Home News Rawan Kemacetan, Kompol Bayu Usulkan Ada JPO di Jalan Transyogi Nagrak

Rawan Kemacetan, Kompol Bayu Usulkan Ada JPO di Jalan Transyogi Nagrak

Polisi mengamankan jalan Transyogi Perempatan Nagrak yang sering macet.

Gunung Putri | Jurnal Bogor 

Semrawut, itulah sebutan untuk jalan Transyogi Perempatan Nagrak, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, yang menjadi pemandangan setiap pagi. Mulai dari lalu lalangnya kendaraan roda 4 dan roda dua, hingga warga yang kerap kali menyebrang jalan di sembarang tempat dan ditambah dengan angkutan umum yang berhenti sembarangan membuat kesemrautan di Pertigaan Nagrak tampak komplit.

Kapolsek Gunung Putri Kompol Bayu Tri Nugraha yang rutin di setiap pagi melakukan penertiban lalu lintas jalan tersebut meminta instansi atau dinas terkait untuk ikut andil dan turun tangan menangani persoalan Pertigaan Nagrak tersebut.

“Kita lihat kemacetan di pagi hari, dengan disertai banyaknya orang yang ingin menyebrang. Namun yang disayangkan di jalan Tranyogi ini, dengan kepadatan lalu lintas seharusnya memiliki jembatan penyebrangan orang atau minimal ada zebra cross,” ungkap Kompol Bayu kepada Jurnal Bogor, Senin (13/03/23).

Jika ada Jembatan Penyeberangan Orang  (JPO), sambung Kompol Bayu, bisa dipastikan bisa meminimalisir kemacetan di jalan tersebut. Kita bisa lihat, salah satu penyebab kemacetan yaitu putaran arah yang tak jauh jaraknya dari pertigaan, juga kegiatan orang menyeberang menjadi faktor kemacetan lalu lintas juga.

“Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas baiknya instansi terkait segera menyediakan JPO atau minimal zebra cross untuk warga menyeberang. Karena tak jarang kami lihat jika tidak ada petugas, orang yang ingin menyeberang kadang tak diberikan kesempatan oleh pengendara yang melintas,” paparnya.

Sementara, pengguna jalan Susanti ( 34) mengaku sangat setuju jika ada jembatan penyeberangan orang, mengingat dirinya yang kerap kali naik angkutan umum harus menyeberang terlebih dahulu. Dan seringkali menggunakan jasa tukang parkir atau tukang ojeg untuk menyeberang karena tidak diberikan kesempatan oleh pengendara mobil atau motor.

“Kadang kalo lagi nyebrang, mobil udah berenti nih tau-tau motor nyalip kencang dari belakang. Pernah kejadian rekan saya keserempet saat menyebrang, ” bebernya.

Menurutnya, kondisi di pagi dan sore hari setiap kali berangkat dan pulang kerja, Pertigaan Nagrak selalu macet parah dan panjang.

“Tiap hari macet panjang dan semrawut belum lagi angkot yang berhenti sembarangan ikut menjadi penyumbang kemacetan,” cetusnya.

” Kalo Kapolsek Gunung Putri mengusulkan untuk dibangun JPO atau zebra cross saya sangat senang sekali. Saya pernah disebrangin juga soalnya waktu mau berangkat kerja, setujulah untuk usulan Kapolsek Gunung Putri yang ganteng,” pungkasnya tersipu malu.

** Nay Nur’ain

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version