Pandeglang | Jurnal Inspirasi
Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Banten tampil sebagai motivator bagi petani pada kegiatan Sekolah Lapang (SL) Tematik.
Kegiatan diselenggarakan oleh FORKOM (Forum Komunikasi Jaringan Pemandu dan Masyarakat Desa) dalam desa – desa Penyangga Taman nasional Ujung Kulon (TNUK) difasilitasi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia-ujung kulon menghadirkan narasumber dari WWF digelar setiap hari Sabtu dibuka pada pertengahan Desember 2020 lalu dan akan berlangsung sebanyak 16 kali pertemuan.
Wawan Gunawan Koordinator Penyuluh BPP Kostratani Kecamatan Sumur menjelaskan Sekolah Lapang (SL) Tematik padi sawah metode System of Rice Intensification (SRI) diikuti 50 petani dari enam desa yang menjadi penyangga TNUK, dibagi di dua titik. Desa Kertajaya, Kertamukti dan Tunggaljaya di Desa Kertamukti. Untuk Desa Cigorondong,Tamanjaya dan Ujungjaya di Desa Cigurondong,
Topik yang diangkat adalah Dampak Serangan Hama Penggerek Batang Pada Tanaman Padi Sawah dan Penggunaan Pupuk Organik untuk Mengukur Imun Tanaman dalam Serangan WBC.
“ Dalam SL Tematik ini para petani diajak untuk menganalisis perkembangan tanaman mereka, fase demi fase. Sekaligus mendalami berbagai prinsip terkait perkembangan tanaman, seperti dinamika populasi serangga, fisiologi tanaman, pemeliharaan kesuburan tanah, pemilihan varietas, pengaruh air dan cuaca. Serta agen hayati yang bisa digunakan dalam pengendalian hama terpadu, “ urai Wawan, Rabu (06/01/2021).
Dalam kegiatan SL Tematik ini petani diajak belajar langsung dari lahan sawah atau kebun dan dari pengalaman bertaninya melalui siklus aksi-refleksi. Mereka diberikan kesempatan belajar seluas- luasnya, agar berinteraksi dengan realita mereka secara langsung. Serta menemukan sendiri ilmu dan prinsip yang terkandung di dalamnya. “Selain lahan praktek, masing – masing pemandu desa melaksanakan lahan kajian/demplotnya,“ terangnya.
Wawan menambahkan, tujuan SL Tematik adalah untuk mendorong petani menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kapasitas dan pengetahuan petani secara ekologis.
Menurutnya kegiatan SL Tematik di desa – desa yang menjadi penyangga Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ini merupakan kegiatan yang sangat bagus untuk petani.
 “Ini sangat baik dalam rangka. meningkatkan pendapatan pelaku utama maupun pelaku usaha dengan menjaga kelestarian lingkungan. Petani menjadi sadar akan pertanian ekologis yang lebih menguntungkan dan konservatif, “ ujarnya.
Dalam sebuah kesempatan Menteri Pertanian Syahrul yasin Limpo mengimbau masyarakat untuk memperkuat pertanian dengan menjaga dan melestarikan alam.
Lebih lanjut SYL menekankan pada masa pandemi Covid 19 ini, pertanian merupakan sektor yang tangguh bahkan menjadi satu-satunya sektor yang selamatkan perekonomian nasional. Kata Mentan dalam tantangan apapun, pertanian selalu berproduksi.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan penerapan pertanian ramah lingkungan dan penerapan teknologi hemat air, penggunaan pupuk organik, selain akan meningkatkan produksi dan kualitas komoditas pertanian, juga akan meringankan pemerintah dalam pemberian subsidi pupuk pada petani juga meningkatkan pendapatan petani sekaligus melestarikan lingkungan.
** Regi/PPMKP