jurnalinspirasi.co.id – Anak-anak pengungsi yang tinggal di Deir el-Balah, Palestina memberitahu Al Jazeera bahwa mereka terpaksa membakar buku untuk menghangatkan diri di tengah kondisi yang memburuk.
Dilansir dari akun Instagram @aljazeeraenglish pada akhir pekan kemarin, suhu terus menurun di Gaza, anak-anak yang menetap di Deir el-Balah tidak memiliki sarana yang cukup untuk menghangatkan tubuh. Ini mengharuskan mereka untuk mencari cara inovatif agar tetap hangat. Para anak ini terpaksa menghadapi tantangan hidup yang sulit, dan harus bergantung pada sumber daya yang sangat terbatas agar tetap bertahan.
“Seperti yang Anda lihat, kami sekarang duduk di perpustakaan sekolah tempat kami mengungsi, dan alih-alih membaca buku, kami membakarnya untuk menyalakan api bagi diri kami sendiri,” ucap seorang gadis muda, Rahaf Hamad.
Gadis lainnya, Julia Hamad menambahkan, “kami telah mengungsi lebih dari satu kali, kehilangan pendidikan dasar, makanan, dan buku-buku kami, dan sekarang kami menggunakan buku untuk menyalakan api.”
Kondisi di Gaza menyebabkan ribuan warga menjadi pengungsi, khususnya anak-anak yang sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan. Situasi ini memerlukan bantuan dan solusi yang berkelanjutan dari dunia internasional.
(wardah arrasyidah hanifah/mg-uik)