28.1 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Soal Rekonstruksi Jalan Tunggilis, Pio Prihatin Pekerja Konstruksi tak Faham Cara Pasang Dowel

Cileungsi | Jurnal Bogor
Mendapati adanya pengaduan terkait Rekontruksi Jalan Tunggilis – Bondol yang dikerjakan CV Cipta Widya Dharma, anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi III, Ferry Roveo Chechanova menyebut sangat disayangkan sekali jika pekerjaan betonisasi jalan saat pemasangan dowel tidak ditahan oleh bikisting, dan terlihat berserakan sehingga lepas dari betonnya.

Jalan Tunggilis – Bondol

“Khawatir fungsi dowel tidak maksimal untuk kegunaannya, apa lagi kalo pekerja tidak tahu cara pemasangan dowel tersebut, sehingga banyak beton yang belah,” ungkap Pio sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor, Senin (13/11/23).

Terkait pekerja di bawah umur pun, sambung politisi PPP tersebut, dirinya sangat menyayangkan jika ada kontraktor yang memperkerjakan anak dibawah umur yang seharusnya anak tersebut mengenyam pendidikan yang layak.

” Dinas PUPR harus menegur konsultan pengawas bila ada kelalaian dari segi pengawasan. Karena pengawas dibayar untuk mengawasi pekerjaan dan menjadi kepanjangan tangan dinas untuk pengawasan di lapangan,” pungkas Pio.

” Harus ada peneguran keras dari dinas terkait, baik kepada pelaksana kegiatan, konsultan pengawas, maupun PPK yang merupakan UPT di lokasi tersebut,” tambahnya.

Sebelumnya, bukan hanya retak dan patah saja yang terlihat secara kasat mata. Pemasangan besi dowel untuk sambungan pada Jalan Tunggilis – Bondol pun sudah berserakan karena pemborong tidak menggunakan bekisting saat pemasangan besi dowel. Terlihat, batas untuk sambungan yang seharusnya ditahan oleh bekisting dan dipasng besi dowel, justeru hanya dibiarkan begitu saja, bahkan kondisi besi malah lepas dari betonnya.

Salah satu pekerja, Udin (bukan nama sebenarnya ) mengaku tidak mengerti cara pemasangan besi untuk sambungan harus pakai bekisting. Karena memang tidak ada pemberitahuan, juga tidak ada larangan, baik dari mandor maupun dari pihak lain.

“ Saya gak tau, siapa konsultan dan siapa orang PU. Yang saya tahu, saya kerja disini suruh begini itu aja,” tutur Udin kepada Jurnal Bogor.

Udin yang juga masih dibawah umur mengatakan, dirinya diajak bekerja dari tetangga dan sodaranya. Dia sendiri, hanyalah anak putus sekolah yang tinggal di perkampungan. “ Saya tinggal di Leuwicatang, putus sekolah umur saya masih 16 tahun belum punya KTP,” tambah Udin.

Sementara salah satu warga sekitar Wawan sangat menyayangkan dengan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pemborong. Wawan yang juga pernah terjun ke dunia konstruksi menyebut kualitas pekerjaan betonisasi jalan Tunggilis – Bondol perlu perhatian khusus dari dinas terkait.

“ Saya terkejut ya, saat melihat cor sambungan dipasang besi dowel tanpa bekisting. Jelas itu akan membuat sambungan tidak sempurna bahkan akan berdampak patah pada beton,” kata Wawan kepada Jurnal Bogor, Selasa (7/11/23).

Bisa dilihat sendiri, sambung Wawan, banyak sekali beton yang patah dan retak sampai ke dasar itu bukan tanpa sebab, dan untuk perbaikannya pun tidak bisa memakai sealant karena keretakan beton tersebut hampir 1 Cm.

“ Retaknya sudah sangat lebar bahkan sampai kebawah, mungkin  harus pakai sikandur untuk menutup area yang retak sampai kebawah itu. Jika hanya pakai sealant untuk aspal, gak nyampe 3 bulan saat dilintasi kendaraan beton itu akan melebar retaknya, karena tidak ada perekat antara satu sama lain,” jelasnya.

Mirisnya lagi, tambah Wawan, saat dia berbincang-bincangn dengan pekerja ternyata ada anak dibawah umur yang dipekerjakan, ini sudah sangat keterlaluan sekali sebetulnya. Jadi, jangankan ahli di bidangnya, dia bekerja saja mungkin harus mendapatkan arahan.

“ Saya berharap ada dinas terkait yang lebih tinggi atau perwakilan dewan untuk mengkroscek langsung lokasi pekerjaan Tunggilis – Bondol. Karena dengan kondisi sekarang, sudah pasti peran konsultan pengawas dan pengamat dari UPT Jalan dan Jembatan bisa dibilang tidak bekerja,” tukasnya.

Saat dikonfirmasi via Whasapp terkait kondisi pekerjaan dan adanya pekerja dibawah umur, baik Atam sebagai pengamat UPT Jalan dan Jembatan Cileungsi, dan Damanik sebagai pelaksana tidak memberikan tanggapan apapun.

Untuk diketahui, rekontruksi Jalan Tunggilis – Bondol Kecamatan Cileungsi dikerjakan oleh CV Cipta Widya Dharma dan PT Angelia Oerip Mandiri sebagai Konsultan Pengawas dengan memakan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar dengan waktu pelaksanaan 120 hari kerja.

(nay nurain)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles