32.4 C
Bogor
Thursday, December 12, 2024

Buy now

spot_img

Kelangkaan Air Bersih di Kota Bogor dan Perhatian Pemkot

Oleh:
Dr.Ir.H.Apendi.Arsyad, M.Si

jurnalinspirasi.co.id – Bismillahir Rahmanir Rahiem. Membaca berita headline di halaman depan Harian Umum (HU) Radar Bogor, 2 hari yang baru lalu, judul beritanya “Bogor Krisis Air Bersih: Empat Daerah Siaga Kekeringan”. Berita itu sesungguhnya benar adanya, dan hal itu perlu menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, sebab menyangkut kebutuhan vital rakyat.

Terima kasih Pemred dan wartawan HU Radar Bogor telah mengekpose gejala alam berupa kekeringan ini, dan kelangkaan air bersih tersebut yang tengah dialami penduduk di daerah Bogor, sehingga hendaknya wajib menjadi perhatian serius pihak-pihak pembuat kebijakan dan kewenangannya yang mengatur negeri, terutama tugas elite politik (the ruling party).

Harapan kita barang tentu, semoga para pejabat Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor, berkesempatan membaca, menyimak, dan memahami serta menghayati isi berita HU Radar Bogor mengenai krisis air bersih tersebut, dan dampaknya bagi rakyat, khusus penduduk, warga Kota Bogor. Sikap empaty dari the ruling party Kota Bogor semakin dituntut adanya, karena mereka digaji dari pajak rakyat.

Izin saya bercerita singkat bahwa saya sudah 2 hari ini di rumahku kekurangan atau kelangkaan air bersih, mesin jetpam tidak lagi bisa menyedot air tanah dari sumur disamping rumah untuk disimpan airnya di bak penampungan air (tangki dron) yang terletak di atas atap rumah. Tidak seperti biasanya, pengisian air tanah sebelumnya lancar-lancar saja penyimpanan air untuk kebutuhan sehari-hari MCK keluarga.

Cukup merana rasanya akibat ketiadaan air di rumah tangga ini, sampai minta air ke pengurus Mushola dekat rumah untuk air MCK. Solusinya Kamis (tgl 3 Agustus 2023) saya harus berinisiatif dan  sudah membeli air bersih 1 truk tengki berkapasitas lk 8000 liter seharga Rp550 ribu, truk tangkinya datang ke rumahku untuk mengisi sumur kedalaman lk 13 meter, yang 1-2 hari telah mengering.

Pesan air bersih dilakukan lewat pesanan online (digital marketing): kata si abang pemasok air bersih, alamat perusahaannya di daerah Ciomas. Airnya diambil dari sumber mata air alamiah di kaki pegunungan Salak, sekitar Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Alhamdulillah, bak-bak penampungan air bersih segala macam bentuk yang ada di rumahku spt ember, baskom, mesin cuci, jerigen, botol-botol dll untuk persediaan air mandi-cuci dan kakus (MCK) dan beberapa penampung air lainnya termasuk kolam ikan dan tanaman hias, di perkarangan rumahku, alhamdulillah kini sudah terisi semua.

Saya pun tidak tahu, sampai beberapa lamakah? air bersih satu truk tangki 8000 liter ersebut, bisa bertahan untuk dikonsumsi bagi kebutuhan kami sekeluarga. Wallahuaklam.

Sebenarnya akibat kekurangan atau kelangkaan air tanah dari sumur ini tadinya peruntukannya dipakai hanya keperluan mandi dan cuci peralatan dapur, diatasi (solusinya) dengan memakai air galon isi ulang yang dibeli di warung-warung isi ulang, dekat rumah. Galon-galonnya diangkut mobil Avanza milikku, bukan sewa.

Sedangkan kebutuhan air minum keluarga kami, sejak puluhan tahun lamanya, dipasok dengan air galon merk Aqua harganya lk Rp.19.000 per galon, yang dibeli di IndoMark dan atau AlfaMark. Hal ini disebabkan kami ragu menkonsumsi air tanah dari sumur disamping rumah, kualitas standar air minumnya kurang layak sebagai dampak pencemaran limbah pabrik di kawasan industri Tajur Bogor.

Lumayan harganya per galon air isi ulang Rp.5000,- dibeli sebanyak 5 galon per 2-3 hari, tempat penjualan air tersebut di jln Raya Tajur Bogor. Ya lumayan juga uang dikantong agak “terkuras” tetapi bukan biayanya saja yang berat, tetapi yang sangat berat tenaga cukup terengah-engah menggotong dan memindahkan galon-galon pada posisinya di grase mobil dan kemudian dituangkan ke bak-bak penampungan yang telah dipersiapkan di rumahku.

Pekerjaan pengadaan air bersih rumah tangga yang cukup melelahkan, akan tetapi air bersih adalah kebutuhan dasar manusia (basic human need), vital maka terpaksa dilakukan.

Kesimpulan, apa yg ditulis HU Radar Bogor kemarin, viral di medsos, memang benar adanya Bogor krisis air bersih, termasuk daerah pemukimam kami di daerah perapatan Ciawi, Wangun Atas dimana sudah ada beberapa sumur air tanah yang mengering, tetangga saya beberapa meter jaraknya di belakang rumahku.sudah 2 minggu sumurnya mengering.

Padahal kita tahu, ini daerah kita Bogor dapat julukan terkenal sebagai “Kota Hujan” dan juga “Si mbah El Nino”, yang ditandai musim panas berakibat negatif kekeringan sebagai dampak “global warming ” sebenarnya baru saja datang, bulan Juli 2023.

Demikian ramalan BMKG RI bahwa fenomena alam climate change El Nino baru  berlangsung sejak Juni 2023 ini, jika saya tidak salah kutip terjadi musim panas dan kekeringan, kekurangan air akan terjadi hingga Desember 2023 nanti, …ala mak, sengsaranya kita dibuatnya..

Sehubungan dengan itu, maka kita seharusnya bersiap-siap menghadapi dan mengantisipasi kehadiran musim panas dan kemarau panjang tersebut, yang ditandai kelangkaan sumberdaya alam: air bersih (nature resource scarcity: water) di lingkungan pemukiman-perumahan kita.

Ya solusinya, agar terpenuhi air untuk kebutuhan rumah tangga, ya mau tak mau kita harus memesan air tanki komersial yang mahal  tersebut dalam ukuran dan daya beli kantong Rakyat. Karena daerah pemukiman kami, walaupun terbilang daerah perkotaan, akan tetapi fasilitas air dari pasokan PDAM Tirta Pakuan hingga sekarang belum masuk jaringan perpipaannya.

Dengan kata lain bahwa kami belum mendapat pelayanan air bersih yang mengalir ke rumah kami. Sebenarnya sudah lama kami berjuang, mengajukan permohonan sejak 15 sd 25  thn lalu, akan tetapi hingga kini, zaman now belum juga mendapat respon dari PDAM Tirta Pakuan, Sukasari Kota Bogor. Padahal jarak daerah Wangun  Atas Sindangsari, Tajur dengan Kantor Pusat PDAM Pakuan, sesungguhnya tidaklah terlalu jauh, sangatlah dekat.

Padahal kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang cerdas sangat paham, berdasarkan konstitusi negara UUD 1945, pada pasal bagian Hak-Hak Azasi Manusia (HAM), bahwa kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan pokok untuk manusia, terutama bagi penduduk lokal. Maknanya dalam penyediaan air bersih penduduk termasuk kategori perintah konstitusi penegakan HAM, kebutuhan air bersih Rakyat harus dan bahkan wajib disediakan negara, dalam hal ini oleh Pemerintah setempat.

Semoga kelangkaan air bersih untuk kebutuhan dasar penduduk ini, janganlah terlalu lama rakyat menunggu, di negeri yang kekayaan alamnya melimpah ini. Apalagi kawasan Bogor daerah pengunungan dikenal.”Kota Hujan”, curah hujannya relatif tinggi, potensi sumberdaya airnya kaya, sedangkan yang “miskin” tata kelolanya (bad governance), alias anomali dan paradoks.

Saat ini sudah seharusnyalah menjadi perhatian serius  yang mendesak oleh pihak-pihak pembuat keputusan dan kebijakan publik dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dalam rangka pemenuhan kebutuhan vital dan kepentingan strategis Rakyat. Pemerintah dalam hal ini, pihak yang bertanggungjawab dalam mengelola anggaran dan berbagai program pembangunan daerah berbasis dana APBD dan bahkan ada dana alokasi khusus berasal dari APBN, Pemerintah Pusat.

Untuk kasus kelangkaan air bersih yang dialami di perkampungan kami di daerah  Wangun Atas Kelurahan Sindang Sari Kota Bogor, barang tentu menjadi tanggungjawab dan kewenangan YML Bpk Walikota Bogor beserta jajarannya, yang didukung para Wakil Rakyat (anggota DPRD) yang amat terhormat, penyerap dan penyalur aspirasi rakyat, yang ada dan duduk di singgasana kekuasaan legislatif DPRD Kota Bogor.

Semoga mereka the ruling party itu dianugerahi Allah SWT sebuah kesadaran, kepedulian dan tanggungjawab dalam menunaikan amanah dan aspirasi Rakyatnya sebagaimana perintah konstitusi Negara RI sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal UUD 1945, Ya Allah kabulkanlah doa kami, Aamiin-3 YRA. Syukron barakallah.
Wassalam

===✅✅✅

*) Pendiri dan Dosen Universitas Djuanda Bogor, Pendiri dan Ketua Wanhat ICMI Orwil Khusus Bogor, Konsultan K/L negara, Aktivis Ormas/NGO-Pegiat dan Pengamat Sosial. Kini bermukim di daerah Wangun Atas Kel.Sindangsari Tajur, Kota Bogor

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles