Jarak Kabel Listrik tak Aman
Dramaga l Jurnal Bogor
Seorang siswa kelas 9 (3) SMPN 1 Dramaga Muhamad Rehan menjadi korban tersengat aliran listrik saat bermain di lantai dua gedung sekolah. Diketahui jarak bangunan sekolah dengan kabel listrik itu tak aman.
Korban warga warga RT 02/04, Desa Babakan, Dramaga, Kabupaten Bogor ini mengalami luka cukup serius kulit melepuh. Rehan dilarikan ke Rumah Sakit KBP Dramaga untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Usai kejadian tersebut, akses menuju tangga lantai dua sekolah ditutup menggunakan kursi dan diberikan stiker PLN (Bangunan ini berdekatan dengan tegangan listrik).
Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Dramaga, Neli Latifah menerangkan, kejadian itu terjadi pada Senin (21/8) saat jam istirahat. Saat itu, pihak sekolah tengah mengumpulkan siswa di lapangan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78.
Namun karena sudah masuk waktu sholat Dzuhur, anak-anak diarahkan untuk sholat atau istirahat. Sontak pihak sekolah mendapatkan kabar ada siswa yang kesetrum listrik di lantai dua.
“Korban Muhammad Rehan siswa kelas 9 (3) yang mengalami luka bakar akibat tersengat listrik langsung ditandu dan dibawa ke rumah sakit. Korban cepat ditangani, kemudian pihak keluarga pun langsung dihubungi,” ujar Wakil Kepala sekolah SMPN 1 Dramaga Neli Latifah kepada wartawan, Selasa (22/8).
Neli mengungkapkan, menurut keterangan siswa, awalnya yang naik ke lantai dua ada 10 siswa. Namun, saat kejadian ada empat orang, salah satunya Rehan.
“Menurut cerita siswa, memang keempat siswa tersebut sempat iseng siapa yang berani pegang kabel listrik tersebut dapet Rp 100 ribu. Hingga akhirnya Rehan tersengat aliran listrik,” ujarnya.
Terkait berdekatannya bangunan sekolah dengan kabel listrik, dirinya tidak mengetahui secara jelas dari awalnya. Pihak sekolah juga sudah menghubugi PLN, terkait penanganan sementara aliran listrik tersebut .
“Saat ini tangga menuju lantai dua sudah ditutup dan pihak sekolah bersama Wali Kelas dan Komite Sekolah sudah bermusyawarah membantu biaya pengobatan Rehan,” ungkapnya.
Sementara itu Bagian Teknik PLN ULP Bogor Kota, Fikri mengatakan pihak PLN sudah memasang stiker peringatan, “Awas bahaya ada tegangan arus listrik” . Pihak PLN juga sudah mengecek ke lokasi kabel yang berdekatan dengan banggunan sekolah.
Kabel tersebut bertegangan tinggi dan jalur utama ke wilayah Desa Cikarawang. Untuk sementara jenis penghantar arus digantikan, namun untuk arus listrik tidak dipadamkan.
“Kita sudah memberikan peringatan agar bangunan sekolah tersebut tidak berdekatan dengan kabel listrik. Minimal dari jarak kabel listrik utama ke bangunan sekitar 2 meter,” tandasnya.
** Arip Ekon