JURNAL Inspirasi – Bismillahir rahmanir rahiem. Aku berlindung kepada Allah SWT, dari bisikan syetan yang terkutuk. Sebenarnya saya sudah lama berniat untuk menulis sejarah Universitas Djuanda, disingkat UNIDA, untuk melanjutkan dan mengembangkan tulisan.saya AA yang dikarang thn 1988, yang waktu diperlukan untuk menyusun buku Panduan UNIDA thn 1988, yang aksn dicetak dan dibagikan kepada mahasiswa baru UNIDA.
Kemudian dalam perjalanan UNIDA dengan segala dinamikanya, ada orang bertanya kepada saya mengenai status tanah atau lahan yang diatasnya dibangun komplek kampus UNIDA dan masjid Raya Amaliyah, diantaranya yang bertanya itu sahabat saya Prof.Dr.Win Nugroho, pensiunan peneliti BPT Ciawi, kini bergabung menjadi dosen tetap Yayasan dpk Faperta UNIDA Bogor.
Ya saya jawab status tanah, lokasi dibangunnya kampus UNIDA dan Masjid Raya Amaliyah Ciawi, hingga sekarang adalah tanah wakaf, begitu jawaban yang saya sampaikan kepada bpk Prof Win Nugroho. Saya bersaksi, dahulu lahan tersebut menyatu, akan tetapi belakangan sejak thn 1990an seolah-olah terpisah, alias “pecah kongsi’, sekarang menjadi 2 faksi pengelolanya.
Orang Bogor faksi bpk. Ayib Ruchbi dan Tb Tjetjep mengambil dan mengusai dan mengelola lahan komplek Masjid Raya Amaliyah dengan organisasi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)’ bahkan saya demgan sdr Iskandar Zulkarnaen, alumni UNIDA sudah ada Yayasan wakafnya yang menaungi masjid.
Sedangkan orang-orang Yayasan PSPI “faksi Jakarta” dimotori bpk H. Alamsyah dkk dengan mengikutsertakan beberapa orang anggota keluarganya untuk menguasai dan mengelola Kampus Universitas Djuanda (UNIDA).
Padahal semua tanah yg ada lingkungan masjid Raya Amaliyah dan kampus UNIDA seluas lk 3.4 hektar, asal muasalnya adalah tanah Wakaf dari alm. Bpk. H.Tb Tjetjep Adiredja beserta istrinya Hj.Ratu Siti Sarah.
Saya mengenal baik alm Bpk Tb Tjetjep, orang kaya/pengusaha kaya Ciawi, besan bpk.Kol. H. Ayib Ruchbi, bupati Bogor thn 1980-an. Rumah utamanya tetletak di jalan raya Ciawi-Puncak Cisarua Bogor, letak persis di depan komplek percetskan Al Quran YPI Kemenag RI, sekarang lahan tersebut sudah berubah menjadi bangunan Toko Material Bangunan dan resto KFC.
Tanah wakaf tersebut, resmi penandatangan akad wakaf pada suatu acara yang cukup hikmat pada thn 1986 sekitar bln April, bertempat di belakang halaman masjid Raya Amalia. Alhamdulillah, saya ikut hadir menyaksikannya, antara lain bersama alm KH Warnuddin ZM beliau Imam Besar Masjid Amaliyah sebagai saksi pernyataan Ikrar Wakaf, hadir pula bpk Camat Ciawi, Kades Sindangsari bpk. Apef Syafii dan para tokoh sekaligus pengurus inti Yayasan PSPI selaku penerima tanah wakaf (nadhir), mereka ada sebanyak 5 (lima) orang yaitu bpk. H Alamsyah Ratu Perwiranegara, Prof. Drs.H. Anton Timur Djailani. MA, Kol H. Yusuf Sukmana, H. Abdul Gani Abdullah SH, dan Ir. H. Ayib Huda (beliau anak bpk.Ayib Ruchbi dan mantunya bpk. Tb Tjetjep. Adiredja).
Sekarang ke-5 orang nadhir tanah wakaf tersebut hanya tinggal 1 orang yang masih hidup dan alhamdullilah sehat walafiat yakni bpk. Prof. Dr. H. Abdul Gani Abdullah.SH, waktu itu, beliau menjabat sekretaris umum sekaligus merangkap Direktur Eksekutif Yayasan PSPI sebagai Badan Hukum (BH) Universitas Djuanda, juga bertugas sebagai Wakil Ketua dan Lesson Officer dari Tim Persiapan Pendirian.UNIDA thn 1986-1987 ke Ketua Dewan Pendiri YPSPI bpk H.Alamsyah Ratu Perwiranegara. Beliau bpk.Abdul Gani juga sebagsi Guru Besar UIN Sunan Gn Jati Bandung dan kemudin pindah ke UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta.
Beliau orangnya yang saya kenal sangat cerdas dalam penguasaan ilmu hukum, dan mudah bergaul, tidak feodal, sehingga karier bpk. Prof. Gani di birokrasi Pemerintahan RI sangat cemerlang. Prof. Gani adalah mantan pejabat struktural Kemenag RI, aspri/konseptor pidato bpk Menag Alamsyah, mantan Warek 2 UNIDA dan Dekan Fasti UNIDA thn 1994 yg kami dirikan, mantan Dirjen PerUU Menkumhamnya Prof. Yusril Ihza Mahendra (YIM) di era Presiden RI Gusdur, dan beliau mantan Hakim Agung MA RI,. Dan terakhir bertemu dgn beliau pada bulan Februari 2024 di Jakarta. Sepetahuan saya saat ini, bpk Prof. Gani masih aktif konsultan hukum, mengajar di beberapa PTS di Jakarta spt Universitas Muhamadyah Jkt, Univ Maa’ul Anwar Banten sebagai Rektornya.
Bapak Prof. A Gani Abdullah. SH inilah satu-satunya pengurus Yayasan PSPI, tepatnya bulan Maret 1986 mengajak saya Apendi Arsyad bergabung menyiapkan berdirinya Universitas Djuanda yang kampusnya diatas lahan wakaf dari tokoh masyarakat Ciawi Bogor yang terletak di lokasi strategis perapatan Ciawi Bogor sekarang.
Alhamdulillah
semua dokumen pendirian Universitas Djuanda disingkat UNIDA saya masih menyimpan arsipnya, diantaranya dokumen2 tersebut adalah sbb:
- Ikrar wakaf tanah untuk pendidikan dan dakwah Islamiyah, yang dikelola oleh Yayasan Pusat Studi dan Pengembangan Islam (PSPI) sebagai Badan Hukum. UNIDA Bogor thn 1986.
- AD dan ART Yayasan PSPI beserta susunan pengurusnya thn 1986.
- Surat izin penggunaan nama Ir. H. Djuanda sebagai nama Universitas Djuanda dari ahli warisnya, ditandatangani oleh menantu alm bpk.Ir.Djuanda yaitu bpk, Purn,Jenderal Polisi.Prof.H.Awaludin Djamin,
- SK Yayasan PSPI thn 1987 tentang Pendirian.UNIDA Bogor, ditandatangani Ketua dan Sekretaris Yayasan PSPI, masing-masing bpk Prof.H.Anton Timur Djaelani.MA dan H.Abdul.Gani Abdullah SH.
- Site plan awal Pengembangan Kampus UNIDA Bogor
- Gambar sketsa Gedung. kampus UNIDA,
- Daftar asset nama-nama barang inventaris Yayasan PSPI thn 1986, pada awal pengajuan pendirian.UNIDA Bogor dan
- Dokumen Studi Kelayakan Pembukaan Beberapa Program Studi dan Fakultas, mengacu pada persyaratan UU Pendidikan, PP dan Kepmendikbud RI.
Alhamdulillah saya tahu persis data dan. Informasi perkembangan UNIDA dari waktu ke waktu, hingga sekarang karema saya aktif sebagai Dosen Tetap Yayasan PSPI sejak September 1987 sd sekarang, lk 36 thn aktif memberi kuliah dengan sejumlah mata kuliah dan membimbing mahasiswa di kampus UNIDA.
Saya pernah menjabat di Yayasan PSPI sebagai Sekretaris Tim Persiapan Pendirian UNIDA thn 1986/1987 dengan piagam penghargaan dari bpk. H. Alamsyah. Ratu Prawiranegara selaku Ketua Dewan Pendiri Yayasan PSPI dan bpk.Prof.H.Anton Timur Djaelani. MA selsku Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan PSPI. Maaf, sepengetahuan. Saya Yayasan PSPI belum pernah ada rapat resmi pengurus sesuai UU Yayasan membubarkan dirinya. Harus diingat semua dokumen pendirian UNIDA dari Pemerintah cq Kemendikbud RI Badan Hukum (BH) Universitas Djuanda adalah Yayasan PSPI, baik Universitas, sejumlah Fakultas dan Program Studi yang disyahkan oleh Pemerintah, bukan Yayasan lain.
Setelah resmi berdiri Universitas Djuanda tgl 21 Maret 1987 dan mulai beroperasi kuliah tgl 1 September 1987, saya diangkat menjadi Dosen. Tetap Yayasan PSPI (karena saya tidak bersedia menjadi dosen. PNS alhamdulillah ada. tawaran kepada saya pribadi dari Koordinator Kopertis IV Jawa Barat, bpk Dr. M. Alex Dasuki, waktu itu, dan lebih memilih menjadi dosen non PNS.
Selain mengajar sebagai Dosen di homebased Faperta UNIDA prodi Agribisnis, dan kuliah S2 dan S3 biaya sendiri (tanpa bantuan Yayasan), saya diberi tugas-tugas kepanitiaan yang cukup banyak, dan jabatan struktural yg pernah diamanahkan seperti Kabag Perencanaan Akademik, Pembantu Dekan 1, 2 dan 3 Faperta, Wakil Dekan 3 Fasti (ikut mendurikan Fasti thn 1994), Dekan Faperta, Warek 3, Sekretaris Senat, Warek 1 dan Direktur Program Pasca Sarjana UNIDA dari 4 orang Rektor UNIDA yaitu : AN, AY, AS dan MR. Saya mengundurkan diri pada pertengahan tahun 2010, sebagai Warek Satu, bertugas membidangi akademik, sekitar 6 bulan sebelum berakhir masa jabatan Warek 1, karena tidak sejalan, dan tak sepaham dengan Rektor yang berkuasa saat itu.
Sejak itu saya hanya fokus menjalankan tugas fungsional spt pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat serta membimbing mahasiswa dalam tugas pkl, kkn dan skripsi, serta menulis artikel.
Sejak Desember thn 2010 hingga sekarang, insyaAllah tepatnya pada tgl 8 Oktober 2024, usiaku genap 65 thn pensiun sbg dosen non PNS, maka waktu saya akan banyak dialokasikan berperan pengabdian diluar kampus UNIDA,. sebagai konsultan proyek kajian membantu Pemerintah dan pihak Swasta (Kadinda, Dekopinda etc), serta kegiatan sosial melalui beberapa Ormas spt ICMI, Kahmi, dan Yayasan yang saya dirikan yaitu Yapic Bogor dan Yayasan ACM Kuansing Riau, sebagai wadah beramal sosial.
Simpulannya, insyaAllah saya tahu persis perjalanan sejarah detilnya UNIDA Bogor. Mohon doanya, suatu saat nanti, jika Allah SWT memberikan waktu saya, berumur panjang, saya akan menulisnya sejarah UNIDA lebih lengkap, agar publik dan umat tahu dan sadar bahwa status kepemilikan tanah dan asset wakaf “clear and clean” untuk menangkal rumor-rumor yang berkembang di masyarakat selama satu-setengah dasa warsa terakhir ini.
Harapan kita tidak ada yang diselewengkan menjadi milik pribadi atau keluarga tertentu, sebab perbuatan itu, jelas-jelas melanggar UU Wakaf, UU Yayasan dan Syariah Islamiyah, sehingga barangtentu perbuatan penyimpangan itu diharamkan agama Allah SWT, serta termasuk perbuatan melawan hukum yang sah.
Tanah milik Yayasan, apalagi yang berstatus wakaf, ketentuannya menurut UU dan hukum Islam, tidak bisa diwariskan dan tidak bisa diperjualbelikan, dan hanya bisa digunakan untuk pelayanan sosial (pendidikan dan dakwah) bersifat nirlaba (nonprofite), alias bukan milik pribadi seseorang atau keluarga tertentu, sebagaimana isi amanah yang tersurat dalam dokumen Ikrar Wakaf antar Pewakif dengan Nadhir lahan Wakaf tersebut.
Semoga narasi ringkas dan informasi singkat ini bermanfaat bagi kita semua yang mencintai agama Allah dan mensyiarkan Islam di tengah-tengah masyarakat, dan Allah SWT tempat kita berlindung dan minta pertolongan agar kita diberi keselamatan kehidupan di dunia yang fana’ dan kehidupan akhirats yang baqa.
Syukron bpk.Prof.Win Nugroho, dosen Faperta UNIDA prodi peternakan yang bertanya kepada saya tentang status tanah, bahwa lahan dibangun kampus UNIDA Bogor adalah berstatus wakaf, bukan milik perseorangan atau keluarga tertentu. Lahan wakaf 3.4 ha kampus UNIDA Bogor dan Masjid Raya Amalia tsb berlokasi di perapatan Ciawi Kabupaten Bogor, posisinya persisnya antar kampung Amaliyah dengan kampung Tipar, Desa Ciawi.
Syukron barakallah.
Selasa 26 Maret 2024
Wassalam
===✅✅✅
Dr. Ir. H. Apendi Arsyad.MSi (Dosen Tetap/Assosiate Profesor, Yayasan PSPI pada Prodi Studi Agribisnis Faperta dan pendiri UNIDA Bogor thn 1986, kemudian sejak thn 1987, dan thn 1986 sebagai Sekretaris Tim Persiapan Pendirian Universitas Djuanda Bogor)