Bogor | Jurnal Bogor
Sudah menjadi rahasia umum dalam masyarakat yang dikenal suka menunda-nunda. Dalam praktiknya tidak ada aktualitas. Selalu telat, telat dan telat.
Penundaan biasanya diartikan sebagai menunda suatu hal untuk beberapa waktu dengan jaminan akan melakukannya di lain waktu.
Mengingat di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, kita harus lebih berhati-hati dan disiplin dalam mengatur waktu. Karena konsep penundaan dan kehilangan waktu tidak dikenal dalam ajaran Islam.
Tidak hanya waktu, tugas apapun tidak boleh ditunda, baik itu pekerjaan, tugas kuliah dan lain-lain. Apa yang bisa dilakukan hari ini, harus segera dilakukan. Jangan menunda-nunda.
Pada dasarnya tidak penting menunda-nunda selama kita menghentikan kegiatan tersebut karena tuntutan situasi, tugas lain yang lebih penting atau darurat.
Masalahnya, dan hal yang umum terjadi di masyarakat saat ini, keterlambatan pekerjaan seringkali terjadi tanpa alasan, seperti merasa waktu luang, suasana hati yang buruk atau semacamnya. Ini tidak lepas dari campur tangan setan yang sebenarnya adalah musuh kita.
Semakin kita menunda-nunda, semakin banyak pekerjaan yang harus kita lakukan, jadi penundaan berarti hidup dengan segunung komitmen yang perlu diselesaikan dalam waktu yang semakin sedikit.
** Qurratul Ain Arifah B/mg-jb