24.7 C
Bogor
Friday, November 22, 2024

Buy now

spot_img

Bima Minta Bogor Tengah Fokus Menata Pusat Kota

jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus menggencarkan pembangunan di pusat kota yang berada di kawasan Kecamatan Bogor Tengah.

Wali Kota Bogor, Bima Arya menitipkan tiga hal prioritas dalam pembangunan di Kecamatan Bogor Tengah. Yakni, mengatasi titik bencana, menata pusat kota, dan revitalisasi Alun-alun.

Bima mengatakan, penanggulangan bencana menjadi hal yang paling penting seperti pembangunan tembok penahan tanah (TPT) agar warga tidak terdampak secara permanen.

“Nomor satu titik bencana harus diprioritaskan seperti penambahan pembangunan TPT, normalisasi saluran dan lain sebagainya saya minta di Bogor Tengah ini. Jangan sampai di pusat kota tapi warganya terdampak secara permanen,” katanya usai menghadiri Musrenbang Kecamatan Bogor Tengah, Senin (29/1).

Selain itu, sambungnya, terkait penataan sejumlah pasar tradisional yang ada di wilayah Bogor Tengah di antaranya Bogor Plaza, Pasar Bogor, dan Pasar Kebon Kembang yang selama ini mengalami kesemrawutan.

Atas dasar itu, ia meminta Kecamatan Bogor Tengah untuk melakukan koordinasi yang rapih, termasuk tahapan penataan dan relokasi.

“Plaza Bogor siap memulai revitalisasi, dengan rencana pindah ke Jambu Dua dan Sukasari. Jadi Jambu Dua dan Sukasari kan sudah mau selesai di bulan Maret, nanti akan pindah kesana jadi (Plaza Bogor dan Pasar Bogor) bisa dibongkar,” ucapnya.

Kata Bima, relokasi Pasar Bogor menjadi momentum mengurangi kesemrawutan di Bogor Tengah.

“Itu momentum yang paling harus dijaga untuk relokasi Pasar Bogor, karena itu mengurangi secara signifikan kesemrawutan, kemacetan, kekotoran di Bogor Tengah,” ungkapnya.

Ia menyebut bahwa mengatasi permasalahan Alun-alun, ada dua aspek yang harus diperhatikan. Pertama, kerjasama erat dengan warga untuk pengawasan kebersihan dan sampah.

“Alun-alun konsepnya satu ada sistem disitu, saya kira harus bekerjasama dengan warga. Jadi saya minta betul-betul bekerjasama dengan warga untuk penertiban disana terkait pengawasan kebersihan dan sampah,” jelasnya.

Selain itu, terkait pengaturan kuliner agar tidak mengundang pedagang ke dalam Alun-alun, meminimalisir parkir liar, dan permasalahan lainnya.

“Kulinernya harus diatur karena yang menjadi kusut adalah warga yang mengundang pedagang masuk ke dalam Alun-alun, parkir dan yang lain-lain,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Bogor Tengah, Teofilo Patrocinio Freitas menyampaikan, bahwa pihaknya mendapat instruksi untuk melakukan tindak lanjut cepat terkait penanganan bencana.

“Tadi titipan dari pak wali terkait dengan wilayah yaitu prioritas-prioritas penanganan untuk lokasi lokasi bencana,” ungkaonya.

Sedangkan untuk penataan pusat kota, kata Theo, dirinya diarahkan untuk segera membentuk rapat dengan SKPD guna mengambil langkah-langkah konkret dalam penataan PKL di Nyi Raja Permas dan Alun-alun.

“Arahan pak wali tadi secepatnya kita tindaklanjuti dengan membentuk ataupun rapat dengan SKPD lainnya seperti, Pol PP, Dishub, Dikukmdagin dan Perumda Pasar Pakuan Jaya agara kita mengambil langkah untuk penataan PKL di Nyi Raja Permas maupun Alun-alun,” pungkasnya.* Fredy Kristianto

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles