jurnalinspirasi.co.id – Syukron info bang Prof Andi tentang gejala sosial politik di tanah air kita semakin menguatnya hegemoni China komunis Tiongkok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Perlu peningkatan kewaspadaan nasional dan kontribusi ICMI dalam penyadaran ATHG.
Menarik fenomena sosial politik hubungan Indonesia dengan China yang dikemukakan Prof Andi kepada saya via WA japri, usul saya sudah saatnya kita kupas tuntas oleh MPP ICMI tentang kecenderungan gejala sosial yang kita amati dan rasakan ini.
Saya mengajak kita buat dokumen berupa konsepsi “Respons” ICMI terhadap fenomena ini sebagai buku putih. Jika perlu Wankar ICMI bekerjasana melakukan kajian politik luar negeri Indonesia dengan Lembaga-lembaga resmi pemerintah seperti Lemhanas dll. Selanjutnya kita berikan ke petinggi militer dan atau pimpinan MUI dll.
Hayoo. Cides ICMI yang dipimpin bang Prof Andi Faisal bergerak menginisiasi pertemuan seperti FGD, seminar atau sejenisnya. Apa yang dikemukakan bang Prof Andi, opini soal sudah membesarnya pengaruh Tiongkok tersebut dalam beberapa segi kehidupan, itu merupakan ancaman bahkan ATHG. Saya sependapat dan sudah ada beberapa artikel saya di medsos yang menyinggung tentang NKRI dalam “bahaya” etc.
Semoga teman-temsn aktivis memiliki kesadaran kolektif terhadap permasalahan ancaman atau kenungkinan “aneksasi” China Komunis -Tiongkok terhadap Indonesia, NKRI yang sama-sama kita cintai ini.
Bagus juga ide ICMI dimasukan dan didokumentasi dalam materi usulan RPJPMN 2025-2045, yang kita bahas dalam FGD di FEM IPB University Darmaga Bogor kemarin Jumat 28 Juli 2023.
Usul saya gagasan atau respon ICMI bisa masuk dalam bidang Hubungan Luar Negeri yang diketuai bpk Prof Tirta, dan atau bidang keagamaan yang diketuai bang Prof Andi Faisal itu sendiri agar dimasukan gagasan yang kita bicarakan ini.
Dalam melihat trend gejala sosial politik, yang bandulnya bergerak”kekirian”, menurut saya AA sudah waktunya MPP ICMI, terutama Wankarnya aktif melakukan kajian-kajian, dan sudah waktunya berperan proaktif mencermati dan mengantisipasi dalam upaya memberikan “warning” penyelamatan bangsa dan negara.
Dokumen ICMI tersebut akan dipercaya publik, terutama oleh para petinggi militer dan para pimpinan ulama Indonesia, sebab berasal dari para ilmuwan, apalagi kita menyusun konsepnya berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah (scientific).
Hayoo, bergerak ICMI,
Save NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan para Pahlawan Bangsa, diantaranya yang terdepan merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan RI adalah para ulama, ustadz dan santri. Itu fakta sejarah nasional Indonesia yang tak terbantahkan, dimana deretan daftar nama Pahlawan Nasional adalah para ulama, insya Allah kami dari Bogor sedang berjuang sejak tahun 2016 hingga sekarang, untuk menjadikan alm KH Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional yang mendapat pengakuan negara atas jasa-jasanya kepada rakyat, bangsa dan negara.
Mohon doanya, semoga Allah SWT mengabulkannya. Insya Allah juga kami para aktivis dakwah Islam, yang digerakan ICMI Orwil Khusus Bogor sedang berjuang pula untuk mengembalikan “Bogor sebagai Dayeuh Ulama”.
Hari ini Sabtu 29 Juli 2023, bertempat di Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor kami menyelenggarakan seminar mengenai Bogor Dayeuh Ulama, dgn Keynote speaker Rektor UNPAK Bogor, bpk Prof Dr Didik Notosudjono.
Adanya kegiatan ini dalam upaya penetrasi budaya asing Cap Go Meh (CGM) perayaan tahun baru China (Imlek), yang dipaksakan imaroh (Pemkot) Bogor menjadi budaya Nusantara sebagai simbol “kerukunan dan perdamaian” yang dirayakan setiap tahunnya secara besar-besar dengan promosi yang dibiayai APBD, uang rakyat, itu sebuah penyalahgunaan dan penyimpangan.
Dalam hal ini barangtentu, perayaan CGM yang kini marak di Indonesia, termasuk Kota Bogor mengusung budaya Tapekong yang.musrik itu sudah sepatutnya kita lawan, karena dilarang agama Islam (Dinulislam) baik aqidah maupun syariah Islamiyah.
Para ulama host spt Prof.KH Didin Hafidudin, Alm KH Adam Ibrahim (Ketua MUI Kota Bogor) dll juga sudah mengeluarkan pendapat dan fatwahnya demikian di media massa, tetapi tidak dihiraukan. Janganlah kekuarga dan keturunan anak cucu dan cicit kita dirusak aqidahnya, atau bahkan dimurtadkan oleh rezim yang tengah berkuasa (the ruling party) ini. Hal yang demikian ini sudah seharusnya kita kritisi dan hentikan, stop pemusrikan bagi rakyat muslim Indonesia.
Demikian narasi ringkas tentang gejala sospol yang pro Aseng- China, bahayanya bagi kelangsungan NKRI ysng patut diantisipasi ormas Islam Intelektuil.spt ICMI. ICMI harus meningkatkan kewaspadaan nasional, berkontribusi dengan pemikiran-pemikiran yang cerdas berdasarkan kaidah Keislaman. keIndonesiaan/Kebangsaan dan Kecendekiawanan/Kepakaran (Keilmuwanan).
Syukron barakallah.
Wasaalam.
====✅✅✅
Penulis:
Dr.Ir H.Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri ICMI di Malang thn 1990, Wasek.Wankar iCMI Pusat, Ketua Wanhat ICMI Orwilsus Bogor, Pendiri dan Dosen Universitas Djuanda Bogor: Konsultan K/L negara: Pegiat dan Pengamat Sosial)