Citeureup | Jurnal Bogor
Rasa bahagia dan bangga terpancar dari wajah Zanwar Abdul Muhsin (15), seorang santri Pondok Pesantren Budi Guna yang berada di Desa Tajur, Citeureup, Kabupaten Bogor yang berhasil menyabet juara ketiga lomba Kuliah Tujuh Menit atau Kultum yang diprakasai oleh Kapolres Bogor AKBP Dr.Iman Immanudin.
” Alhamdulilah gak nyangka aja bisa jadi juara ketiga mewakili Kecamatan Citeureup. Apa yang didapat hari ini semoga bisa menjadi motivasi kedepannya untuk menjadi lebih baik lagi terutama dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qurán,” ungkap Zanwar.
Siswa kelas 10 Madrasah Aliyah Budi Guna tersebut berharap, dengan mendapatkan juara ini tidak membuat dirinya merasa jumawa atau lebih lebat dari yang lainnya. Menurutnya, ketakwaan kepada Allah SWT itu merupakan suatu keharusan sebagai seorang muslim.
“Hadiah itu hanya penyemangat untuk menjadi lebih baik lagi, sejatinya ketakwaan itu dan keimanan kepada Allah SWT itu bukan hal untuk dilombakan, tapi ditingkatkan. Saya ucapkan terimakasih kepada Kapolres Bogor Bapak Iman, juga kepada Kapolsek Citeureup Bapak Yufrialdi, terutama untuk kedua orang tua saya dan untuk guru-guru yang saya cintai. Karena saya bisa seperti ini karena ikut campur tangan, doa dan ajaran dari mereka, ” tuturnya.
Sementara, turut terpancar wajah bahagia dan haru Kapolsek Citeureup Polres Kompol Yufrialdi saat mendengar nama yang disebutkan MC adalah santri asal Citeureup. Dirinya sangat bangga akan pencapaian yang diraih oleh Zanwar. Ditengah hebohnya perang sarung antar remaja dan tawuran, Citeureup masih memiliki anak muda yang berprestasi dan menyibukkan dirinya untuk hal-hal yang positif.
” Kami berharap seluruh elemen masyarakat khususnya warga Kecamatan Citeureup, ikut mengapresiasi keberhasilan anak didik kita agar menjadi contoh anak-anak yang lainnya. Sehingga mampu menciptakan warna khas anak-anak Citeureup benar-benar potensial, kreativitas, berbakat di bidangnya,” pungkas Kompol Yufrialdi dengan penuh kebanggaan dan senang.
** Nay NuráinÂ