Sentra Olahraga Disabilitas (SOD) Kabupaten Bogor kembali menarik perhatian daerah lain.
Kali ini, SOD menjadi lokasi studi tiru rombongan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang ingin mempelajari sistem pembinaan atlet disabilitas, Jumat (19/12/2025).
SOD Kabupaten Bogor kini telah berkembang menjadi pusat pembinaan sekaligus rujukan nasional, dengan total 80 atlet disabilitas yang aktif dibina di berbagai cabang olahraga.
Pola pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan tersebut telah melahirkan atlet-atlet berprestasi di tingkat provinsi hingga nasional.
Sejumlah atlet binaan SOD Kabupaten Bogor tercatat sukses meraih medali emas pada berbagai ajang bergengsi, di antaranya Piala Gubernur Jawa Barat, Peparpeda, hingga Peparpenas. Capaian tersebut menjadi bukti konkret keberhasilan sistem pembinaan olahraga disabilitas yang diterapkan.
Analis Kebijakan Dispora Pemprov Kalimantan Timur, Nurdin, mengaku terkesan dengan pengelolaan SOD Kabupaten Bogor. Menurutnya, keberhasilan SOD tidak hanya terlihat dari prestasi atlet, tetapi juga dari dukungan fasilitas dan komitmen pemerintah daerah.
“Kami datang ke SOD Kabupaten Bogor karena melihat sistemnya sangat baik. Fasilitasnya memadai, dukungan pemerintah daerah kuat, dan prestasinya nyata. Ini menjadi contoh yang sangat layak untuk kami tiru dan kembangkan di Kalimantan Timur,” ujar Nurdin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Bogor, Asnan AP, menyampaikan bahwa capaian SOD merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak dengan dukungan penuh Bupati Bogor.
“Pembinaan atlet disabilitas di Kabupaten Bogor menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Dukungan Bupati Bogor kami wujudkan melalui penyediaan sarana latihan, pendampingan berkelanjutan, hingga penguatan anggaran agar atlet dapat berkembang secara maksimal,” kata Asnan.
Ia menambahkan, Pemkab Bogor juga memiliki rencana strategis ke depan untuk semakin memperkuat pembinaan atlet disabilitas.
“Ke depan, kami berencana membangun Wisma Atlet Istimewa yang dikhususkan bagi atlet disabilitas. Fasilitas ini diharapkan mampu menunjang kenyamanan atlet selama pemusatan latihan dan berdampak langsung pada peningkatan prestasi,” tambahnya.
Ketua NPCI Kabupaten Bogor, Muhammad Misbah, menilai studi tiru dari Kalimantan Timur menjadi bukti bahwa pembinaan olahraga disabilitas di Kabupaten Bogor telah berada di jalur yang tepat.
“Kunjungan ini menjadi motivasi bagi kami di NPCI untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan. Prestasi atlet tidak lahir secara instan, melainkan melalui proses panjang, pendampingan intensif, dan sinergi yang kuat antara NPCI, Dispora, dan pemerintah daerah,” ungkap Misbah.
Dengan berbagai capaian prestasi dan dukungan kebijakan yang berkelanjutan, Sentra Olahraga Disabilitas Kabupaten Bogor kini tak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga menjadi model pembinaan olahraga disabilitas yang layak ditiru oleh daerah lain di Indonesia. ( ded/Sep)





