Oleh:
Dr.Ir H Apendi Arsyad, M.Si
Jurnalinspirasi.co.id – Bismillahir Rahmanir Rahiem. Pagi itu, Selasa tanggal 15 Agustus 2023, tepatnya 2 hari sebelum perayaan HUT RI ke 78 tgl 17 Agustus 2023 hari ini, Tim Pengkaji dan Peneliti Gelar Daerah (TP2PG) telah mengagendakan untuk melakukan kegiatan Napak Tilas ke beberapa lokasi pertempuran dan karya-karya jihad alm Ajengan KH Sholeh Iskandar.
TP2PG Kota Bogor berkumpul di kampus Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor yang merupakan salah satu karya kemanusiaan Ajengan KH Sholeh semasa hidupnya.
Beberapa lokasi kegiatan Napak Tilas dikunjungi adalah Kampus UIKA Bogor dengan gedung-gedung yang megah dengan ribuan mahasiswa dan alumni, Rumah Sakit Islam yang anggun dengan melayani pasien terutama kaum dhuafa dengan prima dan tetkadang biaya “gratis”, Pondok Pasantren Darul Falah Ciampea Bogor dengan sarana PAUD, TK, SMP dan SMK serta lahan pertanian, perkebunan dan ternak yang luas, Perumahan Rakyat Modern yang tersusun apik terdapat di Desa Pasarean, kampung tempat kelahiran Ajengan KH Sholeh Iskandar.
Berikutnya kami meninjau rumah orangtuanya di Desa Pasarean, dan kemudian melewati desa-desa yang merupakan daerah pertempuran perang Batalyon O Siliwangi versus tentera penjajah Belanda/KNIL, daerah kampung persembunyian sekaligus daerah pertahanan di kawasan Handeulum Kecamatan Pamijahan Bogor Barat (daerah pegunungan Bunder).
Kami juga meninjau lokasi dimana terjadinya pertempuran menghancurkan pasukan Tank Baja penjajah di daerah Leweung Kolot, Jalan raya Cibatok, Bogor Barat, Kabupaten Bogor, tetapi sayang kami amati lokasi dan bekas peralatan tempur yang dimusnakan itu tidak terawat dengan baik. Bahkan lokasinya telah ditutupi warung-warung makanan yang berdiri di sepanjang jalan raya Darmaga-Leuwiliang Bogor. Ini perlu menjadi perhatian Bupati Bogor untuk menatanya kembali.
Dan yang paling utama kunjungan kami dari TP2PG Kota Bogor, barang tentu adalah berziarah ke pemakaman Ajengan KH Sholeh Iskandar di Kp Kandang Sapi Kecamatan Leuwliang yakni tempat pemakaman keluarga Haji Arif, ayahnya Ajengan KH.Sholeh.
Makam Ajengan KH Sholeh berdampingan posisinya di sebelah kiri ayahnya H.Arif. Dan disana di pusaranya terdapat ada beberapa makam ibu kandung, adik dan kakak kandung dan ipar dari Ajengan KH Sholeh.
Diantara makam-makam tersebut, terdapat makam ayah dan ibu H.Taufiq Rahman S.Ag (CEO, Dirut PT BPRS Amanah Ummah), bpk Taufiq adalah salah seorang keponakan kandung Ajengan KH. Sholeh, dan beliau merupakan kader hasil didikan pamannya KH.Sholeh Iskandar.
Areal makam merupakan lahan perbuktian, yang tak begitu jauh dari pemukiman, rumah-rumah penduduk, dan mudah diakses melalui jalan kampung, bisa dilalui mobil, posisinya berada di samping TPU Desa Kandangsapi, Kecamatan Leuwiliang.
Lokasi makam Ajengan KH Sholeh masih amat sederhana, dan perlu penataan lebih lanjut guna menghormati ketokohan dan jasa-jasa kepahlawanan beliau semasa hidupnya sebagai seorang Pejuang Kemerdekaan RI tahun 1945.
Dalam catatan sejarah dan sejumlah kesaksian bahwa Almarhum Ajengan KH Sholeh Iskandar adalah seorang ulama besar, yang luas ilmu keislamannya, seorang intelektual sejati karena rajin berpikir, gemar menulis, dan sering diundang bertausyiah di majelis-majelis.
Termasuk forum-forum diskusi yang digelar mahasiswa, dan sangat peduli dengan nasib umat, terutama membela kaum fuqoro masakin dan mustaafin dengan berbagai karya kemanusiaan yang cukup banyak dan bervariasi baik di bidang pendidikan, kesehatan, perbankan syariah, kepasantrenan, lembaga dan organisasi atau Badan Koordinasi Ponpes, Legiun Veteran, Lembaga Makanan Halal, Asuransi Syariah, dan terakhir karya monumental Ajengan KH Sholeh mendirikan Organisasi Wilayah (Orwil) ICMI berstatus Khusus di daerah Bogor, bersama para ilmuwan dan pakar (dosen) IPB University, antara lain dengan alm Prof Sjafri Mangkuprawira, Alm Prof Abdul Azis Darwis, alm Prof.Sadan Widharmana, alm Prof Sholeh Solahudin, alm Prof Hidayat Syarif, Prof AM Saefuddin, Prof Iding, Prof Didin Hafidhudin dan banyak lagi yang lainnya.
Ajengan KH.Sholeh Iskandar, merupakan sosok dan figur ulama intelek (cerdas, peduli dan berkomitmen tinggi mengangkat harkat derajat kaum.muslimin, sehingga mampu bergaul dengan para dosen IPB sejak tahun 1950-an hingga di akhir hayatnya Juni 1992.
Dengan kemampuan bekerjasama inilah ajengan KH Sholeh Iskandar bisa berkarya pertama kali membangun Ponpes Pertanian Moderen, bernama Darul Fallah Ciampea Bogor, padahal pendidikan sekolah formal Ajengan KH Sholeh hanya Sekolah Rakyat (SR), itupun beliau tidak tamat, dan kemudian meneruskan pendidikan agama Islam di beberapa Ponpes.
Diantara orang-orang yang pertama kali dirangkul mendirikan Ponpes Darul Falah adalah para dosen dan alumni IPB yaitu Ahmad Muflish Saefuddin, Sholeh Widodo dan Taufiq Ismail. Mereka bertiga ini adalah alumni IPB aktivis HMI Cabang Bogor tahun 1950-1960-an, yang berasal dari keluarga santri, ayah mereka juga ulama besar di kampong asalnya.
Kemudian setelah dari makam Ajengan, rombongan TP2PG sebanyak lk 17 orang menuju Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah di pusat Kota Leuwiliang Bogor Barat. Di BPRS Amanah Ummah, kami disuguhi informasi dengan memutar video oleh Dirutnya yang baru sdr. Hendi Sofyan SE (putra H Taufiq dan cucunya KH Sholeh) tentang sejarah berdirinya Bank Syariah pertama kali di Indonesia thn 1991, dimana Ajengan KH Sholeh berperan besar dalam mewujudkan BPRS ini.
BPRS Amanah Ummah, punya kantor pusat dengan gedung cukup megah berlantai 4, dan memiliki 4 kantor cabang pembantu di Cicurug Sukabumi, Kampus UIKA Kota Bogor, dan Cileungsi, dengan ribuan nasabah yang sukses dalam pengembangan usaha UKM-nya, dan omset ratusan miliaran rupiah.
Dan terakhir menurut jadwal, setelah dari BPRS akan berkunjung ke Ponpes besar Darul Muttaqien di daerah Parung Bogor, tetapi kunjungan ke Ponpes ini dibatalkan karena keterbatasan waktu.
Ajengan .KH Sholeh Iskandar, berdasarkan fakta baru hasil kunjungan napak tilas rombongan TP2PG tersebut, memang betul, almarhum Ajengan KH.Sholeh Iskandar adalah ulama besar yang intelek dan patriotik, yang lahir tahun 1922 di kampung Gunung Handeleum, Desa Pasarean, Cibungbulang, Bogor Barat yang bersahaja.
Jujur saya AA berkata, setelah melakukan kegiatan Napak Tilas seharian, menelusuri jejak langkah perjuang Ajengan KH.Sholeh Iskandar, semakin terbuka wawasan pikiran dan mata hati saya di lapangan, bahwa Ajengan KH Sholeh Iskandar adalah sosok dan figur super hebat, yang memang sulit ditandingi oleh siapa pun, baik sekarang dan yang akan datang dalam aspek daya juang dan kepahlawanan nasional.
Ajengan KH Sholeh Iskandar adalah seorang pejuang nasional yang lengkap, yang dijalani dalam 3 fase yaitu merebut, mempertahan dan mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan buah megakarya kemanusiaan yang banyak kita nikmati selain berupa kebebasan, nikmat kemerdekaan terlepaa dari cengkraman penjajahan, juga kita menikmati berbagai fasilitas sosial berupa kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, perekonomian, lembaga-organisasi sosial, dan lain-lainnya.
Hal seperti ini tidak banyak para pejuang melakukannya, sangat jarang bahkan mungkin tidak ditemukan dari sekian Pahlawan Nasional.
Sosok dan figur Ajengan KH Sholeh Iskandar sejak tahun 2016 telah diajukan menjadi Pahlawan Nasional kepada Pemerintahan Pusat. Berdasarkan hasil pengkajian dan penelitian TP2GD Kota Bogor, ajengan telah memenuhi syarat kepahlawanan menurut UU RI, bahkan melampaui unsur-unsur persyaratan kepahlawan berdasarkan data dan fakta peristiwa heroik yang ada dan pernah terjadi.
Ajengan KH Sholeh Iskandar, adalah Komandan Bataliyon O Siliwangi, anggota TNI dari unsur pasukan Hisbullah, berpangkat Kapten, daerah basis pertempuran daerah Leuwiliang Bogor Barat-Banten, dan pernah menjabat Komandan Kodim Rangkasbitung Banten tahun 1950-an, kemudian meminta pensiun dari tugas militer.
Menurut penuturan Ajengan KH Sholeh Iskandar kepada saya AA, thn 1991 di Hotel Indonesia Jakarta pada acara Silaknas ICMI pertama, beliau Ajengan berucap,” Nak Apendi, bapak minta pensiun dari tugas militer dan mengundurkan diri dari tugas komando TNI, sebab ingin secepatnya bisa membantu rakyat desa, yang doeloe banyak membantu bersembunyi dan memberi nasi bungkus, ketika bapak berjuang, bergerilya, berperang mengusir tentera penjajah Belanda/KNIL di masa Revolusi Indonesia thn 1945 – 1950″.
Cara membantu rakyat atau masyarakat desa, yang Ajengan KH Sholeh lakukan untuk memajukan kehidupan rakyatnya, beliau telah buktikan dengan berbagai hasil karyanya dalam bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian rakyat, seperti yang kami saksikan pada saat perjalanan Napak Tilas beberapa hari yang lalu.
Demikian ungkapan berhati mulia Ajengan KH Sholeh Iskandar semasa hidupnya, dan beliau kerjakan bersungguh-sungguh dengan merangkul banyak pihak terutama kaum muda cerdik pandai yang ada di kampus-kampus terkemuka antara lain seperti IPB University.
Tepat hari ini, Kamis 17 Agustus 2023, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini telah berusia genap 78 tahun, semoga jasa-jasa para pahlawan nasional, diantaranya alm Ajengan KH Sholeh Iskandar sepatutnya kita kenang buat selama-lamanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan berikutnya bisa menarik pelajaran dan hikmah (lesson learned) atas tatanan nilai kebaikan dan kebajikan yang mereka lakukan dan wariskan kepada kita anak-cucu dan cicitnya.
Demikian narasi singkat ini dibuat dalam rangka perenungan HUT RI ke-78, dan terima kasih atas segala perhatian dan kesabarannya. Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita sekalian, teristimewa buat para Pahlawan Bangsa, yang telah mereka wariskan NKRI untuk kita. Kita doakan agar mereka diberikan pula tempat keabadian yang mulia di Syurga jannatun naim, Aamiin.
Dirgahayu Indonesiaku ke 78 tahun 2023
Jayalah Indonesia Raya, sejahtera dan adil-makmurlah Rakyatnya.
Ciawi Bogor 17 Agustus 2023
Wassalam
====✅✅✅
*) Anggota TP2GD, Pendiri dan Dosen Senior Universitas Djuanda Bogor. Pendiri dan Ketua Wanhat ICMI Orwilsus Bogor merangkap Wasek Wankar ICMI Pusat, Pegiat dan Pengamat Sosial