28.4 C
Bogor
Friday, September 19, 2025

Buy now

spot_img
Home Blog

Tunjukkan Aksi Nyata, Kementan Perkuat Stabilisasi Pangan dan Hilirisasi Perkebunan

BENGKULU – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengambil langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional, menekan gejolak harga, serta mendorong hilirisasi sektor perkebunan. Hal ini diwujudkan melalui rangkaian kegiatan di Provinsi Bengkulu, Rabu (17/09/2025).

Rangkaian kegiatan diawali dengan peninjauan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Panorama Kota Bengkulu. Operasi pasar ini menghadirkan berbagai komoditas pangan seperti beras SPHP, minyak goreng Minyak Kita, gula konsumsi, daging ayam ras, dan telur ayam, seluruhnya dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, operasi pasar merupakan langkah nyata pemerintah untuk mengendalikan harga dan memastikan stok pangan tersedia.

“Penyaluran beras SPHP akan terus diperluas agar harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat. Pemerintah hadir untuk menekan gejolak harga, sekaligus melindungi petani dengan menjaga harga gabah sesuai HPP,” tegas Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan, keterjangkauan harga pangan harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan petani.

“Operasi pasar bukan hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga harus memastikan harga di tingkat petani tetap menguntungkan. Sinergi harus terus diperkuat agar rantai pasok berjalan lancar dan adil bagi semua pihak,” jelas Santi.

Kegiatan ini turut membahas strategi hilirisasi perkebunan yang dihadiri Wakil Gubernur Bengkulu Mian, Anggota DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, jajaran pemerintah daerah, anggota legislatif, penyuluh pertanian, dan pemangku kepentingan terkait. Diskusi ini menyoroti upaya meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh petani.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan Kuliah Umum di Universitas Bengkulu bertema Swasembada Pangan, yang dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, dan pelaku usaha pertanian. Mentan mengajak generasi muda untuk berani menjadi wirausaha di sektor pertanian dan menjadi motor penggerak swasembada pangan Indonesia.

Kepala BBPMKP selaku Penanggung Jawab (PJ) Swasembada Gubernur Bengkulu, Sukim Supandi, yang turut mendampingi rangkaian kegiatan, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementan terhadap daerah.

“Arahan Bapak Mentan menjadi motivasi besar bagi kami di Bengkulu untuk memperkuat program ketahanan pangan, percepatan hilirisasi perkebunan, dan membangun SDM pertanian yang unggul. Kami siap menindaklanjuti kebijakan ini agar hasilnya nyata dirasakan masyarakat,” ungkap Sukim.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah, akademisi, serta masyarakat. Melalui langkah ini, Kementan menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas pangan, meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan, dan mempersiapkan generasi muda pertanian menuju Indonesia Emas 2045.

(Restu/BBPMKP)

Dewan Sorot Proyek Stadion, Ingatkan Perketat Pengawasan Pekerjaan

jurnalinspirasi.co.id – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Benninu Argoebie menyebut bahwa pembangunan Stadion Pajajaran sudah direncanakan oleh pemerintah sejak jauh-jauh hari. Apalagi tahun depan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan menggelontorkan Rp20 miliar untuk kelanjutan proyek tersebut.

Atas dasar itu, sambung dia, pembangunan stadion harus sesuai dengan perencanaan, dan mempekerjakan tenaga ahli di lapangan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.

“Misalnya untuk mandor harus punya basic engeneer di bangunan olahraga dan memiliki pengalaman membangun stadion,” ujar Benninu kepada wartawan, Selasa (16/9/2025).

Hal itu, kata dia, lantaran Kota Bogor punya pengalaman buruk dalam membangun sarana prasarana olahraga. Salah satu contohnya adalah revitalisasi kolam renang Mila Kancana, beberapa waktu silam.

“Setelah dibangun ternyata tidak bisa dipakai untuk kejuaraan nasional karena ada ukuran yang salah,” tegas dia.

Pengalaman buruk tersebut, kata Benninu, jangan sampai terulang dalam pembangunan Stadion Pajajaran. Apalagi, stadion ini akan digunakan untuk event besar seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) kedepannya.

“Lapangan stadion, track lari, dan tribun minimal standar nasional atau maksimal standar internasional. Sehingga dapat digunakan untuk kejuaraan olahraga prestasi. Kami menyoroti hal tersebut,” katanya.

Pria yang akrab disapa Benn itu meminta agar pengawasan pembangunan harus benar-benar dilakukan agar sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun.

“Berhubung waktu pengerjaan meler, dan sudah memasuki musim hujan, maka pengawasan dan perencanaan harus baik. Sebab, cuaca di Kota Bogor dapat berubah ekstrem,” katanya.

Selain itu, dinas terkait harus mengingatkan pekerja agar selalu menggunakan alat pengaman diri agar tragedi memilukan di SDN Gang Aut tak terulang kembali.

** Fredy Kristianto

Wujudkan ASN Berintegritas, BPOM Gandeng UPT Pelatihan Kementan Gelar Latsar CPNS

CIAWI – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmen dalam mencetak aparatur sipil negara (ASN) yang berintegritas dan profesional. Melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan, Kementan memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Gelombang VI bagi 120 peserta dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.

Kegiatan dibuka secara resmi Senin, 15 September 2025 secara daring, dan dilaksanakan secara full distance learning mulai 1 September hingga 5 Desember 2025.

Hal ini sejalan dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM aparatur adalah investasi utama dalam reformasi birokrasi.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa Latsar CPNS menjadi gerbang awal pembentukan ASN unggul.

“Pelatihan dasar adalah momentum strategis menanamkan nilai-nilai BerAKHLAK sehingga peserta siap menjadi pelayan publik yang profesional, adaptif, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ungkap Santi.

Kegiatan ini sejalan dengan tekad BPOM untuk mewujudkan sediaan farmasi dan pangan olahan yang aman, bermutu, dan berdaya saing. Melalui pembentukan ASN yang profesional, BPOM berharap dapat mendukung terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera serta berkontribusi pada cita-cita Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.

Kepala Pusat Pengembangan SDM BPOM RI, Ali Muharam, menegaskan pentingnya Latsar dalam membentuk ASN yang mendukung misi pengawasan obat dan makanan.

“ASN BPOM harus mampu menjamin masyarakat terlindungi dari risiko obat dan makanan. Latsar ini kami jadikan pintu gerbang untuk menanamkan integritas dan semangat pelayanan publik,” jelas Ali.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menegaskan pentingnya sinergi dalam mencetak ASN yang siap menjawab tantangan zaman.

“Di era globalisasi saat ini, tantangan negara kita semakin kompleks. Arus perdagangan internasional, perkembangan teknologi, hingga maraknya produk ilegal menuntut ASN BPOM untuk sigap, adaptif, dan berani mengambil langkah tepat sesuai Core Values BerAKHLAK. Melalui Latsar ini, peserta tidak hanya dituntut memahami aturan, tetapi juga mampu mengimplementasikan kebijakan menjadi aksi nyata yang benar-benar melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang berbahaya,” tegas Sukim.

Sebanyak 120 peserta CPNS Golongan III dari BPOM RI mengikuti pelatihan ini yang dibagi menjadi tiga angkatan (XX–XXII) masing-masing 40 orang. Kurikulum pelatihan mencakup pembentukan karakter PNS, penguatan kompetensi teknis, serta aktualisasi di tempat kerja dengan total 647 jam pelajaran.

Melalui Latsar ini, peserta dipersiapkan untuk menanamkan nilai-nilai ASN BerAKHLAK dan menjamin masyarakat memperoleh obat serta pangan yang aman dan bermutu. Dengan integritas dan semangat pelayanan publik, diharapkan lahir birokrasi pengawasan yang bersih, kuat, dan berdampak nyata bagi kemajuan bangsa.

(Restu/BBPMKP)

Apa Itu Hiperhidrosis dan Bagaimana Cara Penanganannya

jurnalinspirasi.co.id – Keringat adalah cara alami tubuh untuk mendinginkan diri. Tetapi, ada sebagian orang yang berkeringat secara berlebihan meskipun suhu tubuhnya tidak perlu didinginkan.

Kondisi tersebut adalah hiperhidrosis, dan meskipun bukan kondisi yang berbahaya, tetapi dapat mengganggu kualitas hidup bahkan mengurangi kepercayaan diri.

Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Eka Hospital Cibubur, dr. Stella Aprilia, Sp.BT, mengatakan bahwa hiperhidrosis adalah kondisi medis di mana seseorang berkeringat secara berlebihan, yang walau tidak disebabkan suhu panas atau aktivitas fisik.

Diketahui keringat ini seringkali terjadi di area tertentu, seperti telapak tangan, telapak kaki, ketiak, atau wajah.

Stella menyebut bahwa hiperhidrosis dapat dibagi menjadi dua jenis utama. Yakni hiperhidrosis primer merupakan jenis yang paling umum, biasanya dimulai sejak masa kanak-kanak atau remaja. Keringat berlebihan terjadi di area tertentu dan penyebabnya tidak diketahui secara pasti, meskipun diduga berkaitan dengan faktor genetik.

“Dan hiperhidrosis sekunder. Kondisi ini disebabkan oleh masalah medis lain, seperti penyakit tiroid, diabetes, infeksi, atau efek samping obat-obatan. Keringat biasanya terjadi di seluruh tubuh,” jelasnya.

Kata dia, hiperhidrosis primer disebabkan aktivitas berlebihan dari sistem saraf yang mengendalikan kelenjar keringat. Stres juga dapat memicu munculnya keringat.

Sementara itu, hiperhidrosis sekunder muncul sebagai gejala dari penyakit lain. Namun penting untuk mendiagnosis penyebabnya dengan tepat agar penanganan yang diberikan bisa efektif.

Ia menyebut, berkat kemajuan teknologi medis, ada beberapa pilihan pengobatan untuk mengelola hiperhidrosis, tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Pertama adalah, Antiperspirant yang merupakan langkah pertama yang paling mudah.

“Produk dengan kandungan aluminium klorida dapat membantu menyumbat sementara kelenjar keringat,” jelas dr. Stella.

Kedua, Iontophoresis. Prosedur ini menggunakan aliran listrik ringan melalui air untuk “mematikan” kelenjar keringat sementara. Prosedur ini efektif untuk tangan dan kaki.

Ketiga, Suntik botox. dr. Stella menambahkan bahwa Suntikan botox dapat memblokir sinyal saraf yang memicu keringat. Efeknya bisa bertahan hingga beberapa bulan dan sangat efektif untuk ketiak.

Keempat adalah obat oral. Dokter dapat meresepkan obat antikolinergik untuk mengurangi aktivitas kelenjar keringat di seluruh tubuh.

Kelima, yakni pembedahan yang merupakan pilihan solusi terakhir jika metode lain tidak berhasil. “Prosedur bedah yang umum disebut Simpatektomi Torakoskopik Endoskopi (ETS). Dokter akan memotong atau menjepit saraf simpatik yang mengendalikan keringat di area yang bermasalah,” bebernya.

Lebih lanjut, kata dia, pasien yang menjalani operasi ETS biasanya pulih signifikan pada area yang ditargetkan, misalnya, telapak tangan akan langsung kering. Namun, ada efek samping yang perlu diwaspadai.

“Keringat berlebihan bisa muncul di area tubuh lain, seperti punggung, perut, paha, atau kaki,” ucapnya.

Kondisi tersebut terjadi karena tubuh mencari cara lain untuk melepaskan panas setelah jalur keringat utama diblokir. Meskipun begitu, bagi banyak pasien, efek ini masih lebih bisa diterima daripada hiperhidrosis aslinya.

Stella mengatakan, bila hidup dengan hiperhidrosis bisa sangat mengganggu, namun kondisi ini dapat dikelola. Jika mengalami keringat berlebihan yang mengganggu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang personal akan membantu Anda mendapatkan kembali kendali atas tubuh dan kepercayaan diri Anda.

“Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin mencari solusi untuk hiperhidrosis, Anda bisa berkonsultasi dengan tim dokter profesional di Eka Hospital Cibubur,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Sakit Sebabkan Desy Yanthi Belum Bertugas di DPRD

jurnalinspirasi.co.id – Maraknya informasi yang simpang siur atas ‘menghilangnya’ anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi Golkar, Desy Yanthi Utami selama beberapa bulan ini, akhirnya mendapatkan titik terang.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima mengungkapkan, bahwa salah satu anggota DPRD Kota Bogor, Desy Yanthi Utami, tidak bisa mengikuti beberapa kali agenda sidang paripurna DPRD Kota Bogor, dikarenakan sakit.

“Sakit, ada surat sakitnya,” ungkap Safrudin Bima kepada wartawan, kemarin.

Terkait hal itu, Desy Yanthi Utami akhirnya membeberkan perihal penyakit yang dideritanya, sehingga tidak bisa beraktifitas menjalankan kegiatan di DPRD Kota Bogor sebagai Anggota Komisi I DPRD.

Melalui Staf Tenaga Ahli Desy Yanthi Utama Arief Muhammad Rivai menjelaskan, bahwa Desy Yanthi Utami dinyatakan sakit sejak 16 April 2025. Menurutnya atas sakit yang diderita, dokter menganjurkan Desy untuk tidak melakukan kegiatan.

Hal itu diperkuat dengan surat keterangan sakit dari dokter yang juga sudah dikirimkan kepada Pimpinan Fraksi Partai Golkar, Badan Kehormatan (BK), dan Sekretariat DPRD beberapa waktu lalu.

Rivai menegaskan, ketidakhadiran Desy pada kegiatan-kegiatan rapat paripurna di DPRD beralasan karena sakit sesuai fakta yang sebenarnya.

“Berdasarkan surat keterangan sakit dari RS Pondok Indah tertanggal 16 April 2025, bu Desy diminta untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah dan menjalankan istirahat secara insentif karena adanya kondisi medis. Jadi ketidakhadiran pada kegiatan rapat paripurna di DPRD itu sudah sangat jelas karena alasan sakit,” ucapnya.

Namun demikian, dia tidak mengungkapkan, secara detail dan rinci terkait penyakit yang diderita Desy Yanthi Utami tersebut.

“Dengan adanya hak privasi rekam medis, kami tidak bisa membeberkan kondisi apa yang dialami oleh bu Desy. Saat ini masih dalam proses pengobatan secara bertahap di rumah sakit dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan,” jelasnya.

Kemudian, lanjut Rivai, terkait kondisi kesehatan Desy itu, telah disampaikan kepada Fraksi Partai Golkar, BK, dan Sekretariat DPRD.

“Kami dari tim bu Desy menyampaikan surat ke pihak DPRD mulai dari fraksi Golkar, Badan Kehormatan dan Sekretariat DPRD,” katanya.

Pada April 2025, Desy baru mengetahui bahwa dirinya selain menjalani proses penyembuhan penyakitnya, dinyatakan juga dalam keadaan hamil. Kehamilannya itupun diketahui saat pemeriksaan Biopsi di rumah sakit.

“Seiring berjalannya waktu, selama proses penyembuhan ternyata diketahui bahwa bu Desy juga sedang mengandung dengan kondisi janin resiko tinggi,” bebernya.

Desy kemudian kembali mengirim surat keterangan sakit kepada DPRD Kota Bogor.

“Sehingga pada 11 Agustus bu Desy kembali mengirimkan surat keterangan sakit yang dikeluarkan RS Pondok Indah, sehingga ada rekomendasi dari dokter agar bu Desy tidak melakukan aktivitas berat dan diminta untuk istirahat kembali,” terangnya.

Atas kondisi kesehatannya tersebut, Desy Yanthi Utami memutuskan tidak melakukan kegiatan, termasuk mengikuti rapat dan sidang di DPRD Kota Bogor.

“Dengan adanya diagnosa ini, bu Dea mengambil sikap untuk tidak berkegiatan dan menjalani proses pengobatan secara insentif,” ujarnya.

Rivai mengatakan, meski dalam kondisi sakit dan tidak mengikuti kegiatan di DPRD sejak April, Desy tetap berkontribusi pada masyarakat dan ditangani oleh tim Desy, seluruh aktifitas ke masyarakat terus dilakukan dan tidak berhenti, baik yang sifatnya kegiatan rutin seminggu sekali atau sebulan sekali.

“Kami mewakili bu Desy, meminta doa dan dukungan dari rekan-rekan dan warga Kota Bogor agar kondisi bu Desy bisa membaik sehingga bisa kembali menjalani mandat sebagai anggota DPRD. Tetapi selama proses pengobatan yang dijalani sejak April sampai saat ini, kegiatan ataupun kontribusi bu Desy secara rutin kepada masyarakat terus dilakukan,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Shell Klarifikasi Kabar SPBU Shell PHK Karyawan

Jakarta | Jurnal Bogor
Shell Indonesia menegaskan seluruh SPBU tetap beroperasi dan melayani pelanggan meski ketersediaan beberapa produk BBM jenis bensin tengah terbatas.

President Director & Managing Director Mobility, Shell Indonesia Ingrid Siburian mengungkapkan, terkait dengan narasi yang beredar di media sosial bahwa beberapa karyawan SPBU Shell dirumahkan karena ketidaktersediaan beberapa produk BBM jenis bensin di beberapa jaringan SPBU Shell.

“Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap, termasuk penyesuaian jam operasional dan tim yang bertugas melayani para pelanggan,” kata Ingrid dilansir Kontan, Selasa (16/9).

Lebih lanjut, Ingrid menambahkan, SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk BBM yang masih tersedia dan layanan lainnya; termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell. ded

Institut Teknologi dan Bisnis Dewantara Cibinong Gelar Pengabdian Masyarakat di Kampung Situpete: Pemberdayaan Melalui Budikdamber

Bogor – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Dewantara Cibinong kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada bidang pengabdian kepada masyarakat. Pada Minggu (14/9/2025), para dosen ITB Dewantara Cibinong melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kampung Situpete, Blok Sawo, RT 13, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budikdamber Sebagai Solusi Ekonomi Keluarga di Kampung Situpete Sukadamai Tanah Sareal Kota Bogor.” Kegiatan diikuti oleh jajaran dosen ITB Dewantara Cibinong, antara lain Wakil Rektor Dr. Zeze Zakaria Hamzah, SE., MM., Kaprodi Manajemen Dr. Muhlis, SPT., MM., Ketua LPPM Mujito, SE., MM., Ketua Pelaksana Muchammad Hamdani, S.Kom., MM., Wakil Ketua Pelaksana Wawan Hari Subagyo, STP., MM., serta dosen-dosen lainnya dan juga mahasiswa ,Minggu (14/9/2025),

Sebagai narasumber, hadir Dosen Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta, Lakonardi Nuraditya, S.S.T.Pi., M.M., yang memberikan materi tentang konsep Budidaya Ikan dalam Ember atau Budikdamber. Dalam paparannya, Lakonardi menjelaskan bahwa budikdamber merupakan salah satu bentuk usaha mikro yang dapat dijalankan di lingkungan rumah tangga. “Budikdamber ini bukan ditujukan untuk industri berskala besar, melainkan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga secara mandiri. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat memahami tata cara pengelolaan ikan dalam ember secara benar agar risiko gagal panen dapat diminimalisir,” ungkapnya.

Ketua Pelaksana kegiatan, Muchammad Hamdani, S.Kom., MM., menyampaikan rasa syukur atas antusiasme masyarakat. “Kami ingin membawa konsep yang sederhana namun bermanfaat. Budikdamber bisa menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk belajar kewirausahaan keluarga. Harapannya, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi benar-benar dipraktikkan dan memberi hasil nyata bagi ekonomi warga,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat antusiasme dari warga setempat, khususnya kelompok Karang Taruna Dama Mekar yang hadir sebanyak 25 anggota bersama ketuanya, Bapak Jamal. Ketua Karang Taruna Damai Mekar tersebut menyambut positif kegiatan ini. “Kami senang bisa ikut serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat dari ITB Dewantara. Anggota Karang Taruna bisa belajar langsung tentang budikdamber, dan ini sangat cocok dengan kondisi lingkungan kami. Semoga anak-anak muda bisa ikut mengembangkan usaha kecil ini,” ungkapnya.

Ketua RT 13, Bapak Kosim, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami sebagai pengurus lingkungan berterima kasih kepada ITB Dewantara. Program seperti ini sangat dibutuhkan warga. Dengan adanya pelatihan budikdamber, masyarakat bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi,” tuturnya.

Wakil Rektor ITB Dewantara, Dr. Zeze Zakaria Hamzah, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi nyata perguruan tinggi untuk membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi. “Kami berharap, melalui program budikdamber ini, masyarakat dapat memiliki alternatif solusi dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga, sekaligus menjadi inspirasi usaha produktif skala kecil di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Ketua LPPM ITB Dewantara, Mujito, SE., MM., menambahkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini akan terus digalakkan dengan tema-tema yang relevan sesuai kebutuhan masyarakat. “Kami ingin agar ilmu pengetahuan yang dimiliki dosen-dosen ITB Dewantara dapat bermanfaat langsung dan dirasakan masyarakat secara nyata,” katanya.

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat. Warga yang hadir terlihat antusias mendengarkan penjelasan narasumber, bahkan banyak di antaranya yang mengajukan pertanyaan terkait cara praktis memulai budikdamber di rumah masing-masing. Beberapa warga juga menyampaikan keinginan untuk mencoba langsung setelah mendapat pengetahuan baru tersebut.

Selain memberikan materi, panitia juga menyerahkan perlengkapan dan peralatan sederhana budikdamber agar warga bisa mempraktikkannya secara mandiri. Hal ini diharapkan dapat menjadi motivasi nyata untuk memulai langkah kecil dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga.

Kegiatan ini tidak hanya meninggalkan ilmu, tetapi juga mempererat hubungan antara dunia akademik dengan masyarakat. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah setempat, serta masyarakat dinilai sebagai kunci untuk membangun kemandirian ekonomi di tingkat lokal.

Dengan semangat kebersamaan yang tercipta, kegiatan pengabdian masyarakat ITB Dewantara di Kampung Situpete diharapkan menjadi langkah awal dalam melahirkan gerakan pemberdayaan ekonomi keluarga yang berkelanjutan.( Wawan Hermawanto)

Hobi Makan Barbeque? Ini Lokasi kedai Inkopad Tajur Halang Ala kaki lima di Tajur halang Bogor

Tajur Halang Mau makan barbeque ala Jepang di Bogor disini tempatnya.

Cukup Rp 25.000, kamu bisa makan daging panggang enak sepuasnya.

Di Bogor, Kedai semacam ini sudah banyak menjamur.

Jika tertarik mencoba, di tempat ini

POJOK DE GRILL, makanan ala Jepang yang banyak digandrungi muda-mudi di Bogor.

Lokasinya berada di Jalan Raya Inkopad Tajur Halang

Di sini menyediakan daging kualitas premium yang dibalut dengan bumbu-bumbu racikan yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Ada dua pilihan daging dengan cita rasa berbeda, yakni beef slice dan chicken slice.

Selain BBQ, di Pojok DE Grill juga menyediakan menu Jepang lain, yakni shabu-shabu.

Terdapat dua kuah berbeda dalam satu wadah, yakni kuah kaldu dan Kari dengan pilihan sayuran segar.

Owner Dhea Varadilla & Edwin Pratama, Pojok DE GRULL Bogor, mengatakan, terdapat 4 paket yang ditawarkan di kedai POJOK DR GRILL yakni Paket 2 Orang, Paket MIX 2 orang, Paket 4 orang, Paket MIX 4 orang.

“Paket ini terdiri dari pilihan daging dengan beef slice dan chicken slice,” katanya.

Jika ingin berkunjung, lokasinya berada di Jalan Raya Inkopad TajurHalang,Bogor

Ungkap Edwin Sabtu 13/9/2025 ( Wawan Hermawanto)

Mahasiswa KKN-T UMMI Gelar Bimbingan Teknik Mengenai Cara Penggunaan Website Desa Calingcing

Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) UMMI (Universitas Muhammadiyah Sukabumi) kelompok 40 mengadakan kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) mengenai penggunaan Website Desa Calingcing kepada para perangkat Desa Calingcing Kabupaten Tegal Buleud. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2025, kegiatan ini sebagai bentuk kerjasama antara mahasiswa KKN dengan perangkat desa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih modern, cepat, dan transparan.
Website Desa Calingcing sendiri hadir sebagai solusi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan perangkat desa. Melalui website ini, warga dapat melakukan pengajuan dan pengaduan secara online tanpa harus datang langsung ke kantor desa. Hal ini sangat bermanfaat, mengingat lokasi kantor desa yang cukup jauh dari sebagian pemukiman warga.
Dalam kegiatan Bimtek tersebut, mahasiswa KKN-T UMMI memberikan arahan mengenai cara menggunakan website yang baik dan benar, mulai dari proses login, pengelolaan data, hingga cara menanggapi pengaduan masyarakat secara digital. Para perangkat desa juga diberikan simulasi penggunaan fitur-fitur utama agar dapat langsung memahami dan mempraktikkannya.
Sekretaris Desa Calingcing menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa KKN-T UMMI yang telah membantu memperkenalkan teknologi digital di lingkup desa. Menurutnya, keberadaan website desa ini merupakan langkah maju untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, transparan, dan efisien.

“Dengan adanya website desa ini, masyarakat tidak perlu repot datang ke kantor desa yang jaraknya jauh. Cukup melalui handphone atau laptop, semua pengajuan dan pengaduan bisa dilakukan secara online. Ini tentu akan sangat membantu warga dan juga mempermudah kinerja pemerintah desa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok 40 KKN-T UMMI menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya digitalisasi desa agar pelayanan publik bisa lebih dekat dengan masyarakat. Mereka berharap perangkat desa dapat terus mengelola website dengan baik sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal.
Kegiatan Bimtek ini mendapat sambutan positif dari para perangkat desa yang merasa terbantu dalam memahami teknologi baru. Dengan adanya pendampingan dari mahasiswa, mereka menjadi lebih percaya diri untuk mengoperasikan website sebagai sarana utama pelayanan publik Desa Calingcing.( Akmal UMMI/Wan)

Perkuat Kelembagaan Pekebun, BPDP Gandeng UPT Pelatihan Kementan Gelar Pelatihan di Kabupaten Nunukan

NUNUKAN – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas pekebun. Salah satunya melalui Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I, II, dan III yang digelar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada 8–18 September 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) yang bertujuan membekali pekebun dengan pengetahuan dan keterampilan, tidak hanya dari sisi teknis budidaya, tetapi juga dalam memperkuat kelembagaan, manajerial, hingga kewirausahaan.

Sebanyak 100 peserta yang berasal dari Kabupaten Nunukan dengan jumlah peserta sebanyak 34 orang untuk Angkatan I, dan 33 orang untuk Angkatan II dan III mengikuti pelatihan ini.

Dalam penyelenggaraannya, BPDP menggandeng Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian. BBPMKP dipercaya untuk menyiapkan kurikulum, metode pembelajaran, hingga menghadirkan fasilitator dan narasumber berpengalaman.

Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menegaskan bahwa pembangunan sawit ke depan harus ditopang oleh sumber daya manusia tangguh dan kelembagaan petani yang solid agar lebih berdaya saing.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa kelembagaan merupakan wadah penting bagi petani untuk berkembang bersama, memperkuat jejaring, serta meningkatkan nilai tambah secara kolektif. Dengan kelembagaan yang kuat, petani tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh menghadapi tantangan industri sawit global.

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan Darius, Senin (8/9/2025).

Darius menyampaikan apresiasi kepada peserta dan menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pekebun. Menurutnya, pengembangan SDM sawit di Nunukan baru dimulai sejak 2023 dan kini diperkuat dengan pelatihan kelembagaan yang diharapkan mampu melahirkan kelembagaan petani sawit yang lebih berdaya saing.

Sementara itu, Ketua Kelompok Program dan Evaluasi BBPMKP, Susan Twisawati Indiani, mewakili Kepala BBPMKP menuturkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kelembagaan pekebun sawit agar mampu tumbuh mandiri dan berdaya saing.

Melalui berbagai sesi pembelajaran, peserta tidak hanya diajak memahami tata kelola kelembagaan, tetapi juga dibekali semangat kewirausahaan dan manajerial agar koperasi maupun kelompok tani yang mereka pimpin bisa lebih produktif dan berkelanjutan.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, sehingga kelembagaan petani semakin kokoh dan mampu memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan pekebun,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, BPDP bersama Kementan berharap kelembagaan sawit rakyat di Provinsi Kalimantan Utara semakin mandiri, efisien, dan menjadi pilar penting dalam pembangunan perkebunan sawit berkelanjutan.

(Restu/BBPMKP)