Home Politik Melli Darsa Kritik Penataan Kota Bogor yang Dianggap Terbelakang

Melli Darsa Kritik Penataan Kota Bogor yang Dianggap Terbelakang

jurnalinspirasi.co.id – Dalam debat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor yang berlangsung pada Jumat (8/11) malam lalu, calon Wakil Wali Kota nomor urut 1, Melli Darsa, memberikan kritik tajam terhadap kondisi penataan Kota Bogor yang dianggap terbelakang dibandingkan kota-kota lainnya. Pernyataan ini disampaikan Melli saat mengomentari masalah transportasi, lingkungan, dan pengelolaan sampah serta pasar yang menurutnya masih jauh dari harapan warga.

“Kalau tentang masalah yang belum beres, kayaknya banyak banget. Kalau enggak, saya nggak akan ikutan Pilkada ini. Masih tenang-tenang aja jadi lawyer internasional,” ujar Melli yang disambut antusias oleh audiens debat.

Menurut Melli, penataan Kota Bogor saat ini masih memerlukan banyak perbaikan, terutama dalam hal pengelolaan sampah yang terstruktur, kondisi pasar yang tertib dan bersih, serta fasilitas transportasi publik yang terintegrasi.

“Kota Bogor itu, penataan sampahnya, penataan sampahnya, penataan transportasinya, begitu terbelakang,” cetus Melli

Ia menegaskan bahwa untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut diperlukan kepemimpinan yang memiliki kemauan, bersih dalam rekam jejak, dan berani dalam bertindak.

“Untuk itu kita memang memerlukan orang-orang yang mau menghadapi hal-hal yg sulit, khususnya pemerintahan harus bersih dan juga harus berani menegakkan hukum,” tambah perempuan kelahiran Kota Bogor tersebut.

Dalam menguraikan berbagai solusi dari persoalan tersebut, Melli Darsa juga menyoroti aspek pendidikan, kualitas SDM yang ada di Kota Bogor, yang perlu untuk terus ditingkatkan.

“Peningkatan daripada pendidikan, keterampilan, supaya orang-orang Bogor ini benar-benar bisa berdiri tegak menjadi generasi emas maju dan lalu kita benahi kota bersama-sama,” tutup Melli.

Pernyataan Melli ini mendapat tanggapan beragam dari warganet Kota Bogor, yang sebagian besar merasa bahwa kritik tersebut sangat relevan dengan kondisi nyata yang mereka alami sehari-hari.

** Fredy Kristianto

Exit mobile version