29.6 C
Bogor
Friday, May 17, 2024

Buy now

spot_img

Dak Beton Sudah Rembes, Ruang Kelas SDN Parakanmuncang 01 Mesti Prioritas Dibangun

jurnalinspirasi.co.id – Pembangunan SDN Parakanmuncang 01, Desa Parakanmuncang, Nanggung, Kabupaten Bogor harus menjadi skala prioritas.

Pasalnya, gedung yang direncanakan bertingkat untuk belajar bagi peserta didik tersebut dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa roboh. Sebab, rembesan air yang terus menerus telah membuat kerusakan atap dak beton.

“Kondisi ruang kelas sangat mengkhawatirkan, atap dak beton ruang kelas ini sudah banyak yang terkelupas, tidak hanya atap betonnya saja, air hujan yang merembes juga berdampak pada dinding ruang kelas menjadi rusak,” kata kepala Sekolah SDN Parakanmuncang 01 Ondeng Sofwanudin, Senin (26/02/2024).

Ondeng menjelaskan, SDN Parakanmuncang 01 dibangun pada 2018 silam saat itu dia belum menjabat di sekolah tersebut. Bahkan pihaknya juga sudah mengusulkan sejak tahun 2020 terkait dengan kondisi kerusakan sekolah tersebut.

“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin baik di musrembang desa maupun kecamatan sudah masuk, tinggal di kabupaten,” jelas Ondeng.

Meski dulu sempat dilakukan perbaikan oleh pihak pemborong, dengan dilakukan tambal sulam tetapi itu percuma, sebab kekuatannya tidak lama karena air hujan ini menggenang di atap dak beton tersebut.

“Untuk pembangunan dengan keinginan kita gedung sekolah ini menjadi sekala prioritas,” bebernya. 

Dengan jumlah murid 350 gedung sekolah bertingkat sebanyak 4 ruang. Dengan kondisi ini, kata Ondeng, dipastikan tak nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar bagi guru dan peserta didik.

“Saya sempat berencana kalau memang tidak ada pembangunan untuk gedung  ditingkatkan dengan dibuatkan atap penutup, karena kalau dibiarkan dikhawatirkan akan jebol,” sambung Ondeng.

Tak hanya bangunan utama sekolah  yang telah mengalami kerusakan, pantauan Jurnal Bogor, terdapat 3 ruang kelas SDN Parakanmuncang 01 kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Bahkan hampir seluruhnya plafon sekolah sudah pada lepas yang terlihat hanya rangka atap baja ringan.

Tiga ruang kelas yang dibangun tahun 2012, pihaknya seringkali  memperbaiki sarana belajar ruangan kelas.

“Masalahnya material genteng dengan baja ringan tidak klop dan bergeser terus dan berdampak pada kebocoran. Meski membahayakan terpaksa masih digunakan,” pungkasnya.

(andres)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles