Home News Bertahun-tahun Tanpa PJU, Jalan Lingkar Galuga – Leuwiliang Seperti Sengaja Dibikin Rawan

Bertahun-tahun Tanpa PJU, Jalan Lingkar Galuga – Leuwiliang Seperti Sengaja Dibikin Rawan

Jalan Raya Lingkar Galuga Leuwiliang bertahun-tahun tanpa PJU. Pada malam hari gelap gulita dan rawan begal.

Cibungbulang | Jurnal Bogor
Jalan Raya Lingkar Galuga – Leuwiliang yang pengoperasiannya dimulai tahun 2016 guna mengurai kemacetan arus lalu lintas di jalan Raya Cibungbulang menuju Leuwiliang maupun sebaliknya, sampai saat ini, belum juga dipasangi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

Jalan Raya Lingkar Galuga yang dibangun membelah Gunung Galuga di Desa Galuga, , Kabupaten Bogor itu kondisi gunungnya juga rusak parah akibat galian C pasir merah, kembali dikeluhkan pengendara yang melintas malam hari, sebab selain gelap, juga rawan.

Haris, warga Kampung Tanjakan Lingkar Galuga, Desa Galuga mengatakan, lebih dari delapan tahun Jalan Lingkar Galuga ke Leuwiliang disoal warga karena gelap gulita tanpa PJU.

“Tetap saja keluhan warga tidak ditindak lanjuti oleh pihak PLN Cabang Cibungbulang maupun oleh kantor UPT P4 Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Wilayah IV Leuwiliang,” kata Haris kepada Jurnal Bogor, Kamis (26/10/23).

Bahkan ironisnya sambung Haris, yang dicuekin oleh dinas atau instansi terkait yang bertanggung jawab soal penerangannya, bukan saja keluhan warga, melainkan juga Pemerintah Desa Galuga yang meminta pemasangan lampu hati-hati (warning light) untuk dipasang di simpang pertigaan jalan raya Galuga dan jalan raya nasional tak membuahkan hasil.

“Ada apa ini?, Padahal yang saya tau, sejak lama di sepanjang sisi jalan raya lingkar Galuga Leuwiliang, telah banyak berdiri tiang listrik tanpa kabel,” ujarnya.

Lain kata Haris, lain juga kata Surono, pedagang bakso Galuga yang sudah 3 tahun pindah berjualan dari Kota Bogor ke Jalan Lingkar Desa Galuga. Dimana kata dia, selama itu pula ia tidak berani pulang malam hari dari Pasar Leuwiliang yang baru kebakaran itu melalui jalan Lingkar Galuga.

“Sudah gelap dan seram, juga suka ada begal. Jadi lebih baik saya pulang lewat jalan raya Leuwiliang Cemplang saja, biar aman,” bebernya.

Sementara pihak UPT P4 Wilayah IV Leuwiliang Dishub Kabupaten Bogor, mengklaim jika jalan Raya Lingkar Galuga Leuwiliang tersebut, bukan ranah kerja Kabupaten Bogor, melainkan tanggung jawab Pemerintah Jawa Barat dan pusat.

Sedangkan Kepala Desa Galuga Endang Sujana saat dikonfirmasi pada Minggu (15/10/2023), Kades menolak memberi keterangan dengan alasan sedang menghadiri pertemuan rapat di Kota Bandung.

** Bayup

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version