Nanggung | Jurnal Bogor
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Citarum-Ciliwung bersama masyarakat Desa Bantarkaret, Nanggung, Kabupaten Bogor melakukan kegiatan penanaman ribuan berbagai jenis pohon kayu endemik dan jenis Multi Purpose Tree Species (MPTS) di wilayah yang masuk dalam priotitas Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) pascabencana tahun 2020, Kamis (14/12/2022).
Kegiatan penanaman oleh staf khusus Menteri LHK Bidang Edukasi Publik Kelestarian SDA dan Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Pemulihan DAS, juga di hadiri Direktur Rehabilitasi Hutan, Kepala BPDAS Citarum Ciliwung, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kepala BPSI LHK, Kepala Pustarhut, Kepala BDLHK Bogor, Muspika Nanggung, Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Lembaga Masyarakat Hutan Desa Bantarkaret.
Kepala BPDAS Citarum Ciliwung Pina Ekalipta mengatakan, dalam kegiatan ini dilakukan penanaman secara simbolis bibit tanaman sebanyak 50 batang dengan jenis antara lain Rasamala, Manglid, Saninten, Petai, Manggis, Durian dan Alpukat.
“Ini adalah salah satu bukti nyata kami bersama dengan masyarakat dan bekerja sama antara pemerintah terkait,” katanya.
Dia menyatakan, tempat tersebut sedang diusulkan untuk jadi hutan desa sehingga masuk kawasan untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) seluas 341.05 hektare yang dilaksanakan oleh 3 Kelompok Tani Hutan (KTH) yaitu KTH Laskartani seluas 152,67 ha, KTH Tumaritis 105,15 ha, dan KTH Tunas Mekar 83,23 ha.
“Harapan kami, setelah kami hadir Rehabilitasi Hutan dan Lahan dapat dilanjutkan oleh teman-teman untuk dikelola masyarakat. Masyarakat diberikan akses mengelola hutan secara lestari, dimana kedepan akan ada perdagangan karbon jadi tanpa harus menebang pohon kita akan mendapatkan istilahnya insentif dari dunia luar,” beber Pina.
Kata dia, kegiatan RHL tersebut telah selesai dilaksanakan 100 persen dan telah tertanam bibit sebanyak 136.419 batang yang dibuktikan dengan foto geotagging tanaman.
Adapun tujuan kegiatan RHL tersebut, yaitu meningkatkan peran masyarakat sekitar dalam menjaga hutan tetap lestari sekaligus meningkatka kesejahteraan masyarakat
“Dan disini ada penambang emas tanpa ijin (Peti) ini harapannya, Peti ini bisa beralih ke ekonomi hijau, dan ekonominya ini kita akan dorong. Jadi di dalam kawasan dan diluar kawasan untuk daerah Nanggung yang daerah rawan bencana kita akan jadikan tempat yang rapi,” ujarnya.
Iya menyebut, bahwa wilayah tersebut adalah daerah hulu sungai Cisadane. Bahkan, bibit persemaian Rumpin akan ditanamkan di wilayah tersebut.
“Selain itu disini juga akan kita memanfaatkan persemaian Rumpin yang diresmikan Presiden Jokowi, bahwa sebagian besar bibit dari persemaian Rumpin akan kita tanam di daerah ini,” katanya.
Sementara, Tenaga Ahli menteri LHK Bidang Pemulihan DAS Citarum Dr.Ir Anang Sudarma mengapresiasi kegiatan penanaman dengan masyarakat. Dia berjanji akan mendorong kegiatan tersebut.
“Ini sangat bagus sekali, karena dasar masyarakat kita salah satu guyub gotong royong. Antara masyarakat dengan pemerintah maupun pengusaha dan lainnya, bersinergi ini diharapkan menimbulkan modal utama yang maksimal, makanya kita terus akan dorong,” katanya.
Dia berharap dalam hal ini pemerintah daerah dapat memberikan edukasi kepada masyarakat yang melakukan sebuah gerakan untuk terus memelihara alam sebagai mana kita jaga alam maka alam akan jaga kita.
“Kita harus menghindari perusakan alam berupa penebangan pohon oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan diharapkan masyarakat dapat memelihara tanaman yang sudah kita tanam,” pungkasnya.
(andres)