Home News Camat Tindak Lanjuti Soal Dua Pintu Air Situ Burung yang Rusak ke...

Camat Tindak Lanjuti Soal Dua Pintu Air Situ Burung yang Rusak ke PSDA dan BBWS

Air Situ Burung di Kampung Carangpulang, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, menyusut hingga 70 centimeter.

Dramaga | Jurnal Bogor
Camat Dramaga Tenny Ramdhani prihatin sumur warga di Kampung Carangpulang KUD RT 01 / RW 04,  Desa Cikarawang, Dramaga, Kabupaten Bogor mengalami kekeringan. Bukan saja terdampak dari musim kemarau panjang, tapi juga menyusutnya air Situ Burung hingga 70 centimeter akibat dua pintu air yang rusak.

Dia mengaku mengetahui adanya dua pintu air Situ Burung yang rusak dari pemberitaan Jurnal Bogor pada Kamis pagi (26/10/2023).

“Saya langsung meneelpon Kepala Desa Cikarawang untuk segera membuat surat laporan resmi diketahui camat dan segera dilayangkan ke kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan kantor Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Propinsi Jawa Barat, supaya cepat ditindak lanjuti,” kata Tenny Ramdhani.

Namun jawaban kepala desa kata camat, usulan perbaikan terhadap dua pintu air Situ Burung yang rusak itu, sudah dilaporkan secara lisan dan langsung ditinjau tim teknis PSDA dan BBWS Ciliwung-Cisadane Provinsi Jawa Barat guna memastikan kerusakannya, termasuk sudah dilakukan pengukuran bangunan, sehingga masuk dalam rencana anggaran pihak BBSW dan PSDA untuk diajukan tahun 2024.

“Walaupun demikian, saya tetap meminta Kepala Desa Cikarawang agar segera dibuatkan surat resmi laporannya yang diketahui camat untuk dilayangkan secara formal,” jelasnya.

Sebelumnya, keluhan sumur-sumur warga di Kampung Carangpulang KUD RT 01 / RW 04,  Desa Cikarawang diutarakan Danu (68), warga Situ Burung. Meskipun musim kemarau panjang berlangsung, seharusnya penyusutan air Situ Burung tidak perlu terjadi.

“Situ Burung merupakan danau mata air yang berasal dari mata air dalam tanah, termasuk berasal dari aliran sungai dan air persawahan di sekitarnya. Situ Burung juga termasuk danau tadah hujan. Oleh karena dua pintu airnya rusak, kami yang kena dampaknya, sumur-sumur kami ikut-ikutan surut”, tukasnya.

Hal senada juga diutarakan Jaja (70), andai saja debit air Situ Burung tidak menyusut, maka kekeringan sumur-sumur warga maupun persawahan yang ada dibawahnya tidak perlu terjadi.

“Karena dua pintu air utamanya rusak parah, sehingga air situnya bocor lalu keluar saluran, sehingga menyebabkan penyusutan air situ hingga 70 centimeter. Dan dampaknya, sumur warga turut menyusut,” pungkasnya.

** Bayup

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version