Ciomas | Jurnal Bogor
Siti Nurhasanah (43), warga Kampung Babakan RT 03 RW 02 Desa Sukaharja, Ciomas, Kabupaten Bogor tengah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Akibat keterbatasan ekonomi, istri dari tukang ojek, Muhammad Sanusi ini tidak dapat membawa berobat sehingga saat ini mengalami sakit parah, bahkan 4 anaknya putus sekolah.
Belum diketahui penyakit apa yang dideritanya. Namun, yang dialami selama tiga bulan ini benjolan di area payudaranya pecah, sehingga memperparah keadaan Siti Nurhasanah.
Salah satu keluarganya Rina mengatakan, penyakit yang diderita Siti Nurhasanah sudah menahun. Tidak diobati karena keterbatasan ekonomi.
“Sakit payudara karena ada benjolan di payudara. Sudah lama sakitnya dan sekarang benjolan tersebut pecah mau berobat tidak ada BPJS, biaya dan transportasinya,” katanya, Selasa (10/10/023).
“Jadi benjolannya sudah lama, tapi pas parahnya baru ada 3 bulan ini. Karena keterbatasan ekonomi sampai sekarang belum pernah berobat sama sekali. Sampai pecah benjolannya, hanya diobati dengan dedaunan,” tambahnya.
Dia menjelaskan, suaminya seorang tukang ojek pangkalan dan ojek yang digunakannya bukan milik pribadinya, melainkan milik orang lain sehingga terpaksa penghasilan dari ojek tersebut masih harus dibagi dua dengan pemilik kendaraan tersebut.
Bahkan, kata dia, keluarga Siti memiliki 4 anak yang berpendidikan hanya di sekolah dasar. Selain itu keluarga tersebut juga tidak memiliki apa-apa di dalam rumahnya.
“4 anaknya putus sekolah SD semuanya. Jadi keluarga ini juga butuh seperti, kasur, sandang pangan dan ingin jualan di rumah dan perabotan rumah tangga,” katanya.
Dia menjelaskan Siti sempat memiliki BPJS Mandiri dari tempat suaminya bekerja di salah satu perusahaan swasta, akan tetapi suaminya tersebut berhenti bekerja sehingga kini BPJSnya tidak aktif.
Dia berharap, pemerintah dapat membantu kondisi keluarga Siti Nurhasanah agar dapat sembuh dari penyakit yang di deritanya saat ini.
** Andres