Jurnal Bogor – Warga RW 01 Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, menggelar kegiatan kerja bakti bersih lingkungan pada Minggu pagi (28/12/25). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memperkuat semangat gotong royong masyarakat.
Kerja bakti tersebut diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, mulai dari warga, pemuda, hingga pengurus RT dan RW. Sejak pukul 07.00 WIB, warga bersama-sama membersihkan jalan lingkungan, saluran air, serta fasilitas umum di wilayah RW 01.
Ketua RW 01 Warung Menteng, Yudi, mengatakan kegiatan kerja bakti ini merupakan bentuk kepedulian warga terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat kebersamaan antar warga.
“Melalui kerja bakti ini, kami ingin menumbuhkan kembali budaya gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat, sekaligus mengantisipasi genangan air dan potensi penyakit,” kata Yudi.
Antusiasme warga terlihat dari keikutsertaan aktif dalam pembersihan selokan, pengangkutan sampah, hingga penataan lingkungan. Kegiatan berlangsung lancar dan penuh kebersamaan.
Pemerintah Desa Warung Menteng mengapresiasi partisipasi warga RW 01 dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin di wilayah lain sebagai bentuk kolaborasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan desa. Yudi
Bogor |Jurnalbogor Masjid AL MUTAQIN Griya Soka Desa Sukaraja menggelar kegiatan donor darah bekerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI kota bogor Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (28/12/2025) ini mendapat sambutan hangat dari para jamaah dan masyarakat umum yang antusias berpartisipasi.
Ketua RW 06 Desa Sukaraja Slamet Warsono menjelaskan bahwa donor darah telah menjadi agenda rutin sebagai bagian dari komitmen sosial kepada masyarakat. “Donor darah ini merupakan wujud kepedulian kami kepada para pasien yang membutuhkan darah di berbagai rumah sakit yang tersebar di Kota Bogor ” ujar Slamet.
Slamet yang juga menjabat sebagai Ketua RW 06 Desa Sukaraja kegiatan ini bekerja sama PMI Kota Bogor dan SMK Farmasi Bogor dan Bazar UMKM kami selalu aktif memberikan kontribusi terbaik untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” ungkapnya Jumat ( 28/12/2025)
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat Suasana kegiatan yang digelar di pelataran masjid tampak hangat dan penuh semangat kebersamaan. Dengan tetap mengikuti prosedur kesehatan dan pemeriksaan awal oleh tim medis, para peserta dari berbagai kalangan baik jamaah masjid maupun masyarakat umum berpartisipasi dengan tertib.
Kegiatan ini menegaskan peran masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan kemanusiaan, serta contoh nyata kolaborasi antara lembaga keagamaan dan lembaga sosial seperti PMI dalam melayani umat dan masyarakat secara luas.
Ketua DKM Masjid Al MUTAQIN Yadi Abdilah mengatakan, kegiatan donor darah sukarela digelar dalam rangka membantu PMI Kota Bogor dalam penyediaan stok darah. Donor darah sukarela di pelataran Masjid diikuti elemen masyarakat Griya Soka Senin pagi jam 08.00 akan ada kajian Akbar bersama Aa Gym di warga mesjid Al Mutaqin RW 06,, dan sebagainya. “Kita mengajak masyarakat, untuk hadir ada basar UMKM dan cek kesehatan gratis dari SMK Farmasi Bogor ( Wawan Hermawanto)
Jurnal Bogor – Puluhan peserta mengikuti Pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Desa Tangguh Bencana (Destana) yang digelar di kawasan Leuweung Bobojong, RT 03/08, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Sabtu ( 27/12/25).
Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kasi Trantib dan Binwil Kecamatan Tamansari, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa, RT dan RW, LPM, Linmas, Karang Taruna, hingga perwakilan masyarakat sipil.
Kepala Desa Tamansari, Sunandar, mengatakan bahwa pelatihan dan bimtek Destana merupakan langkah penting dalam meningkatkan kapasitas serta kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi potensi bencana alam.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dasar kebencanaan, sehingga mampu bertindak cepat, tepat, dan terkoordinasi saat terjadi bencana,” ujar Sunandar.
Ia menambahkan, Desa Tamansari memiliki potensi kerawanan bencana yang perlu diantisipasi bersama, sehingga kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam upaya pengurangan risiko bencana.
“Destana bukan hanya program, tetapi upaya membangun kesadaran kolektif agar masyarakat lebih tangguh, mandiri, dan siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana,” tambahnya.
Sementara itu, narasumber dari BPBD Kabupaten Bogor menyampaikan bahwa konsep Desa Tangguh Bencana menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan dalam mitigasi bencana. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta mampu menyusun rencana kontinjensi, melakukan pemetaan risiko, serta memahami langkah-langkah evakuasi darurat.
Kegiatan pelatihan dan bimtek Destana ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi seluruh peserta untuk diterapkan di lingkungan masing-masing, guna mewujudkan Desa Tamansari yang lebih siaga dan tangguh menghadapi bencana. Yudi
Kota Bogor merupakan kota yang tumbuh dalam keberagaman agama, suku, ras, dan budaya. Keberagaman tersebut menjadi kekuatan sosial yang terus dijaga dan dirawat bersama oleh seluruh elemen masyarakat. Nilai saling menghargai dan hidup berdampingan secara harmonis menjadi fondasi utama terciptanya kerukunan umat beragama di Kota Bogor.
Hal ini tercermin dalam hasil Survei Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Tahun 2025 yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan. Berdasarkan survei tersebut, tingkat toleransi antarumat beragama di Kota Bogor berada pada kategori sangat tinggi.
Peneliti FISIB Universitas Pakuan, Toto Sugiarto, menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kerukunan umat beragama di Kota Bogor secara komprehensif melalui tiga dimensi utama, yakni toleransi, kesetaraan, dan kerja sama antarumat beragama.
“Basis penelitian ini mencakup toleransi antarumat beragama, kesetaraan, dan kerja sama. Hasilnya, dimensi toleransi memperoleh nilai 84,4 dengan kategori sangat tinggi, kesetaraan 81,4 juga sangat tinggi, sementara kerja sama berada pada angka 77,4 dengan kategori tinggi,” jelas Toto saat pemaparan hasil survei di Balai Kota Bogor, Senin (22/12) lalu.
Ia menambahkan, capaian tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023. Meski demikian, tantangan yang masih perlu diperkuat ke depan adalah dimensi kerja sama antarumat beragama.
“Ini perlu diapresiasi. Toleransi di Kota Bogor sangat tinggi, namun kerja sama lintas umat beragama masih memiliki ruang untuk terus ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara itu, anggota tim peneliti dan survei FISIB Universitas Pakuan, Roni Jayawinangun, menjelaskan makna dari masing-masing dimensi yang diukur dalam IKUB. Menurutnya, toleransi dimaknai sebagai sikap menerima dan menghargai perbedaan keyakinan, nilai, budaya, dan pandangan dengan kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai.
“Kesetaraan adalah kondisi di mana setiap individu memiliki nilai dan hak yang sama tanpa memandang latar belakang, dengan memastikan akses dan peluang yang adil serta menentang segala bentuk diskriminasi,” jelas Roni.
Adapun kerja sama, lanjutnya, merupakan bentuk nyata interaksi sosial antarumat beragama melalui sikap saling bahu-membahu, empati, dan simpati.
“Kerja sama dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan atau event di tingkat kota yang melibatkan seluruh unsur masyarakat. Saat ini nilainya sudah berada pada kategori tinggi, dan pada tahun 2026 diharapkan dapat meningkat menjadi 81,4,” tambahnya.
Roni juga menekankan bahwa hasil survei menunjukkan keterlibatan generasi muda yang memiliki skor lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya, sehingga menjadi modal penting bagi keberlanjutan kerukunan umat beragama di masa depan.
Terpisah, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan apresiasi atas hasil survei tersebut. Ia menegaskan bahwa tingginya nilai IKUB mencerminkan keberhasilan masyarakat Kota Bogor dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.
“Alhamdulillah, dari hasil survei Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2025, Kota Bogor menduduki peringkat sangat tinggi sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi,” ujar Dedie Rachim saat menghadiri Perayaan Natal Keuskupan Sufragan Bogor 2025 di Pusat Pastoral Keuskupan Bogor, Jumat (26/12) malam.
Menurut Dedie, kondisi kerukunan tersebut menciptakan suasana kota yang aman dan kondusif, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman.
“Anak-anak bisa bersekolah, masyarakat bisa berkarya dan berkarier, ibu-ibu bisa berbelanja, serta keluarga dapat mencari nafkah dengan tenang. Inilah situasi yang diimpikan setiap daerah,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keberagaman yang terjaga dengan baik merupakan modal utama pembangunan dan menjadi landasan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor.
“Kota Bogor dengan latar belakang agama, suku, ras, dan keturunan yang beragam terus saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi. Ini adalah kekuatan kita bersama untuk membangun Kota Bogor yang maju dan harmonis,” tegasnya.
jurnalinspirasi.co.id – Pengurus Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kota Bogor periode 2025–2030 resmi dilantik. Pelantikan tersebut menjadi momentum awal bagi cabang olahraga anggar Kota Bogor untuk menatap target prestasi yang lebih tinggi, khususnya pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat mendatang.
Ketua IKASI Kota Bogor, Subhan, menegaskan optimismenya dalam menghadapi Porprov. Ia menyebut, IKASI Kota Bogor ditarget meraih empat medali emas, meningkat dari capaian sebelumnya yang hanya tiga emas.
Target dari KONI itu empat emas, dan kami sangat optimistis bisa mencapainya. Bahkan, kami juga berusaha maksimal untuk mengejar lima medali emas,” ujar Subhan.
Menurut dia, IKASI Kota Bogor akan turun di sekitar 12 nomor pertandingan. Meski persaingan di tingkat Jawa Barat terbilang ketat, terutama dari daerah seperti Karawang dan Tasikmalaya, Subhan yakin para atlet Kota Bogor mampu bersaing.
“Persaingan memang berat, tapi kami optimis bisa bersaing dan mencapai target empat sampai lima emas,” katanya.
Dalam persiapan menuju Porprov, IKASI Kota Bogor akan fokus mengikuti berbagai event dan kejuaraan sebagai ajang pembinaan mental juara sekaligus mengasah kemampuan atlet. Terkait kemungkinan try out ke luar negeri, Subhan menyebut hal tersebut masih akan disesuaikan dengan peluang dan kesiapan.
“Kami lihat nanti peluangnya. Kalau memungkinkan, try out ke luar negeri tentu akan kami upayakan,” ujarnya.
Selain fokus prestasi, pelantikan pengurus IKASI Kota Bogor juga dikemas sebagai ajang edukasi. Subhan menjelaskan, pihaknya sengaja mengundang orang tua atlet agar terlibat langsung dalam memberikan motivasi kepada putra-putrinya.
“Harapannya, orang tua semakin termotivasi mendukung anak-anaknya. Atlet juga merasa bangga karena pengurus memiliki komitmen dan misi yang jelas ke depan,” jelasnya.
Ke depan, IKASI Kota Bogor juga merencanakan program pengenalan olahraga anggar ke sekolah-sekolah untuk menjaring bibit atlet muda.
“Kami ingin masuk ke sekolah-sekolah agar anggar lebih dikenal dan lahir fencer-fencer junior yang nantinya bisa kami bina,” tambah Subhan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Anas Rasmana, yang hadir mewakili Pemerintah Kota Bogor, menyampaikan apresiasi atas dilantiknya pengurus IKASI Kota Bogor. Ia juga menyampaikan pesan dari Wali Kota Bogor yang berhalangan hadir.
Pak Wali Kota menyampaikan selamat kepada pengurus IKASI Kota Bogor periode 2025–2030. Anggar merupakan salah satu cabang olahraga penyumbang medali emas bagi Kota Bogor, dan diharapkan ke depan bisa menyumbang minimal empat emas,” ujar Anas.
Ketua KONI Kota Bogor dalam sambutannya juga menekankan pentingnya peran IKASI dalam mendukung target besar Kota Bogor, yakni meraih 100 medali emas pada Porprov. Ia menegaskan bahwa target tersebut bukan sekadar slogan, melainkan harapan yang bisa diwujudkan melalui pembinaan berkelanjutan.
“Dengan semangat sportivitas dan pembinaan yang konsisten, kami yakin anggar bisa menjadi salah satu kekuatan Kota Bogor dalam mewujudkan Bogor juara,” pungkasnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencatatkan capaian gemilang sepanjang tahun 2025 dengan meraih total 82 penghargaan di berbagai tingkatan, mulai dari kota, provinsi, hingga nasional, termasuk penghargaan individu yang diterima langsung Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
Secara rinci, capaian tersebut meliputi 2 penghargaan tingkat kota, 41 penghargaan tingkat Provinsi Jawa Barat, 30 penghargaan tingkat nasional, dan 9 penghargaan secara individu Wali Kota Bogor.
Prestasi ini mencerminkan komitmen kuat Pemkot Bogor dalam meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, inovasi digital, pembangunan berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh perangkat daerah, dukungan DPRD, mitra pembangunan, dan partisipasi aktif masyarakat Kota Bogor.
“Penghargaan ini bukan semata-mata tujuan, melainkan hasil dari kerja konsisten, kolaborasi lintas sektor, dan semangat melayani warga. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperbaiki diri dan menghadirkan pelayanan publik yang semakin berkualitas,” ujar Dedie A. Rachim.
Sepanjang 2025, Pemkot Bogor menerima berbagai apresiasi nasional bergengsi, antara lain di bidang reformasi birokrasi, pencegahan korupsi, pengelolaan keuangan daerah, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, inovasi digital, pelayanan publik, serta kota terbaik dalam penanganan program stunting dari Kemendagri.
Capaian strategis seperti Opini WTP kesembilan dari BPK, peringkat 1 pemerintah kota terbaik dalam pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan tahun 2025 dari KPK, Indeks Reformasi Hukum dengan predikat AA, Kota Layak Anak Predikat Nindya, serta beragam penghargaan dari kementerian dan lembaga negara menjadi bukti pengakuan atas kinerja Pemkot Bogor.
Di tingkat Provinsi Jawa Barat, Kota Bogor juga konsisten meraih penghargaan atas inovasi daerah, kinerja perangkat daerah, pengelolaan lingkungan, kependudukan dan keluarga berencana, penguatan kampung keluarga berkualitas, serta keluarga sehat sejahtera.
Selain capaian institusional, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim juga meraih 9 penghargaan secara individu tingkat kota, provinsi, dan nasional. Penghargaan tersebut diberikan atas kepemimpinan inovatif, komitmen terhadap lingkungan hidup, penguatan BUMD, pengembangan pendidikan, dukungan terhadap Gerakan Pramuka, hingga peran dalam pemulihan ekonomi dan penguatan program iklim berbasis masyarakat.
Pemkot Bogor menegaskan bahwa capaian ini akan menjadi landasan untuk terus meningkatkan kinerja pemerintahan yang bersih, inovatif, inklusif, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Kami berkomitmen menjadikan penghargaan ini sebagai energi untuk bekerja lebih baik, lebih cepat, dan lebih berdampak bagi masyarakat Kota Bogor,” tegas Wali Kota.
Dengan semangat Bogor Beres, Bogor Maju, kata Dedie Rachim, Pemkot Bogor berkomitmen melanjutkan kinerja terbaik demi mewujudkan kota yang maju, berkelanjutan, dan membahagiakan warga.
jurnalinspirasi.co.id – Sudah tiga hari ini, wilayah Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor sebagian wilayahnya terus mengalami banjir dan longsor.
Setelah aktivitas Cafe Daun yang menimbulkan banjir ke pemukiman warga di Kampung Panjang, kali ini longsor terjadi di ruas jalan alternatif tidak jauh dari Kantor Desa Jogjogan. Longsor yang terjadi pada Rabu (24/12/2025) pagi hari ini terjadi akibat semalaman wilayah Cisarua diguyur hujan.
Pantauan di lokasi, tebingan setinggi 3 meter yang merupakan areal pemakaman ini bagian tepi jalannya tidak kuat menahan air hujan akibat tidak adanya pohon keras di sana.
“Gundul sih tidak ada pohon keras, jadinya longsor menimpa badan jalan, ” ujar Sanusi, warga sekitar.
Dampak dari material longsoran yang menimbun badan jalan, lalulintas disana sempat terganggu. Untuk menormalkan kembali lalulintas, tim UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciawi bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan penanganan.
“Tim kita dari UPT JJ melakukan penanganan di lokasi. Kita harus bergerak cepat jika ada jalan Kabupaten Bogor yang tertimbun longsor. Terlebih saat ini musim liburan Natal dan liburan anak sekolah, kawasan Puncak mulai dipadati kendaraan wisatawan,” tandas Kepala UPT JJ Ciawi, Heru.
Meskipun tidak ada korban jiwa di beberapa kejadian di Desa Jogjogan ini sebagian warga yang ada di desa tersebut merasa was-was jika hujan terus mengguyur wilayah Puncak. Hal ini karena wilayah Desa Jogjogan kondisi lingkungan ruang terbuka hijau terus menyempit oleh bangunan vila-vila dan kegiatan tempat wisata.
jurnalinspirasi.co.id – Kabar duka kembali menyeruak, kali ini Penambang Emas Tanpa Izin atau yang biasa disebut Gurandil meninggal tertimbun di lubang di Gunung Guruh di wilayah kerja Perhutani, khususnya dibawah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dengan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cigudeg Kabupaten Bogor.
Menurut sumber yang tidak mau disebut namanya menjelaskan, dari lima penambang satu orang meninggal dunia sedangkan empat penambang lainnya mengalami luka luka.
“Keempat penambang yang terluka di Gunung Guruh, yakni L, R, H. Namun, satu orang penambang yang meninggal S alias K warga Desal Cintamanik Kecamatan Cigudeg.” jelasnya kepada Jurnal Bogor, Selasa (23/12/2025)
Terkait meninggalnya penambang tanpa izin tersebut, Kapolsek Cigudeg AKP Budi Sehabudin ketika konfirmasi tak merespons.
Akan tetapi kabar meninggalnya penambang tanpa izin tersebut dibenarkan Kepala Desa Cintamanik Jamaludin.
Korban meninggalnya penambang tersebut merupakan warga Desa Cintamanik. “Betul, yang meninggal di Gunung Guruh itu warga kami,” kata Kepala Desa Cintamanik melalui sambungan teleponnya.
Korban yang meninggal di lubang Gunung Guruh telah diselesaikan dengan pemilik lubangnya.
“Sudah diselesaikan secara kekeluargaan, pemilik lubang tambang telah memberikan santunan,” terangnya.
“Korban menjadi penambang hingga meregang nyawa, mungkin segala keterbatasan dan segala resiko hingga memaksa menjadi penambang.” pungkasnya.
Jurnal Bogor – Puluhan siswa-siswi MTs Nurussa’adah, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, mengikuti kegiatan penyuluhan bahaya narkoba yang dirangkaikan dengan pentas seni. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Sirnagalih bekerja sama dengan MTs Nurussa’adah, bertempat di Aula Serbaguna Desa Sirnagalih, Kebon Jati, Selasa (22/12/25).
Kepala Desa Sirnagalih, Amat Suparta, hadir langsung dalam kegiatan tersebut bersama pihak sekolah. MTs Nurussa’adah diwakili oleh Pembina OSIS Mohamad Eliyas, Pembina Tari Dessa Paramita, serta diikuti 17 anggota OSIS dan tiga siswa dari ekstrakurikuler seni tari.
Dalam kegiatan tersebut, MTs Nurussa’adah menampilkan tarian tradisional Sunda sebagai bagian dari pentas seni. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah sekolah di wilayah Desa Sirnagalih, di antaranya SMK IBG 3, SMPN 1 Tamansari, dan SMP Karya Pakuan.
Kepala MTs Nurussa’adah, Nazarudin Usman, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja terhadap bahaya serta dampak negatif penyalahgunaan narkoba.
“Melalui penyuluhan ini diharapkan siswa memiliki pemahaman yang kuat tentang bahaya narkoba, sementara pentas seni menjadi wadah positif untuk menyalurkan bakat dan kreativitas mereka,” ujarnya.
Ia menambahkan, pentas seni memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan diri siswa, mempererat kebersamaan, serta menumbuhkan rasa apresiasi terhadap seni dan budaya daerah.
Adapun harapan dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, mendorong perubahan perilaku positif, memperkuat lingkungan sosial, serta mendukung upaya penegakan hukum.
Selain itu, pentas seni diharapkan mampu mengembangkan kreativitas, bakat, dan mental siswa, mempererat persaudaraan antar pelajar, sekaligus mempromosikan kebudayaan sebagai sarana hiburan yang edukatif dan bermakna. Yudi
jurnalinspirasi.co.id – Diduga akibat salah kaprahnya konsep lingkungan yang dilakukan Cafe Daun di Desa Megamendung, Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor berdampak buruk terhadap warga yang ada di bawahnya.
Sebuah video yang diunggah oleh seorang ibu-ibu warga isetempat, akibat hujan yang terus mengguyur wilayah Puncak, pemukiman warga yang berada di Kampung Pasirpanjang, Desa Jogjogan kebanjiran oleh air yang bercampur lumpur yang berasal dari lokasi cafe tersebut.
“Waduh ini tolong aparat baik itu Kepala Desa maupun aparat lainnya supaya melakukan tindakan. Ini banjir dari lokasi Cafe Daun, ini gimana kita. Padahal kejadian ini hujannya belum besar, ” ujar seorang ibu di video tersebut.
Terlihat beberapa lelaki warga setempat turun ke jalan yang dibanjiri bercampur lumpur itu.
“Kalau tidak dihentikan aktivitas disana, warga bisa lapor ke pak KDM ini. Karena ini cukup membahayakan warga sekitar. Air minum pun menjadi kotor. Tolong aparat periksa perijinannya, ” imbuh ibu- ibu itu.
Aktivitas di cafe tersebut, lokasinya merupakan wilayah Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung. Tetapi, kontur kemiringan tanahnya tumpah ke wilayah Kampung Pasirpanjang di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua.
Adanya hal ini, Suyudi, dari Walhi Jawa Barat menyebutkan, wilayah Puncak merupakan wilayah yang terus dipantau oleh berbagai pihak, baik itu oleh aparat maupun para pemerhati lingkungan.
“Adanya kejadian tersebut, masyarakat di Puncak benar benar harus waspada. Begitu juga, bagi aparat penegak perda yaitu Pol PP mulai dari tingkat kecamatan hingga di tingkat Kabupaten Bogor, harus melakukan tindakan sebelum terjadi bencana yang lebih besar, ” pungkasnya.
Pihak Cafe Daun sendiri belum memberikan keterangan perihal kejadian tersebut.