jurnalinspirasi.co.id – Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Subhan meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera melakukan ekspose terhadap kajian lahan yang rencananya akan dibebaskan dan dibangun menjadi trase baru dari Batutulis menuju Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan.
Menurut dia, hal itu harus dilakukan sebelum lahan tersebut dibebaskan. Sebab, sambung dia, kontur tanah di seputaran Jalan Saleh Danasasmita termasuk labil.
“Harus ada ekspose terlebih dahulu apakah lahan itu layak dibebaskan dan dibangun untuk dijadikan akses jalan atau tidak,” ujar Subhan kepada wartawan, Senin (23/6/2025).
Subhan mengaku khawatir bila kajian tak dilakukan dengan komprehensif, maka peristiwa longsor seperti di Jala Saleh Danasasmita akan terulang lagi.
“Harus dipastikan kondisi tanah, apakah disana layak dibangun atau tidak. Janga sampai buang-buang anggaran,” katanya.
Lebih lanjut, Subhan juga mempertanyakan kemampuan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk membeaskan lahan tersebut. Sebab, berdasarkan informasi yang didapatnya pemkot mesti merogoh kocek hingga Rp45 miliar untuk melakukan pembebasan.
“Anggarannya sampai Rp45 miliar, itu bukan jumlah yang sedikit,” ucapnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, mengatakan tahapan yang saat ini sedang dijalankan adalah persiapan Feasibility Study (FS) kemudian Detail Engineering Design (DED).
“FS sedang berproses diharapkan juga DED selesai akhir bulan ini. Setelah itu siap kami akan mengajukan terkait beberapa dokumen yang nanti akan dilakukan oleh instansi terkait seperti nilai appraisal, analisis dampak lalu lintas (amdalalin), lingkungan dan sebagainya itu akan disiapkan,” ujarnya.
Terkait anggaran pengadaan tanah saat ini rencananya akan menggunakan anggaran dari APBD Kota Bogor dan APBD Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan untuk proses pembangunan, pihaknya sudah bertemu dengan Wakil Menteri PU yang rencananya akan menggunakan anggaran Inpres daerah 2025 yang bersumber dari Kementerian PU.
Setelah semua proses selesai maka pembangunan pun bisa segera dilaksanakan.
“Perencanaan pembangunan akhir tahun ini September sampai Desember. Semoga bisa sesuai target,” urainya.
Diketahui, pembangunan trase baru akan membebaskan lahan seluas 4 ribu meter persegi, dimana di dalamnya terdapat dua bidang tanah milik perorangan dengan status SHM.
** Fredy Kristianto