.

Diketahui, untuk kebutuhan alkes sendiri 18 sampai 19 persen dari Rp16 miliar, atau sekitar kurang lebih Rp3 miliar.

** Fredy Kristianto

Kantor Pos dan TKSK Bojonggede Bersama Babinkamtibmas Jemput Bola Salurkan BST

Bojonggede | Jurnal Inspirasi

Sistem jemput bola atau door to door ke rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dilakukan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Petugas Kantor Pos didampingi Babinkamtibmas Desa Bojonggede, menyambangi rumah  warga yang belum mengambil Bantuan Sosial Tunai (BST).

Ketua TKSK Kecamatan Bojonggede, Asep Suhana mengatakan, sistem ini dilakukan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab TKSK dan Kantor Pos agar BST tersebut langsung diterima KPM. Salah satunya, Sugiem seorang nenek paruh baya yang kondisinya cukup memprihatinkan. Dia tidak bisa mengambil ke kantor pos akhirnya diantarkan langsung dengan didampingi petugas Kepolisian Sektor Bojonggede yakni Aipda Sodikin yang juga Babinkamtibmas Desa Bojonggede.

Pria yang karib disapa Cepoy itu menjelaskan bahwa penyaluran BST tahap 12 dan 13 kali ini terkendala dengan alamat penerima BST yang kurang lengkap. “Jadi hari ini penyaluran di tahap 3. Kita punya penyaluran melalui BST dari tanggal 10 April lalu kita sudah salurkan. Dari Desa kemudian melalui kantor pos,” ujarnya, Selasa (20/4/2021).

Lebih lanjut Cepoy mengatakan, untuk sisanya yang tidak mengambil itu ditelusuri alamatnya. “Jadi kita koordinasi dengan kecamatan, karena data yang kita terima pada tahap kali ini cukup sulit karena tidak tercantum RT dan RW. Akhirnya, kita keliling mencari alamat dan mendatangi yang berhak menerima,” sambungnya.

Cepoy memaparkan bahwa penerima BST itu harus menunjukkan kartu keluarga (KK) dan e-KTP. “BST ini sebesar Rp 600 ribu. Per bulan itu Rp 300 ribu. Ini akumulasi bulan Maret dan April 2021,” bebernya.

Dia juga menjelaskan, untuk penerima BST di Kecamatan Bojonggede jumlahnya mencapai ribuan orang. “Tahap 12 dan 13 itu Kecamatan Bojonggede ada 6.668 penerima BST,” ungkapnya.

** Cepi Kurniawan