Nabi Ibrahim dan Ayahnya
Sahih al-Bukhori:3101
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
يَلْقَى إِبْرَاهِيمُ أَبَاهُ آزَرَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَى وَجْهِ آزَرَ قَتَرَةٌ وَغَبَرَةٌ، فَيَقُولُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ: أَلَمْ أَقُلْ لَكَ لاَ تَعْصِنِي؟ فَيَقُولُ أَبُوهُ: فَالْيَوْمَ لاَ أَعْصِيكَ. فَيَقُولُ إِبْرَاهِيمُ: يَا رَبِّ إِنَّكَ وَعَدْتَنِي أَنْ لاَ تُخْزِيَنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ، فَأَيُّ خِزْيٍ أَخْزَى مِنْ أَبِي الأَبْعَدِ؟ فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: إِنِّي حَرَّمْتُ الْجَنَّةَ عَلَى الْكَافِرِينَ. ثُمَّ يُقَالُ: يَا إِبْرَاهِيمُ، مَا تَحْتَ رِجْلَيْكَ؟ فَيَنْظُرُ فَإِذَا هُوَ بِذِيخٍ مُلْتَطِخٍ فَيُؤْخَذُ بِقَوَائِمِهِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ.
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw bersabda:
Nabi Ibrahim bertemu dengan ayahnya, Azar, pada hari kiamat. Ketika itu pada wajah Azar terdapat warna hitam karena kesedihan dan debu hitam. Lalu Ibrahim berkata kepadanya: Bukankah aku sudah katakan kepadamu agar engkau tidak menentangku? Bapaknya berkata: Hari ini aku tidak akan menentangmu. Kemudian Ibrahim berkata: Wahai Rabb, sesungguhnya Engkau sudah berjanji kepadaku untuk tidak mempermalukan aku pada hari kebangkitan. Lalu apalagi yang lebih memalukan daripada keberadaan bapakku yang lebih jauh (dari rahmat Allah)? Allah Ta’ala berfirman: Sesungguhnya Aku mengharamkan surga bagi orang-orang kafir. Lalu dikatakan: Wahai Ibrahim, apa yang ada di bawah kakimu? Maka ia melihatnya dan ternyata ada seekor hiena yang berlumuran (dengan darahnya atau dengan lumpur). Maka ia (hiena itu) ditarik dengan kakinya lalu dilemparkan ke neraka.
Pesan :
Kunci masuknya seseorang ke dalam surga adalah tauhid, sehingga seseorang yang kafir atau musyrik tidak diperkenankan masuk surga, meskipun ia memiliki hubungan darah dengan seorang Nabi sekalipun.