34.2 C
Bogor
Sunday, May 19, 2024

Buy now

spot_img

Kendaraan Roda Empat Dilarang Melintas, Warga Keluhkan Penutupan Jembatan Cikereteg

Caringin|Jurnal Bogor
Penutupan Jembatan Cikereteg, Kabupaten Bogor yang saat ini masih dalam proses pembangunan oleh PT Brantas Adipraya dikeluhkan warga. Sebab, penutupan jembatan yang merupakan akses Jalan Bocimi (Bogor, Ciawi, Sukabumi) itu, dianggap mendadak tanpa ada pemberitahuan terlebih dulu kepada masyarakat.

Edwin Suwandana, warga Biotrop Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengatakan, Jembatan Cikereteg yang berada di ruas Jalan Bocimi ini, merupakan akses utama warga atau pengguna jalan baik yang akan ke wilayah Sukabumi maupun Bogor dan Jakarta. Sehingga, jalur tersebut setiap harinya ramai dilintasi pengendara, baik roda dua maupun empat.

Seharusnya, lanjut Edwin, sebelum melakukan penutupan jalur dan melarang pengendara roda empat atau lebih melintas Jembatan Cikereteg yang sudah selesai dibangun, alangkah baiknya ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat maupun pengguna jalan.

 “Ini kan jalur nasional, bagusnya tiga hari atau dua hari sebelum ditutup, dari pihak pelaksana proyek mensosialisasikan nya kepada masyarakat luas. Saya tanya kepada tukang ojek yang setiap hari mangkal di Cikereteg, penutupan itu langsung dilakukan saat Minggu (17/9) malam,” ungkap Edwin yang saat itu akan melintas ke wilayah Sukabumi menggunakan kendaraan roda empat warna hitam.

Ia mengungkapkan, pihak pelaksana proyek tidak bisa semena-mena dan seenaknya saja melakukan penutupan jembatan dengan melarang kendaraan roda empat melintas. Semestinya, ketika akan menutup jembatan, ada pemberitahuan secara tertulis dan ditujukan kepada Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) baik itu Ciawi maupun Caringin.

 “Surat pemberitahuan itu nanti disebar ke masing-masing desa di dua kecamatan tersebut. Setelah itu, sosialisasi atau pemberitahuan juga harus dilakukan pelaksana proyek dengan meng-upload ke media sosial agar masyarakat luas juga bisa tahu, pembuatan spanduk bertuliskan pemberitahuan penutupan jembatan dari mulai kapan dan selama berapa hari, itu juga membantu informasi kepada masyarakat agar tidak melintas jembatan selama penutupan dilakukan,” papar Edwin.

Hal senada juga diungkapkan Dinda Nur Qodriah, warga Kecamatan Caringin. Dimana penutupan jembatan agar tidak ada kendaraan roda empat melintas, terkesan mendadak tanpa ada pemberitahuan seperti sebelumnya.

 “Saya habis nginep di rumah nenek di Kota Bogor dan siang pulang, tiba-tiba angkutan umum (angkot) yang saya ditumpangi berhenti di sekitar Ranji Kecamatan Ciawi, lantaran tidak bisa melintas jembatan. Terpaksa saya harus berjalan kaki untuk naik kendaraan angkot lagi agar sampai ke rumah. Akhirnya jadi dua kali naik angkot,” imbuhnya.

Pantauan di sekitar lokasi Jembatan Cikereteg, pascapenutupan dengan melarang kendaraan roda empat melintas jembatan, banyak berjejer kendaraan angkot baik di sekitar Ranji Kecamatan Ciawi untuk warga yang akan menuju Bogor dan Jakarta, serta angkot untuk warga yang akan menuju wilayah Sukabumi.

Hingga berita ini diturunkan, dari pihak PT Brantas Adipraya belum memberikan keterangan apapun terkait penutupan Jembatan Cikereteg untuk dilintasi kendaraan roda empat.

** Dede Suhendar

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles