29.6 C
Bogor
Thursday, May 16, 2024

Buy now

spot_img

Kementerian BUMN RI Dituntut Genpar Segera Bayar Upah Kuli

Leuwisadeng | Jurnal Bogor
Belum dibayarkannya hak para kuli atau pekerja di mega proyek anak perusahaan PLN yaitu PT Rekadaya, yang terletak di Desa Kalong Satu, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor didemo LSM Genpar.

Puluhan pengunjuk rasa dari DPP dan DPC  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Nasional Padjajaran (Genpar) menutup gerbang keluar masuk PLN dengan spanduk raksasa yang bertuliskan Stop Kegiatan!.

“Kami melakukan unjuk rasa. Karena sudah dua bulan tagihan upah kuli , yang tidak diselesaikan oleh PT Rekadaya belum dibayar,” kata Ketua Umum DPP LSM Genpar Sambas Alamsyah, Sabtu (18/11/2023).

Sambas menjelaskan, proses pembayaran hak para kuli  tersebut terlalu berbelit-belit dan saling melempar tanggung jawab antar Divisi di internal PT Rekadaya

“Kita sangat kecewa, dengan  mekanisme pembayaran  yang terkesan disengaja diundur dengan berbagai alasan yang tidak logis, kami ingin apa yang sudah selesai dikerjakan ya segera  dibayarkan sepenuhnya. Sesuai dengan tagihan yang kita sampaikan ke mereka,” jelasnya.

Unjuk rasa yang didukung  tokoh pemuda masyarakat sekitar itu berlangsung kondusif. Sambas menegaskan bila belum ada pembayaran agar jangan ada kegiatan aktivitas apapun dilahan milik  PLN seluas 54 Ha tersebut.

“Masyarakat setempat juga mendukung dan sangat antusias dengan pergerakan kami, sehubungan dengan warga masyarakat dan pemuda di wilayahnya tidak dilibatkan dan berdayakan dalam project ini,” beber Sambas. 

Dia juga menduga project anak perusahaan PLN yakni (PT Rekadaya) tersebut  diduga belum memiliki izin Persetujuan Bangunan  Gedung (PBG) dalam kegiatan saat ini.

“Dari hasil investigasi tim di lapangan, kami menduga adanya pekerjaan pemadatan jalan lingkar batas yang tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) Kondisi saat ini sangat memprihatinkan dan terkesan asal-asalan, dan hal ini harus menjadi catatan penting  dari Field Project Supervisor  PT PLN karena jelas ini akan berdampak negatif dan merugikan keuangan negara,” kata dia.

Sambas menuntut pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan pembayaran hak upah kerja para kuli dan  pemuda di sekitar  lokasi kegiatan juga untuk dilibatkan dan diberdayakan.

“Yang saya hormati Kementerian BUMN, Dirut PLN dan Dirut PT Rekadaya mohon untuk segera dibayarkan hak upah kuli,” tegas pria plontos itu.

(andres)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles