Home Edukasi Ratusan Siswa Smanel Diterima di PTN dan Lulusannya Banyak Berkiprah

Ratusan Siswa Smanel Diterima di PTN dan Lulusannya Banyak Berkiprah

Leuwiliang | Jurnal Bogor

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor terus alami peningkatan, baik itu dari sisi prestasi siswa maupun para alumni yang kini diketahui ada yang menjadi abdi negara maupun pejabat birokrasi di pemerintahan.

Sekolah berjuluk Smanel yang jadi sekolah favorit  di willayah Bogor barat dan sekitarnya, pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2023 sebanyak 127 siswa diterima di PTN dan Poltekkes.

Bahkan tak sedikit alumi Smannel yang telah menorehkan prestasi, salah satu Defia Rosmianiar telah berhasil menyumbangkan medali emas pertama untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018. Atlet muda berusia 23 tahun itu rupanya sudah sering kali memperoleh medali setiap kali turun bertanding di kejuaraan tingkat nasional maupun internasional.

Bahkan mantan Kapolres Bogor Brigjen Pol Asep Safrudin, S.I.K lulusan Smannel kini  menjabat Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau. Begitu juga dengan lulusan Smannel Asep Wahyu Wijaya alias Kang AW telah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dapil 6 Kabupaten Bogor.

“Kita mempersiapkan siswa untuk masuk perguruan tinggi terutama negeri itu dari semenjak kelas 10, mereka diarahkan punya prestasi untuk dipertahankan. Sehingga nanti peluang untuk masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes istilahnya SNMPTN itu lebih besar,” kata Kepala sekolah SMAN 1 Leuwiliang H.Taopik, Selasa (22/8).

Dia mengatakan, prestasi Smanel terus naik dan peluang untuk masuk ke perguruan tinggi lebih besar. Tak hanya itu, lewat tes atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) itu juga sudah disiapkan dari kelas 10.

“Jadi tidak mengandalkan pembinaan atau bandingan di kelas akhir tapi kita sudah siapkan dari kelas 10,” bebernya.

Menurut Topik pihaknya juga mengarahkan agar pelajar  untuk tidak ambisi masuk ke perguruan tinggi yang diidamkan atau yang nilainya tinggi.

“Selain itu kita arahkan juga mereka tidak terlalu untuk berambisi masuk perguruan tinggi yang favorit. Saya pernah bilang kalau kamu mau jadi sarjana ekonomi tidak mesti harus lulusan UI, gradenya di bawah itu juga tak masalah. Tetapi bukan berarti mereka tidak boleh masuk UI, Unpad, IPB, tetap ada yang masuk juga kesana,” paparnya.

Bahkan pada tahun sebelumnya ada yang diterima di dua perguruan tinggi, baik UI dan IPB. Kemudian di tahun ini dari satu orang ada yang diterima di 4 perguruan tinggi melalui jalur mandiri.

“Jadi pembinaan kita dilakukan sejak awal. Pertama tadi masalah prestasi motivasi belajar yang kedua masalah pilihan perguruan tinggi,” tegasnya.

Dia berpesan pada pelajar untuk bersyukur telah diterima dan meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

“Harus bersyukur, karena memang itu salah satu berkah yang diberikan bisa masuk perguruan tinggi negeri tapi bagi yang belum walaupun di swasta teruskan. Saya berharap lulusan Smanel tidak berhenti sekolah hanya lulus SMA tapi masuk perguruan tinggi, baik itu negeri maupun swasta,” katanya.

Menurutnya, meski hal tersebut adalah usaha mereka-masing masing, tapi ada kontribusi dari  orang tua dan guru sehingga jangan lupa dengan jasa kedua orang.

“Kalau sudah sukses balik ke sekolah dimana mereka bersekolah untuk menyampaikan kabar baiknya supaya menjadi motivasi buat ade-ade kelas ini. Tahun depan mudah-mudahan ada yang masuk kedokteran umum IPB,” jelasnya.

** Andres

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version