23.2 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Lahan Pertanian di Cariu Mulai Kekeringan

Cariu | Jurnal Bogor

Kekeringan mulai memberikan dampak bagi para petani di Desa Mekarwangi, Cariu, Kabupaten Bogor. Pasalnya, para petani kini tidak lagi memiliki sumber air yang dapat dijadikan sebagai sumber irigasi. Akibatnya, puluhan hektare lahan pertanian padi terancam gagal panen. Sejumlah petani mengaku hanya bisa pasrah dan berharap hujan turun agar tidak mengalami kerugian terlalu besar lantaran gagal panen.

“Saat ini padi tidak bisa dipanen karena tekstur tanah yang terlalu kering. Sudah hampir dua bulan persediaan air di sumur kering. Bahkan, hujan yang sering dijadikan alternatif pengganti air irigasi juga tidak turun. Akibatnya banyak petani yang akan mengalami gagal panen,” kata salahsatu petani di Desa Mekarwangi, Uding kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).

Menurut dia, lahan pertanian yang terdampak kekeringan mencapai puluhan hektare. Karena pada umumnya pertanian di Desa Mekarwangi adalah sawah tadah hujan yang sangat mengandalkan air hujan sebagai sumber air.

“Apalagi penanmpungan air juga sudah kering. Jadi tidak ada lagi sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk memanen padi,” tukasnya.

Uding mengatakan, persoalan kekeringan dan gagal panen seperti menjadi persoalan rutin setiap tahun yang dirasakan oleh petani di Kecamatan Cariu. Karena sejauh ini, kata dia, belum ada solusi yang kongkret dari pemerintah untuk mengatasi ketersediaan air untuk pasokan lahan pertanian.

“Jangankan untuk pertanian. Air untuk keperluan sehari-hari juga banyak yang kesulitan karena sudah mengalami kekeringan,” ujarnya.

Kondisi lahan pertanian yang gagal panen tersebut, membuat para petani memilih untuk mengganti profesi guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Umumnya, profesi yang mereka pilih adalah menjadi tukang ojek.

“Kalau sekarang sekarang saya ojek karena kekeringan begini,” kata Syamsul salahsatu petani yang berganti profesi menjadi tukang ojek.

Syamsul mengaku, setiap musim kemarau dirinya tidak lagi menggarap lahan pertanian lantaran dipastikan akan mengalami gagal panen. Oleh karena itu, jika masuk musim kemarau dirinya memilih menjadi tukang ojek guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Kebetulan ada motor ya sudah jadi tukang ojek saja karena sudah tidak bisa lagi bertani kalau sudah musim kemarau,” singkatnya.

** Taufik/Nay

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles