24.2 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

CV Salak Singgalang Asal Jadi Pasang Udict di Jalan Pahlawan

Citeureup | Jurnal Bogor 

Pembuatan saluran drainase atau gorong-gorong di jalan Citeureup-Babakan Madang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor mendapat keluhan warga sekitar maupun Pemerintahan Desa Sanja.

Pasalnya, pekerjaan drainase yang dikerjakan oleh CV Salak Singgalang dengan PT Nasuma Putra sebagai Konsultan Pengawas yang memakan anggaran sebesar Rp 287 juta terkesan asal jadi. Ketinggian drainase melebihi jalan raya yang mengakibatkan genangan air saat hujan justeru tumpah ke jalanan.

Kepala Desa Sanja Edi Yusuf mengatakan, pihaknya sudah melakukan peneguran terhadap perusahaan yang juga bergabung dalam asosiasi Askonas untuk melakukan pekerjaan dengan benar.

“Masa iya drainase lebih tinggi dari jalan, airnya tumpah ke jalan atuh. Alasan yang mereka sampaikan itu sudah tidak bisa menggali lagi karena ada kabel listrik dari PLN. Padahal kedalaman galian itu belum sampai 1,5 meter, disini kontraktor seolah melakukan pekerjaan asal jadi,” ujarnya kepada Jurnal Bogor. Kamis (29/09).

Menurutnya, dia pernah menyarankan DPUPR dengan pengusaha untuk berkoordinasi dengan PLN yang punya kabel di bawahnya untuk dicarikan solusi harusnya seperti apa. Kondisi saat ini drainase itu jadi tidak beraturan.

“Sekarang belum ada kelanjutan pekerjaan lagi, kalo menurut kami itu belum selesai disamping belum dipakai tutup Udict, tanah bekas galian juga masih berantakan. Kenapa kerjaan itu di tinggal-tinggal bukan segera diselesaikan apalagi ini musim penghujan, adanya drainase bukan meringankan masalah malah menambah masalah,” cetusnya Edy geram.

Terpisah disampaiakan oleh Hendi (36) warga yang juga berjualan di lokasi galian drainase mengatakan jika adanya drainase yang lebih tinggi dari jalan justru mengganggu aktivitasnya berjualan.

“Ganggu, apalagi kerjanya setengah-setengah tidak langsung dikerjakan sampe tuntas. Kalo hujan air bukan masuk ke drainase malah tumpah ketengah,” papar Hendi.

Menurutnya, saat dia ngobrol dengan pekerja saat itu akan dilakukan pemotongan,” katanya. “Udict-nya mau dipotong biar sejajar sama jalan, tapi buat saya aneh masa beton mau dipotong,” ujarnya sambil tertawa.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles