Ciampea | Jurnal Inspirasi
Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di hari pertama di Kecamatan Ciampea, kurang efektif. Terlihat, lalu lintas kendaraan yang melintasi Jalan Raya Ciampea masih tinggi dan masih banyak pengendara yang tidak mengunakan masker.
Camat Ciampea, Chaerudin Felani mengatakan untuk di Kecamatan Ciampea ada 11 titik chek point, salah satunya di Jembatan Ciampea, Desa Ciampea yang berbatasan dengan Kecamatan Rancabunggur. Hasil evaluasi satu hari penerapan PSBB, masih banyak pendaraan yang melintasi wilayah Ciampea tidak mengunakan masker.
“Setiap pengendara yang melintas di himbau agar mengunakan masker dan membatasi jumlah penumpangnya. Tak hanya, pengendara juga di cek suhu tubuh dan diberikan masker,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Masih tingginya lalu lintas kendaraan disebabkan Kecamatan Ciampea dilalui jalan nasional, dan jalan provinsi. Berbeda dengan kondisi Jalan Kabupaten, terpantau sudah sepi dari lalu lintas kendaraan. Adapun pengendara yang melintas untuk membeli kebutuhan pokok dan hal yang urgen.
Sedangkan di perkampungan sudah hampir semuanya dipasang portal dan dijaga oleh Satgas Covid 19 tingkat desa dan relawan. Ia mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Ciampea untuk tinggal di rumah selama 14 hari, dan jika keluar rumah mengunakan masker.
“Di Kecamatan ada 4 orang yang positif Covid 19, rata- rata mereka yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negri. Saya mengajak semua masyarakat Ciampea bersama- sama memerangi wabah Covid 19, salah satunya dengan tinggal di rumah selama 14 hari,” tukasnya.
Cepi Kurniawan