Keutamaan Syahid di Jalan Allah
Sahih al-Bukhori:6686
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ وَدِدْتُ أَنِّي أُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا، ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا، ثُمَّ أُقْتَلُ.
Dari Abu Hurairah: Bahwa Rasulullah saw bersabda:
Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku suka jika aku berperang di jalan Allah, lantas aku terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh.
Pesan :
Syahid dalam peperangan di jalan Allah memiliki keutamaan yang sangat besar, hingga Rasulullah bersabda bahwa beliau suka jika beliau syahid, kemudian dihidupkan kembali, lalu syahid kemudian dihidupkan kembali, kemudian gugur sebagai syahid lagi.