Jurnal Inspirasi – Dalam era di mana kesadaran akan pentingnya keamanan pangan semakin meningkat, peran seorang penjamin mutu industri pangan menjadi semakin krusial. Lulusan program studi DIII Penjaminan Mutu Industri Pangan Politeknik AKA Bogor, dengan bekal kompetensi yang mumpuni, siap menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kualitas produk pangan di Indonesia.
Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan signifikan dalam industri pangan. Penggunaan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan artificial intelligence (AI) memungkinkan kita untuk melacak makanan dari ladang hingga meja makan. Di tengah perubahan ini, lulusan Program Studi DIII Penjaminan Mutu Industri Pangan AKA Bogor memiliki peran yang sangat strategis.
Lulusan program studi ini dilengkapi dengan kompetensi yang setara dengan Nutrition and Quality Specialist (Standar Eropa CREBO 25462), Analisis Sensorik (skema kompetensi BNSP), Penyusunan Dokumen HACCP (skema kompetensi BNSP), dan berbagai kompetensi yang relevan dengan industri pangan 4.0, antara lain: Pengendalian Mutu : Terampil melakukan pengujian kimia, fisika, dan mikrobiologi pada bahan baku dan produk pangan untuk memastikan kualitasnya. Penjaminan Mutu: Mampu melakukan penjaminan terhadap mutu proses produksi pangan, Jaminan Keamanan Pangan: Mampu menganalisis risiko bahaya dan menentukan titik kritis keamanan pangan, Sistem Jaminan Halal: Mampu menyusun dokumen halal dan menentukan titik kritis kehalalan, Pengembangan Produk Baru: Mampu berpartisipasi dalam pengembangan produk pangan baru yang aman, berkualitas, dan sesuai dengan preferensi konsumen.
Ketua Program Studi DIII Penjaminan Mutu Industri Pangan, Dr. Anita Herawati Permana, M.Si, menyatakan bahwa Lulusan Prgram Studi DIII Penjaminan Mutu Industri Pangan Politeknik AKA Bogor memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam berbagai sektor Industri Makanan, Minuman, dan Pengemasan untuk memastikan produk makanan dan minuman yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang ditetapkan, serta proses pengolahan pangan yang aman.
“50% lulusan tahun 2024 ini telah terserap industri, yaitu sebanyak 30 dari 60 lulusan sudah mendapatkan pekerjaan sebelum mereka wisuda. Mereka dapat berkarya dalam beberapa posisi diantaranya analis fisik pangan, analis organoleptik pangan, analisis mikrobiologi pangan, pengendali dokumen sistem mutu industri pangan, supervisor pengawasan mutu, inspector industri pangan, auditor keamanan pangan, quality control dan quality assurance” imbuhnya
“Dengan demikian, lulusan Program Studi DIII Penjaminan Mutu Industri Pangan AKA Bogor dapat menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan visi Making Indonesia 4.0, yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara produsen pangan yang aman, berkualitas, dan berdaya saing di tingkat global” Pungkasnya.
Capaian serapan lulusan yang tinggi sebelum wisuda ini tak lepas dari komitmen Politeknik AKA Bogor melalui AKA Karir, dalam menjalin kerjasama strategis dengan berbagai industri dalam rangka pemenuhan tenaga terampil dan profesional.
(Fajar Marendra-AKA Karir)